Part 42 - Antara Hidup dan Mati

128 11 0
                                    

Sorry guys! Padahal kemaren hari Minggu tapi authornya lupa update karena terlalu antusias mau PKL🤣

Btw, selamat baca yaa! Hehe

Btw, selamat baca yaa! Hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


BRAK!

Entah sudah keberapa kalinya Aileena memukul gagang pintu dengan tongkat kayu yang ia dapat dari ruang properti. Hingga akhirnya ia sedikit kelelahan. Sementara Seyra terlihat begitu panik dan terus berteriak minta tolong walaupun tidak ada jawaban. Nahas, tidak ada jalan keluar selain pintu ini. Mereka terpaksa harus membobol pintu ini untuk keluar.

"Baik Leen."

Aileena mencoba untuk tetap tenang dan kembali mengumpulkan tenaga. Sekali lagi Aileena memukul dengan kuat, namun hasil tak berkata demikian. Akhirnya Aileena tak lagi memiliki cukup tenaga, apalagi ditambah dengan asap yang mulai menyebar ke ruangan. Hingga kini membuat Aileena cukup takut karena mereka bisa saja tak selamat. Melihat Seyra yang mulai pasrah kembali membuat Aileena berinisiatif untuk menenangkan gadis tersebut.

"Ra? Ra!" Aileena mendorong pundak Seyra. Namun yang ada Seyra justru mendorong Aileena karena merasa semua ini salahnya.

"Lihat! Sekarang kita akan mati dan terkurung di sini! Gue enggak mau! Enggak mau!"

"Ra tenang!" Aileena tak lagi bisa menahan air matanya untuk tidak jatuh. Tak bisa Aileena bohongi, ia sendiri ketakutan setengah mati ketika sadar hidup mereka di ujung tanduk. Namun ini bukan saatnya untuk menyerah. "Kita bisa keluar hidup-hidup kalau kita bekerja sama."

Akhirnya Seyra mulai semakin tenang. Gadis itu menatap Aileena dengan ketakutan.  

"Gue janji Ra, Keluarga kita bisa kok kembali lagi. Gean pasti sembuh. Lo mau 'kan lihat anak itu tertawa? Gue janji, kita akan bisa menjadi saudari lagi seperti dulu. Berjuanglah Ra, tak ada yang tahu hasil akhirnya bagaimana."

Air mata akhirnya menetes dan seketika Seyra mulai sadar jika Aileena selalu tulus untuk mengatakan sesuatu. Tanpa berpikir panjang, Seyra lalu mulai mengambil tongkat kayu yang barusan Aileena pakai dan menghajar gagang pintu dengan amarah yang berlipat ganda. Berkali-kali ia terus memukul dengan teriakan yang sudah bercampur dengan emosi. Hingga akhirnya usaha mulai menunjukkan hasilnya. Gagang pintu mulai terbuka.

How Do You Do? [TAMAT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang