•salah azka

626 120 10
                                    

Jangan lupa vote!!


Baru pulang sekolah azka mendapat kan kabar mama nya kehabisan darah, tanpa berpikir panjang azka langsung menuju ke tempat yang dia tuju.

Sesampai disana sudah ada satya dengan papa, azka langsung menanya kan kabar mama nya.

"Sat pah mama gimana?!" Ucap panik azka.

Tidak ada jawaban dari mereka, papa memutus kan untuk pergi dari sana dia serahkan semua kepada satya, kini tersisa azka dengan nya.

"Satya mama gpp kan?"

Satya langsung berdiri dari tempat duduknya, dan langsung mendorong azka hingga terjatuh kelantai.

"Maksud kamu gpp apaan!! Mama lagi kenapa-kenapa didalam, mama kaya mayat azka dia kekurangan darah mikir kalo punya otak tuh!!" Ucap satya sambil menunjuk-nunjuk kepada azka.

Azka cuma pasrah dia juga salah udah tau mama lagi ga baik-baik aja masih nanya.

"Maaf satya, siapa tau mama udah baikan"

"Suster lagi nyariin golongan darah yang sama kayak mama, susah tau ga ini semua salah kamu!!"

"Iya maaf"

"Aku cabut muak liat muka kamu" satya langsung pergi dari hadapan Jake yang masih tertunduk dilantai, untung nya lorong itu lagi sepi jadi ga ada yang lihat kejadian tadi.

"Sebegitu nya satya benci aku? dia anak baik cuma udah terpengaruh"

Azka ingin masuk melihat mama nya tapi dilarang oleh dokter, sebenarnya dia ingin memberikan bunga mawar kepada mama nya seperti biasa alhasil bunga mawar nya dibawah pulang.

.

.

.


Selang beberapa menit azka pulang papa dan satya kembali lagi ke rumah sakit.

"Gimana dok udah dapet pendonor?"

"Syukurlah sudah pak, tadi ada seorang anak yang menawarkan diri untuk mendonor kan darah nya kepada istri bapak"

"Syukurlah kalo boleh tau siapa nama anaknya sus? Saya mau ngucapin terima kasih banyak"

"Maaf pak dia melarang saya untuk memberi tau namanya"

"Ya sudah sus kalo ketemu sama anaknya bilang makasih sebanyak banyaknya ya sus"

Suster cuma mengangguk kan kepalanya "kalo begitu saya permisi ya pak".

.

.

.


Setelah pulang dari rumah sakit azka merasa pusing yang sangat amat pusing semua rasanya berputar-putar hidungnya mengeluarkan banyak darah dan perut merasa mual.

Dia sudah menghubungi papa dan satya tapi tidak ada satupun yang mengangkat telfonnya alhasil dia menelfon sean hanya sean yang rumahnya agak dekat dengan nya.

Pas sampai rumah azka sean dikagetkan dengan darah yang berceceran diselimut azka, karena panik dia mencari azka disekitar kamar nya ternyata azka berada dikamar mandi dengan tubuh yang sudah lemas.

"Azka plis bertahan!!"

"Azka!!" Sean menggoyangkan tubuh azka.

Azka hanya memberikan sean tatapan sayup.

Tanpa ba-bi-bu sean langsung membawa azka menuju ruang sakit.

.

.

.


"Ini siapanya pasien?"

"Saya__ adiknya"

"Oh mari saya antar keruangan dokter"

Saat diruang dokter.

"Gimana dok?"

"Dia kecapean, saya sudah sering kasih tau dia jangan banyak pikiran dan jangan capek-capek ini bisa berpengaruh kepenyakit nya"

"O-oh ya dok? Dia emang lagi banyak masalah"

"Habis ini suruh istirahat total saya ga mau tau kalo ada apa-apa bahaya itu"

"Iya makasih dok, saya bakal kasih tau dia dan selalu mengingatkan nya"

"Iya sama-sama ini obatnya"

"Makasih dok saya permisi"

Setelah mendapat anggukan dari dokter sean langsung keluar dari ruangan itu.

Habis dari kasir sean melihat satya yang baru saja keluar dari ruangan mama nya, karena kehadiran satya membuat sean tertarik untuk menghampiri nya.

"Satya"

"Ngapain kesini?"

"Kamu tau ga sih azka ngedrop hoon, kamu dari tadi ditelfon dia ga diangkat-angkat kenapa?!"

"Ga penting"

"Enteng banget ya ngomongnya, kamu emang biadab sat, coba kalo azka ga kabarin aku pasti dia udah huh" sambil mengeram kepala satya.

"Dia bukan siapa-siapanya aku jadi kenapa aku panik"

"Dia kakak kamu ka-ka-k tiri kamu"

"Cuma tiri, duh se prinsip aku dia mau mati kek mau apa kek bukan urusan aku ok"

"Jangan pernah menyesal sat"

"Oke"

Setelah itu sean pergi dari hadapan satya langsung menuju ruangan azka, dia melihat temannya itu terkapar lemah di kasur rumah sakit tanpa ada keluarga yang mendampingi nya.

"Tenang aja ka masih ada aku disini"

"Dan aku secepatnya bakal nunjukin bukti bahwa kamu bukan pelakunya, aku ga bisa liat kamu disalahin terus"

Secara tidak sadar sean menetes kan air matanya, dan tanpa dia sadari ada seseorang yang memantau mereka berdua.

.

.

.


"Kalo ada apa-apa cerita aja sama aku"

"Kalo kamu pergi aku cerita sama siapa?"

Huh maaf ya kalo kurang gereget, we love u gais

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Huh maaf ya kalo kurang gereget, we love u gais.

𝘼𝙣𝙜𝙖𝙣𝙠𝙪||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang