•talak

712 119 3
                                    

Tinnn!!
Tinnnnn!!

BRAK!!

"Azka!!"

"Haris brengsek!!"

Punggung azka terserempet oleh mobil yang sudah mencoba untuk menghindari nya.

Satya yang melihat itu langsung menghampiri azka yang kesakitan.

"Maaf azka maaf"

Satya langsung membawa azka kedalam mobilnya untuk dilarikan kerumah sakit sebelum suasana menjadi tontonan publik.

Haris yang dari tadi cemas dan takut atas apa yang baru saja dia lakukan.

"Asu Lo" misuh satya kepada Haris.

.

.

.


Plisss jangan lagi.

Pintu UGD terbuka.

"Gimana dok keadaan anak saya?"

"Ikut keruangan saya ya pak"

Ruang dokter datuka.

"Terdapat keretakan tulang pada bagian rusuk belakang, jika bagian yang retak itu mengalami rasa sakit maka akan berpengaruh ke ginjalnya"

"Berpengaruh banget ya dok?"

"Iya karena ginjal terletak di sisi kanan dan kiri bawah tulang rusuk bagian belakang"

"Dok saya akan membayar sebanyak apapun untuk anda asalkan lakukan yang terbaik buat anak saya dok, sembuhkan dia"

"Saya pasti akan melakukan yang terbaik karena azka sudah saya anggap seperti adek saya sendiri"

"Makasih dok makasih"

"Sama-sama pak"

.

.

.


Sementara dirumah haris yang merasa gelisah dia ga berani cerita kepada mama nya karena belum siap untuk menceritakan nya.

"HARIS!!"

"HARIS TURUN KAMU!!"

teriak sokjin.

"Apaan sih pah kok teriak-teriak berisi tau ga" ucap yuju.

"Diam kamu" tunjuk sokjin kepada yuju.

Haris yang ga berani sama sekali buat keluar dari kamarnya akhirnya si sokjin lah yang keatas.

"Buka pintunya!!"

"Buka haris!!"

Tidak ada tanda-tanda pintu terbuka, untung sokjin memiliki kunci cadangan kamar haris.

Plak!!

"Kurang ajar kamu ga punya otak ya, kakak macam apa kamu itu haris!!"

Haria ga berani sama sekali menatap papa nya dia cuma bisa menundukkan kepala dan memegang pipi yang baru saja ditampar oleh sokjin.

"Pah kamu apa-apaan sih nampar anak sendiri!!" Teriak yuju.

"Kamu juga apa-apaan suka nampar azka hah!!"

"Dia nakal jadi dia pantas mendapatkan nya"

"Nyatanya anak kamu lah yang lebih pantas mendapatkan nya"

"Asal kamu tau haris anak baik, dia ga pernah ngelakuin hal-hal yang jahat"

"Apakah mencelakai seorang adek yang tidak memiliki masalah dengan dia itu perbuatan baik?"

"Saya tanya sekali lagi, apakah mencelakai adek nya hingga nyawa menjadi taruhannya itu perbuatan yang harus diacungi jempol?"

"Haris mencelakai azka? Oh mana buktinya!?!"

"Liat anak saya terkapar lemah tak berdaya dirumah sakit, lihat itu perbuatan anak kamu!!"

"Jangan pernah menyalahkan anak saya Kim, mungkin itu salah azka dan yang dapat imbasnya malah haris"

"Stop membela haris, dia harus mengakui kesalahan nya!!"

"Tidak bisa, dia anak saya yang wajib saya bela!!"

"Saya juga berhak membela anak saya yang setiap hari selalu kamu berikan caci makian dan kekerasan yang seharusnya ga dia dapatkan dari seorang ibu kandung nya sendiri"

"Anak haram kamu bela? ga banget mending mati aja"

"Besok saya talak kamu"

"Pah!! Maksud kamu apa!?"

"PAPA!!"

"PAPA!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝘼𝙣𝙜𝙖𝙣𝙠𝙪||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang