•ga mungkin kan?

606 126 13
                                    

Jangan lupa vote!!


Hari ini azka tidak bisa sekolah ia masih mondok dirumah sakit tentunya belum dibolehkan pulang, yang dia rasakan sekarang adalah hampa tidak ada sama sekali salah satu dari keluarganya menemaninya/menjenguk sekali saja, akhirnya dia memutuskan untuk pergi ketaman rumah sakit menenangkan pikirannya.

Saat perjalanan ke taman dia melihat papa keluar dari ruangan mama, azka pun langsung mengejar papa nya sambil membawa selang infus yang menancap ditangan nya.

"Papa__" azka memeluk papa nya dari belakang dengan erat, dia merindukan ini, tentu saja seokjin kaget tapi tetep stay cool.

"Papa azka sakit kok papa ga jenguk azka"

"Saya sibuk"

"Azka kangen dipeluk papa ayo pah bales pelukan azka" pinta nya kepada papa.

Dret...

Seokjin mendapatkan telfon dari klayen kantornya, dia melepaskan diri dari pelukan azka dan meninggalkan nya sendiri.

"Papa azka kangen papa yang dulu" dalam hatinya berkata, sambil menghapus air mata.

Ia memutuskan untuk kembali keruangan nya, karena sudah lama ia tidak tau kabar mama kandung nya dia sudah los kontak lumayan lama.

"Aku udah ga tau mau pulang ke siapa" secara tidak sadar ada air yang menetes.

"Azkaa" sean datang sambil membawa banyak buah tangan untuk sahabat nya.

"Sean kenapa ga ganti baju dulu?"

"Nnti aja gampang kamu udh makan?"

"Udah baru aja"

Seam selfok sama mata azka yang berwarna merah "kamu habis nangis? Kenapa?"

"Engak ini tadi keculek"

"Halah ga usah bohong sini cerita"

"Engak ya ini tuh tadi__" azka tidak kuasa menahan air matanya dan akhirnya dia menumpahkan air matanya.

Sean yang melihat itu refleks langsung memeluk azka dan menenangkannya "masih ada aku disini ka, aku selalu ada buat kamu".

"Ga ada yang peduli sama aku, disaat aku butuh mereka tapi mereka malah menganggap bodo amat"

"Suatu saat mereka bakal datang menemui mu kok percaya sama aku"

"Mungkin pas aku udah ga ada mereka baru dateng ya se"

"Ngomong apa sih ka ga lucu"

Sean dan azka menghabiskan waktu berdua dengan berbagai cerita satu sama lain, azka tau momen ini bakal jadi kenangan bagi dirinya.

.

.

.

Dirumah.

Satya sedang berada dikamar azka dia mengambil buku paket yang terbawa ditas azka, saat ingin keluar dia melihat buku daily milik azka terbuka dan menampilkan tulisan diskripsi begitu panjang, satya ingat dulu azka melarang nya untuk membuka buku Daily miliknya, pesan itu satya laksanakan dia cuma menutup buku itu dan dia simpan dilaci meja belajar azka.

Satya sebenarnya kangen momen bersama azka tapi rasa kekecewaan nya kepada azka terlalu susah untuk tidak membenci azka.

"Argh apaan sih ngapain juga aku kangen sama orang gila"

Satya telah melupakan kebaikan azka kepadanya selama ini, emang ya satu kesalahan dapat melupakan seribu kebaikan, tapi kan azka___

.

.

.


Saat ini azka sedang berjalan menuju keruang mama nya sambil membawa bunga mawar, azka ga bakal berhenti kasih mama bunga mawar sebelum mama bangun, saat dia masuk ada satya yang sedang memainkan hp disofa.

"Kali ini jangan larangan aku buat kasih mama bunga mawar" azka tau pasti satya bakal menyuruh nya membawa pulang.

"Kamu ga bosan-bosannya kasih mama bunga terus"

"Aku takut aku pergi sebelum mama bangun aku belum bisa kasih mama apa-apa jadi aku selalu kasih mama bunga aja deh, bunga mawar juga cantik kok kaya mama makanya aku suka"

Satya bungkam dengan ucapan azka kenapa sesek banget dengernya.

"Kalo gitu aku pergi, takut kamu ga nyaman, bunganya jangan dibuang itu buat mama" azka keluar dari ruangan mama sambil membawa selang infus.

"Orang sebaik dia melakukan hal sejahat itu ga mungkin kan?"

"Orang sebaik dia melakukan hal sejahat itu ga mungkin kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka, gimana bab ini? makin rumit ya?

𝘼𝙣𝙜𝙖𝙣𝙠𝙪||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang