Setiap hari Taeyong dengan senang hati menjemput dan mengantar Seulgi pulang dari sekolah.
Tentu saja hal ini membuat para siswi iri melihatnya.Hal itu juga membuat orang-orang tak lagi mengganggu Seulgi.
"Seul, bantuin kerja PR. Mau gak?" Pinta Taeyong.
"Hm, boleh. Mau kerjain dimana?" Tanya Seulgi.
"Yaudah ayo! Naik!"
"Mau kerja dimana?"
"Di rumah. Udah cepetan naik!"
Seulgi hanya menurut dan naik ke motor Taeyong.
Setelah perjalanan selama 15 menit, mereka pun tiba di tempat parkir sebuah apartemen.
"Yong! Tinggal disini?" Tanya Seulgi.
"Hm." Taeyong mengangguk tanpa menghiraukan Seulgi.
Ia berjalan, sementara Seulgi hanya mengikutinya tanpa tahu akan dibawa kemana.
Setelah menaiki lift, mereka pun tiba di lantai 10.
Taeyong pun menekan password rumahnya dan mereka berdua pun masuk.
"Aku tinggal sendiri disini. Apartemen ini punya kakak iparku." Kata Taeyong sambil melempar tasnya ke sofa.
"Duduk gih! Gue ganti baju dulu ya." Ucap Taeyong pada Seulgi. Seperti biasanya, Seulgi hanya menurut.
Sembari menunggu Taeyong, ia pun mengeluarkan buku dan alat tulisnya untuk mengerjakan PR bersama nanti.
Sejujurnya Seulgi cukup gugup berada di rumah seorang lelaki.
Ponsel Seulgi berdering.
Kakak lelakinya yang menelpon."Halo oppa, Aku akan pulang terlambat. Maaf Aku terlambat mengabarimu." Ucap Seulgi.
"Ngomong sama siapa Seul?" Taeyong keluar dari kamar dan bertanya pada Seulgi.
"Aih!" Seulgi mengernyit.
Mendengar suara Taeyong tentu saja membuat pertanyaan bagi kakak Seulgi.
"Temanku. Aku kerja PR bareng teman. Nanti oppa jemput kan?"
"Cepat pakai celana dan bajumu sayang!" Ucap Taeyong menggoda mengerjai Seulgi agar kakaknya mendengar.
"Ya!" Seulgi membelalakkan matanya pada Taeyong, sontak membuat Taeyong tertawa.
"Oppa, temanku hanya bercanda. Jangan khawatir Aku tidak melakukan apa-apa. Sudah dulu ya oppa! Kau harus menjemputku nanti! Bye!" Seulgi segera menutup panggilannya.
Tak sangka-sangka Seulgi segera memukul paha Taeyong karena kesal.
"Ya! Sakit!" Kelu Taeyong namun ia masih tertawa.
"Kau ini!"
"Lu lucu juga kalau kaya gitu. Ga nyangka aja." Ucap Taeyong.
"Maksudmu?"
"Ah nggak. Yaudah ah lanjut kerja PRnya nih! Ntar kakak lu nyariin." Kata Taeyong.
"Iya iya."
Entah sejak kapan Taeyong terakhir kali bisa tertawa sepuas ini.
Semakin hari ia semakin nyaman dekat dan bisa bercengkrama dengan Seulgi tanpa malu.Ia bahkan lupa bahwa ia selalu menjahili dan meledek Seulgi sebelum akhirnya berpacaran.
Taeyong juga lebih banyak menghabiskan waktu dengan Seulgi dibandingkan dengan The Rose saat ini.Setelah beberapa jam menghabiskan waktu mengerjakan PR bersama, Taeyong pun mengantar Seulgi berjalan kaki menuju halte.
Seulgi memutuskan untuk pulang dengan menaiki bus, karena khawatir Taeyong akan bertemu sang kakak di halte yang dekat dari rumahnya."Takut banget sama kakak lu? Kalo takut kan nanti gue bisa jelasin." Kata Taeyong,
"Hmm gak juga sih. Gapapa kok, Aku pulang naik bus aja." Seulgi tersenyum.
Deg... Deg...
"Anjir, kenapa gue deg-degan?" Batin Taeyong, sambil menelan ludah.
"Seul, besok gue gak jemput sama anter lu ya. Soalnya dari pagi sampe sore gue latihan dance."
Besok hari Sabtu, Taeyong yang mengikuti ekstrakulikuler tari akan sibuk untuk persiapan pentas di akhir semester."Iya. Yong, bus nya udah dateng. Pulang dulu ya! Makasih." Seulgi kembali tersenyum dan segera menaiki bus.
"Minggu! Gue pengen ngajak lu jalan!" Ucap Taeyong dengan suara lantang.
"Iya Yong!"
Taeyong tersenyum setelah bus yang Seulgi tumpangi berjalan.
***
Taeyong dan yang lainnya termasuk anggota The Rose berkumpul di ruang latihan tari. Melakukan pemanasan sebelum latihan.
"Bahagia banget ya temen kita akhir-akhir ini. Heran gue." Ledek Doyoung.
"Yang lagi kasmaran?" Tanya Jaehyun.
"Iya lah." Jawab Johnny.
"Sunbaenim! Ini ini pada bercanda." Taeyong mengadu.
"Gak asik lu!" Ucap Doyoung.
Setelah beberapa jam latihan, mereka pun beristirahat, makan dan sedikit bercengkrama.
"Yong, lu suka sama Seulgi?" Tanya Jaehyun membuat Taeyong tersedak.
"Ah elah pertanyaan lu mendadak bener." Ucap Taeyong dengan tatapan kesal.
"Iya, lu ga bisa bohongin sahabat lu Yong. Kita bisa liat dari sikap lu. Kayanya lu bahagia banget." Kata Johnny.
"Ngomong apaan si? Emangnya bahagia cuma karena jatuh cinta? Menang lotre juga bikin bahagia kali." Balas Taeyong.
"Kalau gue liat-liat, Taeyong sampai lupa dulu sering jahilin Seulgi. Eh, jadi sebut nama kan gue." Lanjut Jaehyun.
"Inget ya Yong! Tinggal beberapa hari. Gue penasaran pengen liat ekspresi Seulgi pas lu putusin gimana." Doyoung tersenyum miring.
"Satu sekolah bakalan heboh. Apalagi kalau orang-orang tau dia cuma jadi bahan taruhan kita." Kata Johnny sambil tertawa.
"Gue jadi kasian sama Seulgi." Ucap Jaehyun sedikit penyesalan di wajahnya.
"Kayanya lu terbawa suasana ya Jae? Lu sama aja kayak si Taeyong. Beberapa hari ini lu berdua jadi baek sama tu si cupu."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Identity
FanfictionJangan pernah meremehkan seseorang! Nanti kau jatuh cinta padanya. Jangan pernah menilai seseorang hanya karena tampilannya! Nanti kau akan menyesal. Seperti yang dialami oleh seorang lelaki bernama Lee Taeyong. Ia terlalu meremehkan sosok gadis yan...