•sakit tuhan

629 120 4
                                    

Jangan lupa vote!!

Setelah dapat Omelan dari satya azka langsung pergi kekamar.

"Kenapa satya beda ya"

.

.

.

Pagi diawali dengan sarana bersama ,keadaan sangat hening tidak ada yang membuka suara satu sama lain.

Azka tidak berani melirik papa nya, aura papa nya sangat berbeda setelah terakhir bertemu kemarin.

Satya yang merasakan aura panas dingin langsung membuka suara.

"Papa nnti habis pulang sekolah aku ketempat mama ya"

"Iya"

"Kapan sih pah pelakunya ketangkap"

"Pelakunya udh jelas"

"Hah?! Siapa?!?"

"Orang terdekat kita, kamu ga perlu tau"

"Maksud papa apaan aku juga pengen tau!"

Azka yang cuma bisa menundukkan kepalanya, kenapa papa nya masih saja percaya bahwa dirinya lah yang melakukan nya.

Azka bakal mencari bukti yang valid dia ga mau dituduh sebagai pelaku, apalagi oleh papa nya, kenapa papa bisa langsung percaya sama bukti kasus ini?

"Papa bakal kasih tau kamu, tapi tidak sekarang"

"Ok fine, aku berangkat"

Satya langsung pergi begitu saja dari hadapan seokjin, dan meninggal azka yang masih menunduk dimeja makan.

"Ka!!" Teriak sunghoon.

"O-oh ya, azka berangkat dulu ya pah"

Seokjin mengangguk kan kepalanya, sambil menatap kepergian anaknya itu.

Azka sudah dibolehkan berjalan asalkan tetap harus hati-hati, jadi azka udah lepas dari kursi roda nya.

.

.

.

Disekolah sedang jam jeda.

"Ka kamu ngeliat keanehan ga sih di papa?"

Satya menatap azka yang memainkan cup es krim sambil melamun.

"Azka..!" bentak satya.

"Gimana sat?"

Satya berdecak.

"Ga jadi"

Azka cuma ber ooh.

"Kamu kok beda sih ka"

"Ga sama aja"

"Beda, kamu nyembunyi sesuatu dari aku ya?"

"Sesuatu apa sih sat ga ada"

"Tapi kamu hari ini aneh"

"Engak aku lagi kangen mama aja, nnti kita ketemu mama kan?"

"Iya"

Jam jeda sudah selesai, akhirnya azka dan satya melanjutkan kegiatan belajar hingga siang hari.

.

.

.

Dirumah sakit, satya dan azka menjenguk mama nya.

"mama lama banget sih bangun nya, satya kangen" satya memegangi tangan mamanya dengan erat.

Azka cuma bisa menatap interaksi seorang anaknya yang merindukan mama nya.

𝘼𝙣𝙜𝙖𝙣𝙠𝙪||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang