Jangan lupa vote!!
Walaupun gitu azka tetap ingin masuk sekolah, karena bentar lagi ujian jadi dia harus mempersiap kan ilmu.
Disekolah azka mendapat tatapan sengit dari warga sekolah, karena berita azka menusuk mama nya sudah sampai ke sekolah.
Azka mendapat sorakan kebencian caci makian dari semua orang.
"Katanya dia juga yg buat kakak nya mati itu ga sih?" Siswa 1.
"Dia pantas mendapat kan nya" siswa 2.
"Dia punya penyakit tau" siswa 3.
"Penyakitan dong ihh" siswa 4.
"Pembunuh" siswa 5.
Azka langsung berlari menuju ketempat yang aman dan jarang orang-orang lewati dia ga sanggup untuk mendengarkan kata-kata mereka yang sangat menusuk didada.
Sean yang tidak terima temannya dicaci maki.
"KALIAN JANGAN KEMAKAN SAMA BERITA YANG BELUM TENTU BENER DONG!!"
"BUKAN AZKA PELAKUNYA"
"INGAT SUATU SAAT KALIAN BAKAL NYESEL"
Setelah berteriak didepan para siswa yang mengerumuni azka tadi seam langsung berlari menyusul azka.
Sean melihat azka yang menangis sendirian dia tidak pernah melihat azka menangis tapi kali ini dia melihat sisi azka yang benar-benar sedang rapuh.
Seam menenangkan azka, dia ingin ikut nangis rasanya serapuh itukah kehidupan azka.
"Sean percaya sama azka?"
"Iya kamu bukan pelaku dari kasus ini"
"Tapi ga ada bukti yang menunjuk kan kalo aku bukan pelakunya"
"Aku ada"
"Aku percaya sama kamu"
Azka mendapat kan panggilan dari ruang kepala sekolah hampir saja ia di DO untung ada sean yang bisa menyakini kepada kepala sekolah bahwa kasus ini belum tentu benar.
"Makasih sean"
"Sama-sama ka, jangan dipikirin masalah ini ya, pikirin kesehatan kamu"
"Iya aku tau"
Azka melihat satya sendiri berniat untuk menghampiri dan menemani nya tapi dia tau satya pasti akan mengusir nya.
Dia tau satya tadi ga jadi sarapan gara-gara dia, dia berniat untuk membelikan nya roti dan susu tapi tidak dia yang memberikan secara langsung oleh satya melainkan dia menyuruh Sean.
"Nih" seam memberikan roti dan susu kepada satya.
"Dari siapa?"
"Azka"
Satya mengembalikan susu dan roti itu ketangan sean "ga perlu makasih"
"Terima aja ngapain sih" sean membuka paksa tangan satya untuk menerima nya.
"Makasih"
"Makasih sama azka"
Sean langsung meninggalkan satya sendirian kembali, satya menatap roti dan susu yang berada ditangan, dia berdiri dari tempat duduk menuju ke tong sampah dan membuang makanan dan minuman pemberian azka.
Tanpa dia sadari ada seseorang yang melihat kejadian itu.
Dan seseorang tadi mengambil kembali makanan dan minuman yang baru saja satya buang.
Jam pulang sekolah pun tiba.
.
.
.
Hari ini adalah jadwal cuci darah azka, dia berangkat sendirian dan ini pertama kalinya dia tidak mendapatkan pesan dari papa nya yang biasanya selalu mengingat jadwal cuci darahnya.
Ya seperti biasa azka cuma mendapatkan resep obat, dia selalu berharap peyakit nya akan sembuh tapi itu adalah hal yang mustahil.
Sebelum ke rumah sakit milik mama nya dirawat dia membelikan bunga untuk mama nya,Kebetulan rumah sakit dia cuci darah dengan mama nya berbeda.
Sesampai nya dirumah sakit ternyata ruangan mama sepi biasanya ada sunghoon yang menemaninya.
"Mama kapan bangunannya, azka cape dituduh terus, mama ayo bangun jelasin ke mereka bahwa bukan azka pelakunya"
"Azka sayang mama" azka memeluk mama nya dari samping, walaupun dia baru saja dekat dengan mama tiri nya dia merasakan kehangatan setiap dekat dengan mama tiri nya ini.
Satya yang melihat Jake tertidur disofa.
"Azka kelihatan lelah"
Satya memberikan azka selimut, sebenernya satya ga mau ada niat benci sama azka tapi dia benci sama apa yang azka lakukan kemama nya.
"Loh satya" satya tidak sengaja menekan bahu azka saat memberikan nya selimut, satya yang tau hal itu langsung menjauh kan tangannya dari Jake.
"Udah lama?" Tanya azka.
"Baru"
"Makasih sat"
"Ga usah gr"
"Ya udah aku pulang kan udah ada kamu"
Azka mendapat kan anggukan dari satya.
Setelah azka keluar satya melihat ada bunga mawar disamping tempat tidur mama nya, dan ada surat didalam nya.
from jake.
.
.
.
Azka yang mau tidur dikagetkan dengan ketokan pintu kamarnya, ternyata yang mengetok pintu adalah satya.
"Nih" satya memberikan azka bunga.
"Kok dibawah pulang?"
"Mama ga butuh bunga itu"
Satya langsung meninggalkan azka yang masih mematung didepan pintu.
Setelah itu azka menyimpan bunga itu dilemari berkaca, ia bakal kasih bunga itu pas mama bangun aja.
"Aku ingin mereka memberikan kasih sayang kepada ku sebelum aku tiada"
"Seberapa bencinya mereka kepada ku, aku tetap menyayangi nya"
...
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘼𝙣𝙜𝙖𝙣𝙠𝙪||
Teen Fiction"aku kuat, tapi tuhan yang ga kuat lihat aku kaya gini" langsung baca aja ya....