Part 15 - Mencari Titik Terang

82 21 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa saat sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa saat sebelumnya

Tidak lama, Aileena lalu membuka pintu toilet. Berusaha untuk bersikap biasa saja seolah memang tidak terjadi apa-apa. Begitu ia menatap ke arah tong sampah, tangannya lalu merogoh tiket konser itu dan mencoba untuk membuang semua pemberian dari Kenzie.

Tangannya justru berhenti sejenak. Ada perasaan yang aneh ketika Aileena ingin membuat benda ini. Hati dan pikirannya saling memberi argumen yang berbeda untuk memengaruhi Aileena. Alhasil, gadis itu mengurung niatnya dan kembali menyimpan tiket konser tersebut dengan kesal.

"Terserah!"

Aileena membuka pintu kamar mandi dan berjalan dengan perasaan frustasi. Beberapa pertanyaan muncul pada benaknya lalu ia menghembuskan napasnya sedih. Namun ternyata, secara tak sengaja ia mendapati Vanya yang berpapasan dengan gadis itu, membuat Aileena dengan cepat menyembunyikan tiket konser miliknya.

"Aileena? Ada apa? Sepertinya lo kelihatan cemas dan bingung."

Aileena mencoba tersenyum dan menggeleng kepalanya, menunjukkan ia memang tidak apa-apa. Padahal jika ditelusuri lebih jauh, ada sejuta kepahitan yang harus ia tutupi sendirian di dalam sana. Tidak apa-apa, Aileena sudah terbiasa.

"Gue? Oh, gue enggak kenapa-kenapa kok."

Merasa tidak ingin berbasa-basi terlalu lama, Aileena lalu buru-buru ingin pergi. Namun entah kenapa gadis itu merubah rencana awalnya. Langkah Aileena terhenti dan tangannya kembali merogoh tiket konser yang ia simpan dengan perasaan bimbang. Gadis itu kembali menoleh ke arah Vanya yang sudah berjalan cukup jauh. Awalnya Aileena tampak ragu, namun ia rasa ini adalah keputusan yang benar. Aileena tak ingin lagi mencampuri urusan orang lain.

"Vanya!"

Gadis yang merasa namanya terpanggil langsung membalikkan badan dan menatap kembali Aileena dengan penasaran. Sementara Aileena bergegas memberikan tiket konser miliknya itu. Walaupun ada perasaan tidak tega, namun tidak apa-apa. Dengan cepat tiket sudah beralih pada pemilik yang baru. Tentunya, kepada seseorang yang lebih berhak.

"Gue tadinya pengen nonton, tapi kayaknya enggak sempat deh. Soalnya, gue ada urusan malam ini. Kalau lo enggak keberatan ambil aja. Jam 7.20 malam mulainya."

How Do You Do? [TAMAT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang