Kegiatan belajar mengajar harus terhenti pada jam pelajaran kedua. Para murid pintar mengeluh karena tidak mendapatkan ilmu, sedangkan para murid yang sangat pintar merasa senang karena bisa beristirahat dalam menimba ilmu.
SMA ANGKASA sedang mengikuti berbagai lomba tingkat provinsi yang kebetulan berpusat di SMA PELANGI. Kemarin adalah hari berlangsungnya lomba yang diadakan sekolah tersebut. Hari ini, Kepala sekolah mengumpulkan para murid dilapangan pada jam pelajaran kedua guna mengumumkan para siswa berbakat yang menjadi juara tingjat provinsi itu.
Kepala sekolah menaiki panggung kecil yang berada dilapang lalu diikuti beberapa siswa dan siswi yang memegang piala. Kepala sekolah tersenyum senang melihat perwakilan sekolahnya membawa piala.
"Tes, tes. Anak-anak. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada para perwakilan sekolah yang sudah membanggakan sekolah dengan cara mengikuti lomba dan memenangkan lomba tersebut. Kepada para perwakilan sekolah yang sudah membawa piala, silahkan maju kedepan. Kalian harus menjadi motivasi bagi siswa lain agar mereka ingin menjadi seperti kalian..."
"Hoaam, lama banget anjir. Gue ngantuk." Rayana menolehkan kepalanya kesamping. Ia mendapati Natha, orang yang ia anggap sebagai adiknya tengah menahan kantuk. Rayana terkikik geli. Wajah Natha yang menahan kantuk itu terlihat menggemaskan, matanya yang bulat dan bercahaya kini terlihat sayu. Sejenak Rayana merasa tidak tega pada Natha, namun Rayana tidak bisa berbuat apa-apa.
Natha sungguh mengantuk. Natha merasa tidurnya semalam itu tidak cukup. Apalagi mendengar pengumuman dari kepala sekolah, uhh itu membosankan. Natha bahkan tidak mendengarkan perkataan kepsek. Sebelum Natha memasuki alam mimpi, matanya mendadak terbuka lebar saat kepala sekolah mengumumkan sebuah nama. Nama tokoh utama perempuan.
"... Ya, ini dia. Peraih juara dua lomba story telling. Aluna dari kelas XI IPS 3. Tepuk tangan semuanya."
Natha memperhatikan sosok gadis yang berdiri didepan kepala sekolah.
Masih cantikkan gue. Batin Natha
"Tem, lo bisa tampilin status si Aluna gak?"
'Bisa.'
"Kalo tokoh lain?"
'Bisa.'
"Kok lo gak bilang sih?" Natha mendengus kesal
'Natha tidak bertanya.'
"Kasih tau gue status Aluna."
'Baik.'
Ting!
Nama : Aluna Ariana Lumian
Status : Jomblo, Siswa
Peran : Tokoh utama perempuan
Daya Tarik : 25%
Kecantikan : 30%
Kecerdasan : 45%
Kemampuan : Menguasai dua bahasa asing yaitu Jerman dan Inggris"Pinteran gue njir, kalo gini ceritanya mah gue bisa gantiin dia jadi pemeran utama."
'Benar Natha.'
Natha kini memfokuskan dirinya menatap Aluna, meneliti bagian mana yang membuat Aluna sampai disuka tiga orang sekaligus. Wajahnya memang terlihat sedikit lembut. Tapi Natha meragukan itu. Wajah yang lembut bukan berarti hatinya juga lembut kan?
Para siswa perwakilan sekolah perlahan turun satu persatu diirngi ucapan selamat dari beberapa siswa lain. Kepala sekolah juga membubarkan diri setelah meminta para siswa kembali ke kelasnya masing-masing. Rayana segera menggandeng Natha kemudian berjalan menuju kelasnya.
Kelas XI IPS 3 kini dipenuhi para siswa yang menjadi penggemar Aluna. Mereka berbondong-bondong mengucapkan selamat pada Aluna karena sudah berhasil menjadi juara dua story telling.
Aluna menanggapi semuanya dengan senyum manisnya. Ia menerima pemberian dari para penggemarnya baik itu cokelat maupun bunga hingga kedua tangannya tak mampu menampung semua itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
EXTRA CHARACTER [END]
FantasiTRANSMIGRASI STORY #1 TYPO BERTEBARAN REVISI PAS ADA MOOD😌 TETEP VOTE KALOPUN NI STORY DAH END Story ini lumayan cringe+ dibuat pas gue gabut. Jadi kalo ada yg ga masuk akal atau ga nyambung, ya maap:( Jangan ngarep banyak sama ni story. Isinya amb...