30

50 6 1
                                    

Tiba hari dimana siswa siswi mendapatkan nilai ujian semesternya dan bagi mereka yang tingkat akhir mendapatkan pengumuman kelulusannya membuat mereka antusias dan berlomba-lomba menuju papan pengumuman untuk melihat nilainya.

Jaehyun dan Taeyong mencari keberadaan Seulgi yang tak nampak sejak tadi pagi.
Padahal namanya kembali terpampang paling atas di papan pengumuman.

Dua hari yang lalu kelas Seulgi, Jaehyun dan Taeyong lah yang mendapat juara umum di perlomban class meeting. Kelas Doyoung dan Johnny juara kedua.

Namun setelah menumpahkan tangisannya di pelukan Jaehyun, Seulgi tak menampakkan dirinya di acara api unggun bersama teman-teman yang lainnya. Padahal Taeyong, Johnny dan Doyoung pun sudah menunggu kehadirannya. Seulgi memilih untuk pulang sendiri walau Jaehyun sudah bersikeras untuk mengantarnya pulang. Jaehyun pun memberitahukan ketiga sahabatnya itu bahwa Seulgi sedang tidak enak badan.

"Lo pasti tau Seulgi kenapa?" Ucap Taeyong di samping Jaehyun sambil memandangi papan pengumuman.

"Gue gak tau apa-apa. Dia cuma datang nangis di depan gue terus pergi." Jawab Jaehyun.

"Oh gitu..."

"Mungkin karena ini." Tunjuk Jaehyun pada papan pengumuman daftar siswa siswi yang lulus dan akan melanjutkan pendidikan di luar negeri.
Mereka berdua pun saling melempar tatapan melihat nama Kim Jongin akan melanjutkan kuliahnya di Harvard University.

Sementara di sisi lain, Jongin selalu berkunjung ke kediaman Kang untuk membujuk Seulgi yang mengurung diri di kamar.
Suho bahkan sudah turun tangan agar Seulgi mau membukakan pintu kamarnya untuk Jongin.

"Kau itu terlalu berharga buat Seulgi. Itu yang mungkin membuatnya terpukul saat tahu kau akan meninggalkannya dalam waktu yang lama." Ucap Suho pada Jongin.

"Hm. Aku paham hyung. Tapi Aku juga pergi untuk Seulgi. Kau paham maksudku kan hyung? Mungkin setelah ini Seulgi juga bisa lebih percaya diri, bisa terbuka dan berteman dengan orang lain." Kata Jongin dan Seulgi mendengarkan saat ia mencoba turun dari kamarnya dan menemui Jongin.

"Nini..." Seulgi segera menghampiri Jongin dan memeluknya.

"Iya Seulgi bear..." Akhirnya Jongin pun tersenyum melihat Seulgi.

"Nanti Seulgi kesepian Nini."

"Nini juga putusin ini semua karena melihat Seulgi yang udah semakin berkembang. Sekarang kan udah ada The Rose yang ada di dekat Seulgi. Pasti mereka juga sayang sama Seulgi."

"Enggak Nini..." Seulgi menggeleng, rasanya tak ada yang bisa menggantikan Jongin yang sedari dulu setia berada di sisinya. Seorang sahabat yang tulus dan paling mengerti dirinya, diantara orang-orang yang ingin mendekati Seulgi hanya karena status sosialnya.

Setelah membujuk Seulgi bersama Suho, keesokan harinya Jongin pun akan berangkat menuju Amerika. Secepat itu, karena banyak hal yang harus ia urus dan persiapkan.

Walau rasanya tak terima Jongin meninggalkannya, tapi Seulgi harus rela itupun demi kesuksesan sahabat dan sekaligus cinta pertamanya.
Ya, Jongin adalah cinta pertama bagi Seulgi. Begitupun sebaliknya.

"Nini..." Ucap Seulgi menahan tangisnya. Saat ini ia dan Suho mengantar Jongin ke bandara.

"Senyum dong!" Ucap Jongin sok tegar.

"Nini sayang Seulgi... Jaga dirimu baik-baik ya!" Ucap Jongin menarik Seulgi kedalam pelukannya.
Seulgi pun berusaha agar tidak menangis, tak ingin Nini khawatir melihatnya.

"Seul..."

Cup

Jongin memberanikan diri mencium Seulgi bahkan di hadapan Suho sang kakak.
Ya, dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Mungkin sesuatu akan terjadi saat ia tidak ada di sisi Seulgi. Mungkin saja Seulgi akan jatuh cinta pada lelaki lain. Seperti saat ia menjadi siswa pertukaran pelajar yang lalu.

Secret IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang