Part 41 - Kelam #1

74 13 5
                                    

Readers setelah membaca subbab ini :
😢

Anyways, tarik napas, hembuskan. Scroll secara perlahan...





Kelam...

Cerita yang tak pernah diketahui dan tersimpan begitu rapi di dalam memori...

~~~

Flashback
Vanya POV

Hari Perlombaan Biola

"Semangat ya, Nak! Mama doakan yang terbaik untukmu."

"Iya, Ma."

Vanya tersenyum gugup ketika Shena-ibunya-memberikan semangat kepadanya. Ia melirik sekilas ke arah Seyra yang duduk di ujung sana dan terlihat seperti sedang menunggu kedatangan seseorang. Begitu sadar Seyra mulai menoleh ke arahnya, gadis itu dengan segera memalingkan wajah. Entahlah, melihat Seyra yang ikut mencalonkan diri membuatnya sedikit gugup.

Keadaan mulai sepi, maka Shena mulai mendekatkan bibirnya pada telinga Vanya.

"Bawa pulang piala itu. Ingat! Masa depan Mama bergantung pada lomba ini."

Vanya menelan ludahnya berkali-kali sambil mengangguk kaku begitu mendengar pesan dari Shena. Sementara Shena tersenyum dan menaruh harapannya pada putri semata wayangnya itu.

"Mama pergi dulu. Mama yakin kamu bisa kok. Masa iya udah menang dua tahun berturut-turut kalah sih?" ujar Shena sambil terkekeh. Sebelum meninggalkan tempat itu, Shena sempat melambaikan tangan ke arahnya. "Semangat ya!"

"Iya, Ma."

Sang pembawa acara mulai memasuki panggung dan para peserta pun mulai diimbau untuk menunggu di ruang tunggu.

How Do You Do? [TAMAT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang