Part 31 - Titik Awal

74 18 5
                                    

Hallo semua!

Jangan lupa untuk selalu vote dan comment ya! Terima kasih 😁

Jangan lupa untuk selalu vote dan comment ya! Terima kasih 😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nomor yang Anda tuju, sedang tidak dapat dihubungi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nomor yang Anda tuju, sedang tidak dapat dihubungi. Silahkan coba nanti

“Argh!”

Seyra menekan asal ponsel dan berniat untuk melemparnya benda itu. Untungnya, emosi Seyra masih sempat ditahan dan ia menendang batu kerikil tersebut untuk melampiaskan kemarahannya.

“Mama sibuk apasih!”

Untuk kesekian kalinya, Seyra kembali menghubungi Fina yang entah kenapa sangat sulit dihubungi sejak pagi ini. Helaan napas berat lagi-lagi terdengar. Sudah hampir setengah jam Seyra berdiri di depan taman sambil membawa tas biolanya. Tampaknya, hanya dirinya yang terlihat paling mencolok. Dan, Seyra jelas tidak menyukai itu.

Nomor yang Anda tuju-

Bip!

“Sial!” Lupakan tentang menghubungi Fina. Kini Seyra tidak ingin pulang lebih awal. Kekesalan semakin menjadi melihat Fina yang mulai 'menjaga jarak' dengannya. Entahlah, mungkin dirinya yang terlalu sensitif?

Sebuah motor tiba-tiba melaju dan berhenti tepat di sampingnya. Jujur, awalnya Seyra tak terlalu memperhatikan hal tersebut. Sampai-sampai ketika gadis itu menoleh sekilas, ia terkejut melihat keberadaan Lino di sini.

Pemuda itu melepaskan helmnya, melirik ke arah Seyra selama dua detik dan mulai memalingkan wajahnya. Sementara Seyra merasa canggung dengan momen ini.

Apa orang itu berubah pikiran? Tunggu dulu, jangan bilang Lino mau minta balikan?

“Buat, apa lo jauh-jauh ke sini?” ujar Seyra acuh tak acuh walaupun di dalam hatinya terselip sebuah pesan tersirat. Ia jelas ingin hubungannya dengan Lino tetap sama seperti dulu. “Jangan harap gue mau mendengar permintaan maaf dari lo. Gue masih marah.”

How Do You Do? [TAMAT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang