06

21.7K 2.9K 106
                                    

Gue mau nanya dong, bagusan up per hari 1 part atau kapan aja sesuai mood gue tapi sampe triple/bom up?

Jujur gue baca ulang tulisan gue cuma sekali, abis tuh di publish. Soalnya kalo sering dibaca ulang takut ga sreg terus di ubah-ubah, endingnya gajadi up.

................................................................

Berita mengenai Rayana yang menjabat tangan murid baru seketika menyebar dan menjadi perbincangan hangat para siswa SMA ANGKASA. Bagaimana tidak? Rayana si pendiam yang hanya menempeli Albara dan tidak pernah berbicara pada orang lain, kini mengenalkan dirinya pada murid baru bahkan menjabat tangannya. Rayana juga mengucapkan salam kenal pada Natha, seakan-akan ia menerima kehadiran Natha yang sudah jelas bersama Bara.

Lain dengan Rayana, melihat Natha yang tinggina hanya sedagu itu, membuat Rayana ingin mengenal Natha lebih dalam. Rayana merasa bahwa Natha seperti adiknya, meskipun ia terlahir bungsu, Rayana akan mendekatkan dirinya pada Natha. Rayana ingin melindungi sosok yang lebih pendek darinya itu. Rayana akan mencari tahu tentang Natha.

Natha, murid baru itu kembali duduk dan memakan makanannya. Ia tidak perduli dengan gosip atau apapun itu. Setelah makan, Natha beranjak dari duduknya.

"Gue balik dulu ya gaiss. Mau nyiapin buat besok, besok kita ketemu lagi. Bye." Natha lalu meninggalkan Rayana, Bara, Vero dan Kenan tanpa mendengar balasan mereka. Sambil berjalan menuju parkiran, Natha memikirkan rencananya untuk merusak alur.

"Sistem, lo masih hidup?"

'Masih Natha.'

"Gue bingung, kok poin gue jadi dua belas ribu? Bukannya gue dak tuker lima ratus poin buat uang ya? Harusnya berkurang dong." Heran Natha

'Natha, saya adalah sistem yang baru dibuat beberapa bulan lalu dan pemilik saya sudah memodifikasi saya sehingga Natha tidak akan kekurangan poin jika menginginkan sesuatu'

"Hah? Gimana? Gue nge lagg bentar."

Sejenak sistem menghela napas, tuannya ini cerdas tapi terkadang bodoh juga.

'Saya adalah sistem yang sudah dimodifikasi sehingga saya bisa mengabulkan keinginan Natha tanpa mengurangi poin yang Natha miliki. Bahka jika Natha mengalami kegagalan dalam menjalankan misi, poin tidak akan mengalami pengurangan. Sampai sini paham?'

"Kaya game pou yang di cheat gak sih? Yang banyak duitnya terus semua item kebuka?"

'Benar Natha.'

"Berarti lo gak ori dong? Biasanya yang mod gitu kan ilegal. Game si pou yang di cheat juga downloadnya gak di play store."

'Saya ori Natha, 100% asli.'

"Tapi kan lo udah di modifikasi. Terus biasanya yang mod itu suka nge hack. Jangan-jangan lo bawa virus ya? Ngaku lo!" Ucap Natha curiga.

'Terserah Natha, saya tidak akan lagi berbicara.'

"Yaampun, ambekan banget sih lo tem. Tapi ntar gue gabakal kena efek apa-apa kan? Gara-gara di dampingin sistem mod?"

'Tidak Natha, saya tidak akan berbuat yang tidak-tidak'

"Bahasa lo kek mau grepe-grepe gue aja."

'Apa Natha paham penjelasan saya?'

Natha menganggukkan kepalanya tanda mengerti akan penjelasan sistem. Natha mengeluarkan mobilnya dari sekolah lalu pergi mall untuk membeli peralatan sekolah.

Sampai di mall, Natha mendapati tatapan kagum baik dari pengunjung maupun penjual. Memang sekuat itu pesona Natha.

Natha membeli tas, alat tulis, ponsel, laptop dan juga beberapa makanan ringan. Natha sampai di apartemennya saat hari menjelang malam. Ia langsung merebahkan tubuhnya di kasur tanpa berganti baju. Tidak lama setelah itu, Natha memasuki dunia mimpi.

Disisi lain, tepatnya kamar seseorang.

Remaja lelaki itu sedang duduk terdiam memandangi langit malam lewat jendela kamarnya. Ia tidak sepenuhnya memandangi langit. Pikirannya melayang pada kejadian tadi di sekolah. Pertemuan dirinya dengan seorang murid baru bernama Natha. Gadis itu berhasil mencuri perhatiannya.

"Kak, belom tidur?" Ucap wanita paruh baya yang berjalan menghampirinya. Wanita itu mengelus pelan kepala putranya.

"Belom ngantuk bund." Balasnya

"Jangan kemaleman yah, besok sekolah. Bunda keluar." Sang bunda memberi kecupan singkat pada putra keduanya lalu melangkah keluar kamar.

................................................................

Natha membuka kedua matanya saat mendengar suara Alarm yang ia atur semalam. Jam menunjukkan pukul 05.30. Natha segera bangkit lalu melangkah menuju kamar mandi. Setelah mandi, ia menggunakan seragam yang ia beli dari koperasi lalu bercermin.

"Cakep banget, gue. Omaigat!" Monolog Natha.

"Sistem, misi gue hari ini apa?"

Ting!

Nama : Anathaya Leonara Reinhard
Status : Jomblo, Siswa, Orang Kaya Baru
Peran : Tidak ada
Misi :
1. Berkenalan dengan semua tokoh
2. Menolong tokoh bernama Nathan yang mengalami kecelakaan
Hadiah misi :
1. Bertambahnya koleksi cogan
2. Mendapat perlindungan dari Nathan
Poin : 10.800
Daya Tarik : 35%
Kecantikan : 45%
Kecerdasan : 65%
Kemampuan : Banyak

"Kok gue harus kenalan sama semua tokoh sih? Gue kan udah kenalan sama Reyyan, Rayana, Albara, Vero sama Kenan. Masih kurang emangnya? Lagian gunanya apa coba, gue kenal sama mereka." Natha berprotes pada sistem.

'Natha harus berkenalan dengan semua tokoh agar Natha tau bagaimana sifat para tokoh. Ini penting, karena Natha akan merusak alur novel.'

"Kalo gue batalin rusak alurnya gimana? Gue gak minat soalnya."

'Tidak bisa Natha.'

"Lah, kenapa?"

...

"Tem, jawab oi."

'Maaf Natha, bukan kekuasaan saya untuk menjawab pertanyaan Natha yang tadi.'

"Ahhh bangsat."

Natha segera mengambil tasnya lalu keluar dari apartemen dengan perasaan kesal. Ia mengendarai mobilnya menuju sekolah.

Tiba di sekolah, Natha membuka pintu mobilnya. Baru saja ia keluar dari mobil, bisik-bisik dari penyebar gosip mulai terdengar.

Itu murid baru?

Dia yang kemaren bareng Albara kan?

What!? Sama Albara? Terus gimana sama Rayana?

Lo gak tau yah? Rayana aja sampe jabat tangan dia

Seius lo!?

Iya, gue serius

Gila, peletnya kuat berarti

Iya, hahahaha

Natha tersenyum sini mendengar gibahan dari orang-orang.
"Wah! Hebat banget gue, baru masuk dah jadi seleb. Mau minta tanda tangan gue gak? Ucap Natha pada salah satu siswa yang membicarakannya. Sedangkan siswa yang dihampiri Natha wajahnya seketika menjadi pucat. Ia tidak menyangka bahwa murid baru yang dibicarakan dengan temannya ternyata orang yang pemberani. Ia takut di bully oleh Natha

"G-gak ko. Gu-gue gak minta tanda tangan lo." Ucap siswa itu gugup.

"Yaudah sih, santai aja." Natha tersenyum sambil menepuk pelan bahunya lalu pergi menuju kelasnya. Meninggalkan para siswa alay yang kembali bergosip ria.

................................................................

Finally part selanjutnya meluncur👏🏼
Tandain yang typo ya gaiss, ntar di revisi.
Janlup vote n comment
Thank u💙

EXTRA CHARACTER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang