Part 45 - Tujuan Akhir [END]

251 14 14
                                    

Finally, eps terakhir ya guys😞

Setelah melewati berbulan-bulan, akhirnya cerita ini tiba di garis finish ya...

Kalian sedih apa senang?

Okay, tanpa perlu banyak basa-basi, selamat membaca!

Okay, tanpa perlu banyak basa-basi, selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu tahun kemudian...

"Seyra! Ayok makan bersama!"

"Iya!" hanya itu jawaban yang terdengar dari dalam kamar Seyra begitu Fina memanggil anak-anaknya untuk makan.

Gean yang sudah tidak sabar akhirnya mencomot sedikit lauk dan berlari dengan aktif.

"Gean, tunggu dulu baru makan bersama," Fina hanya bisa menggeleng kepalanya lalu mencubit wajah bocah tersebut. Kini Gean tampak lebih sehat. Setelah berbulan-bulan berjuang untuk melawan kanker, kondisinya saat ini jauh lebih baik. Bahkan operasi pengangkatan sel kanker juga berjalan dengan lancar.

Hingga inilah Gean yang sekarang, aktif dan juga, sedikit nakal. Namun hal itu justru membuat Fina akhirnya bisa bernapas lega melihat kondisi yang sudah seperti dulu.

Kini Seyra turun dengan membawa kucing turun dari tangga. Kucing belang jingga yang diberi nama Luna akhirnya bisa bermain di sekitar rumah dengan bebas. Seyra lalu bergabung bersama Fina yang sudah berada di ruang makan.

"Wih!" ujar gadis itu sambil menatap takjub dengan berbagai lauk di atas meja, seolah akan mengadakan pesta yang besar. Padahal hanya mereka bertiga yang akan makan di sini. "Laparnya langsung datang, ambil nasi dulu deh!"

"Ambilin untuk Gean juga dong!"

"Iya," kata Seyra gemas.

Kini ketiganya mulai duduk di bangku masing-masing sambil menikmati makan siang hari ini. Namun tiba-tiba saja, Fina merasa ada sesuatu yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Fina lalu menoleh pada dua bangku yang sudah sangat lama kosong. Dulu, hampir setiap hari mereka berlima selalu makan bersama di ruangan ini. Rumah seolah tak pernah sepi karena setiap hari akan ada cerita yang berbeda yang terus menghiasi suasana. Namun seiring berjalannya waktu, perlahan keadaan mulai berubah. Kini Aileena pun tak lagi berada di sini. Ada penyesalan yang hadir namun ia juga tak bisa menyalahkan siapa pun kecuali dirinya. Seyra yang sadar dengan raut wajah sedih Fina kini menggenggam tangan sang ibu yang ada di atas meja.

"Ma, tenang aja. Aileena pasti senang banget di sana."

Fina hanya bisa mengangguk sambil tersenyum. Benar, Fina harus belajar dari masa lalu. Ia tak ingin lagi membuat kesalahan yang sama seperti dulu. Maka dari itulah, ia berjanji akan menjadi seorang ibu yang baik untuk selamanya.

"Makan, makan yang banyak ya," Fina lalu terdengar semangat agar suasana tak berubah. Sekarang, Fina lebih rutin mengajak kedua anaknya untuk makan bersama untuk mempererat hubungan. Setidaknya dengan momen seperti ini, Fina berharap jika dirinya bisa membangun kenangan yang baik bagi Seyra dan juga Gean. Sesuatu yang tak akan terjadi secara dua kali dalam seumur hidup. Maka setiap momen sama berharganya bagi Fina.

How Do You Do? [TAMAT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang