•tiba waktunya

1K 132 22
                                    

Jangan lupa vote!!




1bulan, telah berlalu

"Mana azka?" Sowon yang sadar sedari tadi tidak mendapatkan azka disekitarnya.

"Kenapa masih nyari dia?" Ucap seokjin kepada istrinya.

"Loh kok kamu jadi gitu, azka mana!!"

"Ga tau ga usah nyariin dia!!"

"Dia anakku!!"

"Bukan anakmu, seorang anak nggak akan berani membuat mama nya seperti ini"

"Jadi maksudmu azka pelakunya?" Sowon menatap seokjin dengan tajam.

"Iya kenapa?"

"BUKAN AZKA!! AKU YANG LIAT SENDIRI DENGAN MATA KEPALAKU PAH"

"TAPI ADA BUKTI"

"MANA!! MANA BUKTINYA?"

Seokjin memberikan Vidio itu kepada Sowon.

"Sialan" Vidio itu mengundang emosi Sowon, dia pun akhirnya membanting hp itu.

Prang!!

"Yang dividio itu ga bener mas!!" Ucap Sowon denggan emosi sampai mengeluarkan air mata karena selama ini ternyata azka lah yang dituduh sebagai pelaku.

"Kamu tenang tolong jelaskan semuanya ke aku" seokjin memeluk istrinya.

Sowon pun menjelaskan kronologi kejadian dihari itu.

.


.


.


"Waktu cepet banget ya ka"

"Iya"

"Besok adalah waktu yang aku benci"

"Aku juga, tapi aku sudah lelah dengan hidupku yang seperti ini se"

"Aku tau"

"Makasih ya udah mau jadi sahabatku"

"Sahabat? aku selama ini malah ngangap kamu sebagai kakak ku loh"

"Aku beruntung ketemu sama kamu se kalo enggak hidupku bakalan sepi, udah ga ada yang perduli dengan ku"

"Aku juga, tapi aku bakalan kesepian kalo kamu pergi"

"Kamu bisa dateng ke makamku sean"

"Aku cuma pengen ketemu sama kamu bukan batu nisan mu"

"Itu mustahil"

"Aku akan memajang fotomu sama aku dikamar, biar aku selalu ingat bahwa aku pernah memiliki seorang sahabat yang sangat hebat dia hebat bisa berjuang sampai sekarang sendiri"

"Bukan sendirian, tanpa kamu aku ga bakal sampai sekarang se walaupun akhirnya aku bakalan pergi tapi ini adalah waktu yang berharga bagiku"

Mata sean berkaca-kaca dengan pandangan memperhatikan azka.

"Hey kenapa nangis"

"Kamu orang baik la"

"Bukan aku yang baik tapi tuhan"

Azka memeluk sean yang menangis sambil mengeluarkan kata-kata yang membuat hati azka teriris akhirnya dia pun ikut menangis.

.


.


.


Pagi hari seokjin dan Sowon memutuskan untuk menemui azka, mereka mendapatkan informasi selama ini azka tinggal dirumah lamanya.

𝘼𝙣𝙜𝙖𝙣𝙠𝙪||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang