"Sean?"
Azka melihat sean yg keluar dari bilik kamar rumah sakit/ruang pasien.
Sean yg baru saja keluar dari ruang itu pun langsung bertatapan sama azka, karena ruangan dia dekat dengan ruang dokter.
"Azka?"
Azka tadi cuma diem natap sean pun langsung memberikan sapaan kepada sean dengan cara membungkuk kan badan, setelah itu azka ingin pergi dari sana tapi__
"Azka!!"
Azka langsung berhenti.
"Hai kenapa mau cepet-cepet pergi? padahal ada aku loh"
"Gpp se haha, kamu kok bisa di sini siapa yg sakit? "
"Mama aku sakit ka, jadi aku nemenin mama" Sean langsung menunduk kan kepalanya.
"Semangat ya, sakit apa kalo boleh tau? " Azka langsung merangkul sean dan mengajak dia duduk.
"Gagal ginjal"
"....."
"Mama kamu ngedrop ya? Suruh rutin minum obat ya se jangan sampe lupa deh pokoknya"
"Iya mama emang susah kalo disuruh minum obat alasannya ga ada waktu, padahal dia sering ada waktu buat aku tau masa buat minum obat aja ga ada"
"Kamu ingetin dong bilang sama mama kamu 'mama mau kan lihat aku tumbuh jadi orang sukses jadi mama harus rajin minum obat biar cepet sembuh' "
"Udah Azka tapi dia selalu bilang mama lagi report jadi ga sempet"
"Semangat ya, mama kamu baik ya sampai punya waktu buat kamu walaupun dia sibuk"
"Mama ku sayang sama aku jadi aku ga mau kehilangan mama"
Sean yg lupa tadi mau nanya apa sama azka, trus dia lihat kertas yg dipegang sama azka.
"Itu kertas apa ka? Terus kamu kenapa ada disini? Siapa yg sakit? Kok sendiri?"
Sean langsung memberikan banyak pertanyaan kepada azka.
Azka masih bingung dia mau jawab apa.
"Azka?"
"Oh itu apa, ini kertas pengobatan nenek aku terus aku disuruh ambil kan sekali pulang dari sekolah"
"Sakit apa nenek kamu? Semoga cepat sembuh ya azka"
"Makasih se"
Sean dari ngeliatin azka kaya ga nyaman pas dia kasih pertanyaan kaya tadi.
"Oh ya udh kamu mau pulang kan?"
"Iya btw titip salam sama mama kamu ya"
"Makasih azka, sorry malah aku jadi curhat sama kamu"
"Gpp woy aku malah seneng kalo jadi temen curhat kamu"
"Hati-hati dijalan ya" sean menepuk pundak azka.
"Iya se, semangat buat mama kamu" azka langsung pergi dari hadapan sean.
Azka baru aja keluar dari rumah sakit mendapatkan notifikasi dari "SATya"
___sat/ka__________________________
"Satya ku sayang!" Azka langsung meluk satya dari belakang.
"Azka jangan alay pliss!" Satya berusaha melepaskan tubuhnya dari pelukan Azka.
"Ada apa?"
"Apa?"
"Mau ngomong apa?"
"Gpp sih cuma pengen ketemu aja"
"Harus nya kamu punya banyak waktu buat dirumah kan ada papa kamu"
"Papa aku? ga dulu"
"Kan dia ga ganggu kamu juga"
"Males aja liat mukanya"
"Dosa kamu sat" sambil nunjuk' muka satya saking geregetnya.
"Udah ah, dari mana kamu?"
"Rumah lah"
"Yakin?"
"Yakin"
"Oh kirain dari__"
Satya mengantung ucapannya.
"Dari mana?" Ucapnya sambil melototin mata.
"Dari Gramedia "
Azka hampir panik dikira satya tau.
"Sat"
"Apa?"
"Mama nya Sean sakit ya?"
"Iya, kok kamu tau azka?"
"Tadi ketemu di rum__"
"Rumah sakit?"
"i-iya"
"Tadi? Katanya dari rumah, Kok kamu bingungin sih ka"
"ya tadi aku ke rumah sakit ambil obat nenek aku sat"
"Ga usah bohong ka aku udah tau semuanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘼𝙣𝙜𝙖𝙣𝙠𝙪||
Teen Fiction"aku kuat, tapi tuhan yang ga kuat lihat aku kaya gini" langsung baca aja ya....