Halo gaiss, maaf baru bisa up🙏🏻😤😩
Hapoy 100k+ viewers🥳✨😍Hari ini Aluna datang ke sekolah lebih pagi dari biasanya. Ia takut dibully oleh siswa disekolahnya, maka dari itu Aluna memutuskan segera pergi ke perpustakaan setelah sampai disekolah.
Aluna benar-benar tidak habis pikir dengan kejadian yang menimpanya. Suaminya di masa depan ternyata hanyalah seorang pekerja part time di kedai kecil milik orang yang ia benci. Aluna kira, Galang bisa ia andalkan untuk membalas Natha. Ternyata tidak, ia sama sekali tidak berguna. Bahkan tidak memiliki keuasaan apapun.
Aluna menyesal sudah bersikap baik pada lelaki miskin itu.
Aluna berbalik setelah mengambil buku dengan judul yang menurutnya menarik, ia melangkah menuju kursi yang sudah disediakan. Matanya menangkap sosok lelaki yang sedang tertidur.
Aluna mendekati lelaki itu kemudian tersenyum mengetahui lelaki itu adalah Nathan. Setau Aluna, Nathan terlihat menjauhi Natha beberapa hari belakangan.
"Ck, gue mau tidur. Pergi dari hadapan gue." Ucap Nathan saat tangan Aluna hampir menyentuh rambutnya.
Aluna sedikit tersentak, namun ia segera menerbitkan senyumnya pada Natha. "Biasanya kalo pengen tidur nyenyak, rambut lo harus di elus."
Nathan memuka matamya lalu menatap Aluna dengan tajam.
"Kita gak sedeket itu sampe lo berani nyentuh rambut gue. Pergi sekarang juga." Ucap Nathan penuh penekanan.
Aluna menatap Nathan dengan tatapan polos, tapi menurut Nathan itu sangat menjijikan.
"Kenapa? Kita kan temen sekelas, berarti kita temen deket dong." Ucap Aluna memiringkan kepala.
Nathan berdecih melihat bibit jalang didepannya. Ia sudah kehilangan mood untuk tidur, lebih baik bibit jalang itu ia tinggalkan.
Aluna mengepalkan tangannya menatap kepergian Nathan. Apapun caranya, ia harus berhasil mendekati Nathan.
"Wahh, ada gelandangan dari mana nih? Kayaknya lagi asik ngumpet di perpus." Ucap seorang gadis dengan rambut yang dikuncir satu. Gadis itu Vika, si tukang bully SMA ANGKASA yang akhirnya berkesempatan membully Aluna. Sudah lama ia membenci gadis miskin itu, selain karena sering terlihat mencari perhatian dari para guru, Aluna juga pernah melaporkan kegiatannya membully salah satu siswa miskin yang berkacamata.
Vika mempunyai satu sahabat yang setia menemaninya, ia bernama Desi. Mereka bak anak kembar yang selalu kompak melakukan berbagai hal, khususnya membully. Hanya saja, mereka tidak asal membully. Mereka berdua hanya membully orang-orang yang mengusiknya.
Aluna terkejut mendapati tukang bully yang sepertinya sudah lama mengincarnya. Ia ingat, gadis didepannya pernah ia laporkan pada guru BK karena sudah membully seorang siswa berkacamata.
"Mau kemana prend? Gue belom bales loh, kejadian waktu itu." Vika tersenyum lalu menarik rambut Aluna.
Aluna meringis mendapati perlakuan Vika.
"Le-lepasin gue." Ucap Aluna bergetar, ia berusaha melepaskan tangan Vika yang menarik rambutnya.
Vika dan Desi saling bertatapan lalu dengan kompak mereka tertawa keras.
"Apa katanya?" Ucap Desi.
"Lepasin? Ini baru permulaan loh. Masa lo lemah banget." Lanjutnya. Gadis berambut pirang itu segera menahan tangan Aluna, lalu dengan tidak berperasaan ia menampar pipi Aluna kemudian tertawa bersama Vika.
Aluna menggelengkan kepalanya, sungguh, ia tidak pernah mendapatkan perlakuan ini dikehidupannya dulu.
"Lepas." Rintih Aluna.

KAMU SEDANG MEMBACA
EXTRA CHARACTER [END]
FantasiTRANSMIGRASI STORY #1 TYPO BERTEBARAN REVISI PAS ADA MOOD😌 TETEP VOTE KALOPUN NI STORY DAH END Story ini lumayan cringe+ dibuat pas gue gabut. Jadi kalo ada yg ga masuk akal atau ga nyambung, ya maap:( Jangan ngarep banyak sama ni story. Isinya amb...