Seulgi asik dengan buku sketsanya, sementara Taeyong asik memerhatikan Seulgi yang sedang menggambar.
"Yong? Kok diem aja?" Tanya Seulgi yang sedikit canggung diperhatikan oleh Taeyong.
"Gapapa, lagi pengen ngeliatin elu gambar. Gambar apa sih?" Tanya Taeyong basa basi.
"Rahasia."
"Dih nyebelin!"
Seulgi melanjutkannya gambarnya, sementara Taeyong mengambil ponselnya di saku hoodie yang ia kenakan tadi.
"Seul, kalo lu lagi kaya gini biar gue aja ya yang liat." Ucap Taeyong sembari memainkan ponselnya.
"Hm? Maksudnya?"
Cekrek
Taeyong lupa mensenyapkan ponselnya, membuat Seulgi sadar bahwa Taeyong sedang memotretnya diam-diam.
"Yong? Ngapain?" Tanya Seulgi mengernyitkan dahinya.
"Rahasia." Taeyong balas dendam.
"Yong! Kamu foto Aku ya?" Seulgi mengenyampingkan buku sketsa dan pensilnya.
"Nggak."
"Bohong! Coba Aku liat!" Seulgi berusaha meraih ponsel Taeyong dari tangan Taeyong.
"Nggak mau!"
"Yong! Ih! Sini gak!"
"Gamau yee." Taeyong masih berusaha agar Seulgi tak dapat meraih ponselnya.
Namun Seulgi tak berhenti begitu saja.
Ia terus berusaha meraihnya hingga ia begitu dekat dengan Taeyong.
Hanya ada sedikit jarak diantara mereka.Deg... Deg...
"Seul!" Panggil Taeyong membuat Seulgi akhirnya terhenti.
"Hm." Taeyong tersenyum miring sembari menatap Seulgi dalam.
"Ke... Kenapa?" Seulgi gugup.
"Gapapa." Taeyong tersenyum.
Perlahan tangannya bergerak mengelus pipi chubby Seulgi kemudian mengelus lehernya lembut."Yong?"
"Hm?"
"Bisakah... hm.. tanganmu..."
"Seul?"
"Apa?"
"Lu bakalan marah gak sama gue kalau gue berbuat jahat sama lu?" Tanya Taeyong.
"Maksudmu? Ya! Jangan macem-macem ya Yong!" Seulgi bergidik ngeri.
"Gak! Maksudnya mungkin suatu hari, gue mungkin nyakitin hati lu. Itu berbuat jahat kan? Lu marah gak?"
Taeyong teringat dengan taruhan yang ia lakukan dengan The Rose. Taruhan untuk memacari Seulgi selama waktu tertentu.
Ia merasa menyesal saat ini.
Ia mengakui bahwa ia kini benar-benar tertarik dengan Seulgi.Tinggal 3 hari.
Hubungan palsu ini akan segera berakhir dan itu akan menyakiti perasaan Seulgi bukan?Gengsi.
Tentu saja ia gengsi untuk mengakui perasaannya pada Seulgi dengan The Rose."Marah. Seulgi bakalan marah." Jawab Seulgi.
"Tapi gue dimaafin gak?"
"Hu'um. Mungkin."
"Janji ya Seul?" Tanya Taeyong.
"Janji lu bakalan maafin gue nanti. Gue pengen gue sama lu baik-baik aja kayak sekarang ini." Batin Taeyong.
"Iya Yong."
Taeyong tersenyum.
Cup
Taeyong mengecup pipi Seulgi.
Hal itu sontak membuat Seulgi terkejut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Identity
FanfictionJangan pernah meremehkan seseorang! Nanti kau jatuh cinta padanya. Jangan pernah menilai seseorang hanya karena tampilannya! Nanti kau akan menyesal. Seperti yang dialami oleh seorang lelaki bernama Lee Taeyong. Ia terlalu meremehkan sosok gadis yan...