•ketemu sean

858 140 11
                                    

___sat/ka__________________________

"Satya tumben bgt kaya gini ya"Batin Azka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Satya tumben bgt kaya gini ya"
Batin Azka.

"Aku berangkat" setelah berpamitan dengan mamanya dia pun berangkat sendiri.

Hening...

Azka tau nnti kalo dia ngajak berangkat bareng sama kakak nya pasti kakak nya ga mau tau sendiri lah, akhirnya dia naik bus antar jemput sekolah.

___papa/azka_________________________

"Papa orang baik, tapi aku masih kecewa sama papa"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Papa orang baik, tapi aku masih kecewa sama papa"

.

.

.


Azka yg nunguin satya sama sean dateng didepan kelas.

"Satya Sean...." sapa Azka kepada mereka.

"Pagi azkaa" cuma sean yg menjawab sapaan dia.

"Kekantin yok sean" satya langsung narik tangan sean, dia sengaja ga ngajak azka.

Azka yg langsung buntutin mereka dari belakang walaupun si satya ga ngajak dia.

"Kamu pesen apa se?"

"Aku udh sarapan sat, azka aja tuh"

"Biar pesen sendiri" satya yg meningalkan mereka berdua di meja makan.

Sean yg kasihan sama azka dari tadi dikucilin sama satya terus.

"Azka mau apa biar sean aja yg pesenin?"

"Ga usah se aku udh sarapan tadi"

"Oh sama haha"

.

.

.


"Azka"

"Apa?"

"Kamu sama satya ada masalah apa?"

Azka natap sean dengan raut muka melas "Ga tau juga aku"

"Udh biarin aja nnti juga baikan kok"

"Iya"

Satya pun dateng sambil membawa makanan yg dia pesan tadi.

"Makan se"

"Iya sat makan aja, eh aku ke toilet dulu ya bentar" sean langsung meninggalkan mereka berdua dimeja makan, itu emang niat sean biar Setya sama azka bisa baikan lagi.

"Satya" azka membuka suara yg tadinya hening diantara mereka.

"Satyaa"

"Satya" pangil azka sambil menekan suaranya.

"Apa?"

"Kamu kenapa?"

"Gpp"

"Jangan gini lah, cuma masalah aku nasehatin kamu aja kok marah cK"

"Kamu ga bosen apa nasehatin aku terus, aku aja bosen denger nasehat kamu yg itu-itu aja"

"Trus aku harus apa, toh kamu kalo curhat sama aku pasti tentang itu-itu aja, ga bosen?"

"Ga"

"Awas kena azab"

"Ga"

"Baikan yo sat" Azka memberikan senyuman tulus kepada satya.

"Apa sih"

"Ayo lahhh, nnti kamu mau curhat kesiapa?"

"Sean lah"

"Yakin?"

"Hm"

"Aku yakin kamu suatu saat nnti bakalan kangen sama semua nasehat yg aku kasih buat kamu sat kata-kata yg sering aku ucapin"

Satya yg ga tau maksud Azka apaan "maksudnya?"

"Yaaa kalo aku per__" Ucap azka dipotong sama satya.

"Ga usah aneh-aneh ya, kita belum lulus tau aneh kamu"

"Cieeeee baikan nih"

"Iya bhank"

"Satya__" azka langsung meluk satya yg tadinya bukan Satya yg Azka kenal.

"Azkaa ishh malu dikira nnti kita apaan" Satya nyuruh azka duduk lagi disampingnya.

"Kan kita bespren gimana sih sat"

"Iya tapi ya kalo pelukan jangan pas ditempat yg rame aneh"

"Oh oke"

"Nnti ke tempat biasanya mau ga?"

"Aku ga bisa sat"

"Kenapa tumben?"

"Nnti ada acara keluarga jadi kapan-kapan aja ya" muka melas azka.

"Ya udh deh"

.

.

.



"Hai azka apa kabar?" sapaan ramah sang dokter kepada azka.

"Baik dok, dokter sendiri gimana?"

"Alhamdulillah baik, jadi ayo kita mulai"

Dokter pun mengajak azka keruangan khusus buat pencucian darah.

.

.

"Tetep rajin diminum obatnya ya sayang biar ga ngedrop"

"Iya dok makasih aku pulang dulu ya"

"Hati-hati azka"

Keluar dari ruang dokter....

"Sean?"

"Sean?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝘼𝙣𝙜𝙖𝙣𝙠𝙪||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang