Jangan lupa vote!!
"Permisi"
Mereka yang ada disana dibuat bertanya.
Keluarlah dibelakang tubuh polisi seorang yang tenganya sudah diborgol dengan wajah penyesalannya.
Sean yang langsung tau siapa sosok itu langsung tidak tinggal diam.
"kenapa kesini!!"
"AZKA GA MAU LIAT ORANG JAHAT!!" sean mendorong-dorong orang itu sampai terjatuh ditanah.
Sean yang langsung ditahan polisi yang menyuruhnya untuk tenang terlebih dahulu.
"Dia siapa Sean?" tanya Sowon.
"Dia orang jahat" sambil menunjuk- nunjuk orang tersebut dengan wajah emosinya.
"Sebelum ada apa ya pak kesini?" akhirnya seokjin bukan suara.
"Silahkan anda yang berbicara" polisi menyuruh orang itu menjelaskan kepada seokjin atas kedatangan mereka kesini.
"Sebelum saya dibawa ke sel hukum kedatangan saya kesini untuk meminta maaf atas kesalahan yang saya perbuat terhadap azka selama ini, saya akan menjelaskan apa yang saya lakukan selama ini......
Sayalah yang telah menusuk ibu Sowon, bukti rekaman cctv yang sebenarnya saya hapus dan saya ganti dengan adegan dimana azka yang berusaha melepaskan pisau itu dari tubuh ibu sowon, karena bagi saya adegan itu terlihat seperti azka lah yang menusuk ibu sowon
Saya juga yang selama ini selalu meneror azka dengan ancaman pembunuhan, bukan cuma itu saya juga pernah hampir membunuh azka waktu dirawat dirumah sakit tapi niat saya tertahan oleh sendirinya.....
Sebenarnya saya ga mau ngelakuin hal jahat ini tapi ada seseorang yang membuat saya jadi tertarik untuk melakukan hal ini, dengan syarat dia bakal memberikan saya uang dan dengan mendapatkan uang itu bukan saya buat poya2 tapi buat membiayai sekolah adek saya" jelas panjang lebar guanlin.
Semua yang disana dibuat kaget dan ga nyangka.
"Sudah terlambat nak, biar Tuhan yang menyampaikan maafmu kepada azka" ucap seokjin sambil mengusap kepala guanlin.
dengan begitu dia tidak mendukung perbuatan yang dilakukan guanlin kepada azka dia benci sekali, dengan suasana seperti ini untuk bertengkar pun ga baik.
"Hiks. . . . Saya tolong maafkan perbuatan saya" guanlin memohon sambil memegang kaki seokjin.
"Sudah berdiri lah" tuntut seokjin kepada guanlin.
"Apakah anda memaaf saya" guanlin menatap seokjin dengan serius.
Suasana sangat sunyi semua orang menunggu jawaban dari seokjin dan keluarga.
"Saya butuh waktu" seokjin langsung pergi meninggalkan mereka yang masih ada disitu sebelum pergi dia menyempatkan mencium batu nisan anaknya Azka.
"Aku harap kalian memaafkan perbuatan saya, dan kalo kalian ga maafkan saya setidaknya saya sudah jujur atas perbuatan yang saya perbuat, tolong berikan hukuman yang pantas untuk saya"
Polisi kembali menuntut guanlin yang masih diborgol menuju mobil polisi dan kembali menuju penjara kejahatan.
"Sean?"
"Aku pulang dulu ya sat, aku mau nemenin kakak ku" dengan wajah yang tabah dan sabar nya Sean cuma bisa pasrah.
.
.
.
"Azka.....?"
Gais ada yg kangen ga?Maaf bgt baru bisa up sekarang, aku super sibuk sama kegiatan sekolah, pasti ada beberapa yg lupa sama alurnya iya kan? Maaf ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘼𝙣𝙜𝙖𝙣𝙠𝙪||
Teen Fiction"aku kuat, tapi tuhan yang ga kuat lihat aku kaya gini" langsung baca aja ya....