Part 27 - Khawatir

87 17 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Terima kasih ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Terima kasih ya. Semoga bisa mampir lagi ke Dunia Kita. Jangan lupa untuk mengajak teman-teman kamu juga ya!”

Aileena dan Kenzie sudah bekerja sangat keras hari ini. Orang-orang yang tertarik dengan Dunia Kita pun terus berdatangan. Melihat bagaimana ramainya pengunjung membuat Aileena tersenyum dan perlahan ia pun mulai melupakan sejenak masalah yang ia hadapi. Kenzie ikut tersenyum melihat bagaimana reaksi Aileena.

Kak Leena! Akhirnya keluarga Gean lengkap dan kini bisa bersama Kak Leena! Semoga keluarga kita akan begini selamanya!

Namun kembali, wajah bocah itu terlintas di pikirannya. Saat itu, Gean sangat bahagia dan selalu tersenyum karena Gean bisa tinggal bersamanya. Yah, siapa yang tidak senang melihat seisi rumah bahagia?

“Gean, Kak Leena gak pernah berpikir semua akan seperti ini.”

Hatinya hancur ketika sadar apa yang sudah ia alami sepanjang hidup ini. Aileena hanya, sedih. Ia sedih karena kebahagiaan hanya mampir untuk sesaat. Ia sedih karena semua tak pernah berpihak kepadanya. Ia sedih karena seolah hanya dirinya yang berhak menderita.

Ponsel milik Aileena tiba-tiba berdering. Melihat nama kontak yang muncul dari panggilannya membuat jantung Aileena berdetak kencang. Karena itu, Aileena langsung mengangkatnya.

“Ada apa suster?” tanya Aileena dengan panik.

Kenzie lalu melirik sekilas wajah Aileena. Raut wajahnya mendadak berubah begitu gadis itu bercakap-cakap lewat ponsel. Aileena tak lagi bisa berkata-kata. Napasnya tak karuan dan matanya mulai memerah. Begitu menyelesaikan panggilan, Aileena buru-buru memasukkan ponsel ke dalam sakunya. Melihat betapa paniknya Aileena membuat laki-laki itu langsung menghampiri Aileena.

“Ada apa?”

“Ken,” air mata Aileena mulai mengalir. “Tolong, tolong antar gue ke rumah sakit sekarang!”

~~~

Setibanya di rumah sakit, Aileena langsung saja bergegas menuju ke ruang kamar inap Gean. Aileena tak lagi bisa berpikir jernih sekarang. Yang bisa ia lakukan hanyalah terus menganggap semua ini tak akan terjadi. Diikuti oleh langkah Kenzie di belakang, keduanya terus bergerak cepat. Hingga pada saat Aileena masuk ke dalam rumah sakit, beberapa dokter tampak keluar dari dalam kamar. Suster Muty lalu datang menghampiri Aileena.

How Do You Do? [TAMAT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang