15

90 14 2
                                    

Seulgi memasang wajah risihnya selama perjalanan menuju Def Cafe di mobil milik Jaehyun.
Tentu saja Jaehyun menyadari hal itu.

"Seul, sorry ya! Gue gak enak dong nolak Johnny sama Doyoung yang pengen ikutan. Lu tenang aja, gue pastiin mereka ga gangguin elu kok."

"Hm..." Seulgi mengangguk dan hal itu membuat Jaehyun sedikit lega.

"Seul, tenang aja. Gue ga bakal ngerjain lu lagi. Gue juga jamin lu aman dari temen-temen gue. Sorry ya soal yang kemarin-kemarin!" Ucap Jaehyun.

"Iya.."
Mendengar nada Jaehyun berbicara padanya, Seulgi pun percaya pada ucapan Jaehyun.

Selang sepuluh menit mereka akhirnya tiba di Def Cafe. Taeyong tiba lebih awal, lalu disusul Jaehyun, Johnny dan Doyoung.
Jaehyun tentu tak membiarkan penumpangnya membuka pintu sendiri. Ia turun dari mobil lebih dulu dan membukakan Seulgi pintu.

"Cafe baca?" Tanya Doyoung.

"Yaudah ayo masuk!" Ajak Jaehyun.

Mereka pun menuju tempat duduk yang kosong.
Johnny dan Doyoung yang baru pertama kali mendatangi Def Cafe mencermati sekeliling isi cafe.

"Wah gue baru tau ada tempat ginian." Doyoung antusias.

"Kemana aja lu?" Ucap Taeyong, seolah ia sudah mengenal tempat ini sejak lama.

"Mau pesan apa? Biar gue yang pesanin." Tanya Jaehyun.

"Es Americano dan Strawberry cake. Oh ya Aku liat-liat buku dulu ya Jae?" Kata Seulgi yang beranjak dari kursi dan seperti biasa, ia akan mengitari tiap rak buku dan membaca beberapa lembar halaman sambil menunggu pesanan datang.

Maklum, buku-buku yang tersedia di Def Cafe hanya bisa dibaca di tempat dan tidak dapat dibawa pulang.

"Eh? Kau lihat-lihat buku juga?" Tanya Seulgi mendapati Doyoung yang berada di lorong rak buku sebelah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh? Kau lihat-lihat buku juga?" Tanya Seulgi mendapati Doyoung yang berada di lorong rak buku sebelah.

"Kenapa? Emangnya gak boleh gue baca-baca buku disini?" Tanya Doyoung sinis.

"Ah gak kok. Yasudah lanjutkan!"

"Eh tunggu-tunggu! Gue nyari novel genre romance. Bantuin gue dong!" Pinta Doyoung pada akhirnya.

Baru saja Seulgi hendak pergi meninggalkan Doyoung, namun Doyoung segera memanggil Seulgi kembali untuk meminta tolong.

"Kayanya lu udah tau kan letak buku-buku disini, jadi bantuin gue!" Pinta Doyoung sedikit gengsi.

Seulgi menghela nafas dan mengisyaratkan kepada Doyoung untuk mengikutinya mencari buku.

"Disini. Kau cari buku apa? Yang agak baru ada dibagian tengah. Yang lama ada di bagian bawah." Ucap Seulgi.
Doyoung mengangguk dan mulai mencari-cari buku. Sementara Seulgi masih berdiri menunggu Doyoung di sisi rak buku bergenre Romance itu dengan setia.

Doyoung pun mengambil satu buku dari rak tengah dan membaca bagian sinopsisnya.

"Love in Summer? Karya Do Kyungsoo?" Tanya Seulgi.

"Oh? Lu tau buku ini?" Doyoung heran.

"Tentu saja. Aku sudah membaca dari seri satu sampai buku yang kau pegang saat ini." Jawab Seulgi sedikit menyombongkan diri.

"Wah. Lu serius tau buku ini? Keren! Gimana dengan Cherry Blossom? Lu udah baca? Itu baru rilis minggu lalu dan gue gak dapet bukunya. Dia penulis favorit gue."

"Ah Cherry Blossom? Aku bahkan mendapatkan tanda tangan bertinta emas di bukunya." Ucap Seulgi kembali menyombongkan diri.
Dari pembicaraan soal buku ini, entah mengapa tiba-tiba saja Doyoung mulai tertarik berbicara dengan Seulgi.

"Parah parah. Gue beli bukunya. Lu mau gak? 2 juta? 3 juta? Lu sebut aja! Tapi lu serius punya?"

"Benar. Kalau tidak percaya nanti kubawakan ke sekolah. Tapi tidak akan kuperjual belikan."

Sementara Seulgi dan Doyoung asik berdebat soal buku keluaran terbaru dari penulis terkenal Do Kyungsoo, Taeyong rupanya berada ditengah-tengah mereka untuk memanggil kembali ke meja.

"Ingat tujuan kemari untuk apa. Dan sekarang sudah jam berapa?" Ucap Taeyong cuek dan kembali berjalan menuju meja.

"Ya! Sensi banget sih lu Yong! Eh Yaudah balik ke meja deh Seul, sorry gue ganggu belajar bareng lu." Kata Doyoung, lalu dibalas dengan senyuman dan anggukan kecil oleh Seulgi.

"Hah? Apaan itu tadi?" Batin Doyoung seolah tersihir dengan senyuman manis Seulgi yang jarang ia berikan pada orang-orang.

Doyoung dan Seulgi kembali ke tempat mereka akan belajar bersama, disana sudah ada Jaehyun, Taeyong dan Johnny yang menunggu.

"Sorry sorry." Kata Doyoung.

"Yaudah ni Seul lembaran yang dikasih sama Pak Kim." Jaehyun memberikan pada Seulgi dan juga Taeyong.

Sementara Johnny asik dengan ponsel dan minumannya, dan Doyoung melanjutkan membaca buku Love in Summer yang ia ambil dari rak tadi bersama Seulgi. Memang ia sudah membaca setengah dari buku tersebut yang ia miliki di rumah.

Mereka bertiga pun memulai pembelajaran, dengan Seulgi yang memberi beberapa cara untuk menyelesaikan beberapa soal dengan cepat.

"Hah? Cara dari mana? Gue ragu pake cara ini di soal lain. Bisa aja ini kebetulan bener. Gue belum pernah nemu cara ini di buku-buku lain." Ucap Taeyong ragu.

"Terserah saja. Ini hanya cara yang selalu kugunakan dan dengan begitu kita bisa menggunakan sisa waktu yang ada dengan baik untuk soal-soal yang lain." Jawab Seulgi malas.

Kang Suho, kakak Seulgi yang selalu mengajari Seulgi berbagai hal. Ia jenius dan merupakan mahasiswa terbaik di kampusnya.

"Gimana Jae?" Tanya Seulgi.

Terlihat Jaehyun juga sedikit ragu. Tapi ia lebih khawatir jika jujur pada Seulgi.

"Yaudah terserah saja." Ucap Seulgi yang memahami mimik wajah Jaehyun.

Waktu berlalu begitu saja dengan tanda tanya yang masih menghantui Jaehyun dan Taeyong soal rumus yang Seulgi berikan.

"Oh ya duluan ya. Soalnya udah dijemput. Makasih untuk hari ini." Kata Seulgi pamit.

"Seul ingat ya besok!" Doyoung masih antusias.

"Sip!!" Seulgi memberi jempol pada Doyoung.
Dan lagi-lagi ia tak menyangka dengan respon Seulgi barusan.

Secret IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang