Part 29 - Rahasia Terungkap

85 19 0
                                    

Hallo!

Udah lama nih gak basa-basi dulu🤣. Maklum lah, authornya agak malas

Intinya, jangan pernah bosan baca cerita ini ya! Kalau bisa, share ke teman-teman atau siapapun itu. Makasih buat kalian yang mau bertahan sampai di chapter ini ya👏👏

Oke, tanpa perlu memotong waktu kalian, silahkan membaca!

(Eits! Masih pada ingatkan saranku🤣)

(Eits! Masih pada ingatkan saranku🤣)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aroma khas rumah sakit langsung menusuk hidung begitu Aileena masuk ke dalam bangunan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aroma khas rumah sakit langsung menusuk hidung begitu Aileena masuk ke dalam bangunan tersebut. Lagi dan lagi, ia menyempatkan sedikit waktunya setelah pulang sekolah untuk menjenguk Gean yang masih dalam keadaan koma. Begitu memasuki ruangan inap, suster yang masih di dalam kini pamit dan membiarkan kedua kakak beradik itu untuk saling melepas rindu.

“Dek, hari ini Kakak jenguk kamu lagi lho.”

Suara gadis itu terdengar pelan, menatap adiknya yang masih terbaring tak berdaya. Aileena lalu meletakkan ransel birunya dan menarik salah satu kursi sambil tersenyum masam. Matanya kini mulai memerah setiap kali melihat keadaan Gean yang harus mengalami semua kejadian ini. Padahal, Gean masih sangat muda.

“Kapan kamu akan sadar Gean?” suara gadis itu bergetar di setiap kata menandakan jika ia betul-betul sangat rindu dengan adiknya. Tidak lama Aileena mengenggam erat telapak tangan Gean.

“Kamu ingat kalau kita berdua punya mimpi yang sama? Menjadi psikolog?” tanya Aileena sambil terkekeh. “Ayo bangun Gean untuk... mewujudkan semuanya, ya?”

Aileena tak lagi sanggup melanjutkan kalimatnya. Sial, air matanya kembali lolos begitu saja. Perempuan itu terus menyeka dan menatap sedih. Sudah terhitung cukup lama dan Gean masih belum menunjukkan perubahan. Aileena juga yakin bahwa Gean tidak mungkin mendengar setiap celotehannya. Air mata kembali mengalir.

Tidak lama, pintu kamar tiba-tiba terbuka dan secara refleks Aileena langsung menoleh dan berdiri. Fina yang baru ingin masuk terkejut melihat keberadaan Aileena di sini. Karena tidak ingin menganggu, gadis itu masih terus menyeka dan mengambil ranselnya buru-buru karena ingin segera meninggalkan tempat ini.

How Do You Do? [TAMAT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang