14

142 23 3
                                    

Seulgi masih terdiam di mobil milik Jongin.
Ia sedikit kesal karena Jongin terlambat menjemputnya.

"Seul... Jangan diam terus dong! Kan Aku jadi merasa bersalah."

"Nih, udang ngomong."

"Tapi jutek. Nini gak suka. Ayo dong jangan ngambek ya?"

"Iya iya. Siapa suruh lama banget jemputnya.
Coba aja Aku tadi pulang bareng Taeyong."

Seulgi refleks mengucapkan nama Taeyong.

"Taeyong? Hm? Orangnya yang mana tadi?" Tanya Jongin.

"Yang mukanya nyebelin." Kata Seulgi.

"Semua nyebelin." Jongin mencubit pipi Seulgi sambil menyetir.

Selain karena Jongin yang terlambat menjemputnya, Seulgi rupanya juga kesal dengan sikap Taeyong yang mendiaminya. Sampai kapan ia terus seperti itu pada Seulgi?

"Padahal Aku sudah memaafkannya. Menyebalkan!" Batin Seulgi.

Mobil Jongin pun menepi di depan kediaman keluarga Kang.
Seulgi pun turun dari mobil.

"Nini?"

"Iya?"

"Boleh mampir sebentar nggak? Ada yang pengen Seugi omongin."

"Udah malem Seul. Nanti dimarahin kak Suho."

"Penting Ni. Nanti Suho oppa biar Aku yang urus."

Jongin pun menuruti permintaan Seulgi. Ia terlihat serius ingin mengatakan sesuatu pada Jongin. Seulgi pun menggiring Jongin menuju kamarnya. Tak ada seorang pun di rumah. Sepertinya Suho belum pulang, atau sudah berada di kamarnya.
Jongin cukup gugup, walau bagaimana pun ia seorang lelaki dan mereka berdua berada dalam kamar seorang perempuan.

"Seul, mau ngomong apa sih?" Tanya Jongin risau.

"Tapi janji jangan marah!"

"Ya tergantung."

"Seulgi pernah pacaran sama Taeyong. Itu Seulgi juga terpaksa terima dia, kita juga udah putus kok." Ucap Seulgi tergesa-gesa. Ia khawatir Jongin akan marah mendengarnya.

Ya, Seulgi memutuskan untuk mengatakan hal ini pada Jongin karena khawatir Jongin akan mendengar berita ini dari orang lain dan ia tak ingin Jongin marah padanya.

"Hah? Pacaran? Seulgi pacaran sama Taeyong? Yang tadi itu? Hm..." Jongin terdiam mencerna ucapan Seulgi barusan.

Seulgi mengangguk, menggenggam tangan Jongin berharap sahabatnya ini tak marah.

"Coba cerita dari awal, dan kenapa kalian bisa putus? Seulgi yang minta?" Tanya Jongin.

Ah, rasanya Seulgi menyesal memberi tahu Jongin. Ia tak memikirkan bahwa Jongin akan banyak bertanya tentang hubungannya.

Seulgi pun menceritakannya pada Jongin tanpa menyebutkan bahwa Taeyong menjadikannya pacar karena sebuah taruhan. Jongin tidak akan segan-segan menghajar siapapun yang menyakiti sahabatnya.

***

Setelah mengetahui hal bahwa Taeyong merupakan mantan Seulgi, Jongin tak dapat mengalihkan pandangannya setiap kali Taeyong melintas di sekitarnya.
Bagaimana tidak? Taeyong adalah pacar pertama Seulgi. Bukankah hal itu tentu berkesan? Walaupun Jongin tak tahu, apakah Taeyong juga cinta pertama Seulgi?

"Eh, kok sohibnya Seulgi ngeliatin lu gitu banget Yong?" Tanya Doyoung yang menyadari sikap Jongin.

"Ngajak perang tuh." Kata Johnny.

"Apaan si lu pada." Tepis Taeyong yang acuh.

Kemudian Seulgi datang menghampiri Jongin yang menunggunya di depan kelas.

"Eh kok gitu?" Tanya Seulgi.

"Apa?"

"Ngeliatin siapa sih? Aku jadi takut sama tatapan kamu Ni." Kata Seulgi.

"Udah ayo, Nini laper!" Jongin dengan refleks meraih tangan Seulgi, menggenggamnya melewati koridor yang dilihat oleh banyak siswa.

Tentu saja hal itu menjadi bahan pembicaraan lagi.
Seorang Seulgi yang terlihat begitu akrab dengan si tampan Kim Jongin.

Tapi, semenjak keberadaan Jongin di sisi Seulgi, Seulgi tak lagi mendapat gangguan atau perlakuan tidak baik dari orang-orang.

Seulgi sedikit heran dengan sikap Jongin yang tiba-tiba posesif padanya.

Bahkan kembali ke kelas pun Jongin mengantar Seulgi sampai di dalam kelas, membuat Taeyong dan juga Jaehyun ikut heran.

"Kok Nini masih disini?" Tanya Seulgi pada Jongin.

"Yaudah Nini balik ke kelas." Jongin pun meninggalkan kelas Seulgi dengan raut wajah masam.

Jaehyun menepuk pundak Seulgi, membuat Seulgi tentu berbalik dan mengerutkan dahinya pada Jaehyun.

"Seul, kapan belajar bareng lagi? Pak Kim udah ngasih soal baru lagi nih." Tanya Jaehyun.

"Terserah aja." Jawab Seulgi singkat.

"Yaudah bentar pulang sekolah bisa gak?" Tanya Jaehyun.

"Tiba-tiba banget?" Taeyong kesal.

"Yaudah bisanya kapan?" Tanya Jaehyun.

"Yaudah deh bentar pulang sekolah." Jawab Taeyong akhirnya menyerah.

Setelah sepakat, mereka bertiga akhirnya bersiap-siap menuju cafe setelah bel pertanda berakhirnya mata pelajaran terakhir berdering.

"Seul, Nini duluan ya? Nini harus ke suatu tempat. Kamu pulangnya hati-hati! Dah seul..." Ucap seorang Jongin yang terburu-buru.

"Eh Seul!" Jaehyun menepuk pundak Seulgi dari belakang.

"Eh gue udah dua kali nepuk pundak dia hari ini. Lancang banget gue." Batin Jaehyun setelah menyadari perlakuannya terhadap Seulgi.

Saat Seulgi menoleh dan mendapati Jaehyun dan juga Taeyong dengan wajah cueknya.

"Mau kemana? Kan mau ke cafe? Bareng aja!" Ajak Jaehyun.

"Mau bareng gue naik mobil, atau motoran bareng Taeyong?" Tanya Jaehyun, sontak Taeyong dan Seulgi bersamaan menatap Jaehyun kesal.

"Gak usah. Aku naik bus aja." Tolak Seulgi.

Jaehyun terus mendesak Seulgi agar ia ikut dengan salah satu dari mereka. Apalagi mereka akan pergi dengan tujuan lokasi yang sama.

"Yaudah, Seulgi ikut Jaehyun aja. Ayo Jae!" Kata Seulgi.

Taeyong memutar bola matanya kesal.
Kesal karena sampai saat ini Seulgi bersikap seperti itu padanya.

Mereka berjalan menuju tempat parkir kendaraan, namun tiba-tiba Johnny dan Doyoung menghampiri mereka.

"Eh mau kemana? Kok gak ngajak-ngajak? Eh ada Seulgi juga, halo Seul!" Tanya Johnny melihat Seulgi yang hendak masuk ke mobil Jaehyun.

"Jadi sekarang mainnya bertiga nih?" Tanya Doyoung.

"Gak, kita mau ngerjain tugas bareng di Def Cafe. Kalau mau ngikut yaudah ayo!" Jawab Jaehyun.

Seulgi menggertakkan giginya mendengar Jaehyun yang selalu mengambil keputusan sendirian.

"Nah gitu dong! Yaudah ketemu disana yak!"

Seulgi hanya menghela nafas, pasrah dan menerima.

Secret IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang