Jangan lupa vote!!
Setelah ucapan seokjin tadi, azka dan papa memutuskan untuk pergi ke taman rumah sakit.
Mereka mencari tempat yang sepi dan jauh dari kerumunan orang, agar tidak terganggu.
"Papa mau ngomong apa?"
Seokjin menyerahkan dompet azka yang didalamnya masih ada foto Sowon dan kalimat bencian.
Dia bingung kenapa dompetnya ada ditangan papa?
"Coba buka" ucap seokjin.
Ia membuka dompetnya, alangkah kagetnya dia mendapatkan foto mama (Sowon) dan papa nya yang terbelah menjadi dua, dia membalik foto mama nya dan dia melihat kata' kebencian itu.
"Pah ini bukan perbuatan azka, azka ga mungkin ngelakuin hal kaya gini pah, papa percaya kan sama azka"
"Iya kan pah?"
Azka mengguncang tubuh papa nya yang sedari tadi melamun,dia melihat ada rasa kekecewaan didalam diri papa nya.
Mata azka yang berkaca-kaca menunggu jawaban dari papa nya.
"Papa belum bisa percaya sama kamu"
"Pah! Azka ga mungkin kaya gitu papa"
"Azka papa emang ga mau nuduh kamu sebagai tersangka tapi semua bukti tertuju pada kamu"
"Coba disana ada cctv"
"Ada, papa udah liat pelakunya"
"Jangan fitnah azka"
"Tapi didalam rekaman itu kamu yang melakukannya!!"
"Azka waktu itu masih pakek kursi roda pah"
"Kalo kamu pelakunya papa kecewa sama kamu"
"Pah bukan aku pelakunya!! Percaya sama azka!!"
Teriak azka, papa nya meninggalkan azka sendirian ditaman.
.
.
.
Setelah kejadian tadi azka memutuskan untuk pergi ketepi danau tempat dia dan satya sering kunjungi tapi sekarang dia tidak bersama satya.
"Aku yakin suatu saat semua orang akan membenci ku"
"Aku emang pantas untuk dibenci, benci saja aku"
"Aku juga tidak butuh kasih sayang mulai saat ini"
"Karena aku tau, bentar lagi semesta akan memanggil ku untuk ikut bersamanya"
"Semesta lebih sayang kepada ku"
Azka lebih suka berbicara sendiri tanpa adanya pendengaran.
Jam menunjukkan pukul 23.45 akhirnya azka memutuskan untuk pulang sendiri tanpa menelfon sopirnya, dia juga butuh ketenangan sambil menikmati sejuknya angin malam.
saat ingin pulang ia bertemu sean sendiri ditempat yang sama tapi dibagi yang berbeda, alhasil azka menghampiri sean.
"Sean?"
"Loh ka kok disini? Ini udah malem mana sendiri pakek kursi roda lagi kalo ada apa-apa gimana coba, mau sean antara pulang?"
"Astaga sean baik banget tapi ga usah aku bisa pulang sendiri, kamu ngapain sendirian disini?"
"Aku cuma lagi pengen hilangin rasa rinduku sama mama papa, kalo dirumah selalu keinget sama mereka foto mereka kenangan yang pernah mereka buat dirumah itu, dll"
"Sean rindu itu wajar, apalagi mereka orang yang kamu sayang"
"Aku tau, aku lagi pengen nenangin diri aja nnti kalo dirumah aku nangis soalnya"
"Gpp nangis aja sekencangnya biar lega"
Sean mengangguk kan kepalanya "Btw kamu juga ngapain disini sendiri udah malem loh?"
"Oh iya tadi habis jenguk mama diRS, eh tiba-tiba aku pengen aja sendiri pengen nenangin diri"
"Oh iya maaf belum bisa jenguk mama kamu, besok aku jenguk deh habis pulang sekolah"
"Ga usah repot-repot se"
"Azka aku tau kamu pasti lagi banyak masalah, semisal nya suatu saat udah ga ada lagi orang yang bisa kamu ajak cerita aku bisa kok jadi tempat penampung cerita kamu tenang aja aku ga bakal umbar"
"Kamu anak baik , ingat kamu disini juga bukan sendiri masih ada aku anggap aku kakak kamu aku siap menerima keluh kesah mu"
Pertemuan mereka berakhir saat azka mendapat kan telfon dari papa nya dan satya
.
.
.
Setelah sampai depan rumah azka mengetok pintu.
"Kemana aja? Ini udah malam tau waktu kalo keluar niat jenguk mama ya jenguk aja habis itu pulang bukan malah kelayapan, kamu mau jadi kaya mama!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘼𝙣𝙜𝙖𝙣𝙠𝙪||
Teen Fiction"aku kuat, tapi tuhan yang ga kuat lihat aku kaya gini" langsung baca aja ya....