11

144 30 4
                                    

Semua siswa berkumpul membicarakan kepulangan para siswa yang melakukan pertukaran pelajar selama setahun di luar negeri.

"Apaan sih rame-rame?" Tanya Doyoung.

The Rose yang mendengar keributan di luar kelas pun ikut keluar untuk melihat situasi.

Seulgi berjalan kembali menuju kelas setelah mengembalikan buku yang ia pinjam dan kembali meminjam buku lainnya.

"Seul!" Refleks Taeyong yang melihat ke arah Seulgi memanggil Seulgi yang tak menyadari kartu perpustakaannya terjatuh saat berjalan.
Kartu yang ia selipkan di buku yang ia pegang.

"Peka banget lu Yong." Ledek Johnny sambil melempar pandangan pada Doyoung dan Jaehyun.

Seorang lelaki mengambilnya, dan berlari menghampiri Seulgi untuk mengembalikannya.

Lelaki itu menghentikan langkah Seulgi dengan menahan pundaknya.
Seulgi tak tahu orang itu berniat untuk mengembalikan kartunya yang jatuh, ia hanya mematung mengira orang ini adalah siswa-siswa yang biasa mengerjainya.

"Maaf, kartu perpustakaanmu terjatuh." Ucap lelaki itu.

"Eh?" Seulgi tak asing dengan suara lelaki itu.

"Seul... Bear..." Ucap lelaki itu menyebut nama panggilan Seulgi yang hanya disebut oleh dua orang. Suho dan...

"Nini?" Seulgi berbalik dan melihat sosok sahabat kecilnya, Kim Jongin.

Seulgi tersenyum lebar begitu senangnya, ia menahan dirinya untuk tidak memeluk Jongin saat itu juga.

"Tidak memeluk ku?" Tanya Jongin.

"Ish, gak! Kenapa gak bilang kalau hari ini kamu pulang? Jahat!" Seulgi sumringah, rasanya ingin sekali memeluk Jongin.

"Surprise!" Ucap Jongin.

"Huh, menyebalkan!"

The Rose melihat hal itu, kedekatan antara Seulgi dengan seorang lelaki.

"Eh? Mereka deket? Siapa sih tu?" Tanya Doyoung.

"Senior, dia yang ikut pertukaran pelajar di Amerika." Jawab Jaehyun.

"Ah Jongin sunbae? Yang katanya terkenal di klub tari?" Kata Johnny.

"Wah saingan lu dong Yong?" Ledek Doyoung.

"Saingan dalam hal apa nih? Ckck. Gue gak nyangka si Seulgi deket sama dia. Jangan-jangan..." ucap Johnny.

Taeyong merasa tak nyaman ia segera masuk ke kelas.

Tak hanya The Rose, siswa lainnya juga heran melihat kedekatan antara Seulgi dan Jongin.
Semua orang hampir tahu siapa Kim Jongin, seseorang yang namanya sering disebut karena ia merupakan siswa pertukaran pelajar, juga saat berada di klub tari.
Jongin terkenal dengan tariannya, balet, hip hop, jazz, ia sangat mahir.

"Nini, Aku kembali ke kelas ya?"

"Jangan manggil Nini dong disini. Aku ini senior kamu ya!"

"Aku gak peduli. Daahh Nini." Seulgi melambaikan tangannya sambil tersenyum manis.

Seulgi kembali ke kelas, raut wajahnya tak dapat ia sembunyikan bahwa ia sangat senang saat ini.

"Eh gue balik ke kelas ya, udah mau bel." Kata Johnny.

Doyoung dan Johnny pun kembali ke kelas mereka.
Sementara Jaehyun menyenggol lengan Taeyong, memberi isyarat soal Seulgi.

"Apaan sih?" Taeyong sensi.

"Yailah, kentara banget lu! Kesel gue sama lu lama-lama." Ucap Jaehyun sambil tertawa. Ia meledek Taeyong yang begitu memperlihatkan rasa kesalnya pada Seulgi, namun tak mengakui hal itu.

"Seulgi." Panggil Jaehyun.

"Ngapain?" Bisik Taeyong membelalakkan matanya pada Jaehyun.

"Hm?" Seulgi berbalik.
Taeyong semakin kesal karena ia menjawab panggilan Jaehyun.

"Oh gitu lu ya? Lu cuma cuekin gue. Ok!" Batin Taeyong.

"Seul, lu mau gak join kelompok belajar gue sama Taeyong? Gue serius nih nawarin. Anjir gue pede banget nawarin nih cewek." Tawar Jaehyun.

"Makasih tawarannya, biar kupikir kan." Seulgi kembali berbalik.

***

Sepulang sekolah Jaehyun mengikuti Taeyong yang pulang ke apartemen. Doyoung dan Johnny tidak ikut kali ini.

"Nih minum!" Taeyong melempar botol minuman pada Jaehyun.

"Yong?"

"Apaan?"

"Lu suka kan sama Seulgi?"

Pertanyaan Jaehyun sontak membuat Taeyong yang sedang minum tersedak.

"Udah Yong jujur aja. Johnny sama Doyoung kayanya juga sadar, abis tadi lu refleks manggil Seulgi waktu kartunya jatuh." Kata Jaehyun.

"Gatau deh, gue juga bingung Jae. Gue cuma kebiasaan deket sama dia. Jujur dia orangnya asik, gue ga nyangka dia punya kesamaan yang sama sama gue. Jadi, kalo ngobrol nyambung gitu." Taeyong akhirnya mulai terbuka untuk menceritakannya pada Jaehyun.

"Hm, gitu ya. Gue kira lu suka sama dia.
Bener kan kata gue pas awal, Sejelek-jeleknya Seulgi di mata orang, tapi gue yakin dia tuh punya sisi yang menarik." Kata Jaehyun mengingat kembali ucapannya.

"Iya bener. Ah males banget gue!" Taeyong frustasi.

"Gue jadi merasa bersalah sama Seulgi. Sebenernya dia gak salah apa-apa, tapi kita udah permainin dia." Jaehyun menyesal.

***

Pulang sekolah, Jongin mengajak Seulgi untuk pulang bersama. Tapi karena Seulgi merasa orang-orang di sekitar memerhatikan interaksi mereka berdua ia merasa tidak nyaman dan pulang sendiri menaiki bus umum.

"Seul!" Panggil Jongin yang sudah tiba lebih dulu di halter perhentian terakhir Seulgi.

"Ah, kalo gini mending pulang bareng kan? Ayo naik!" Pinta Jongin agar Seulgi menaiki mobilnya dan akan mengantar Seulgi sampai di rumah.

"Kenapa sih? Masih aja kayak dulu." Ucap Jongin.

"Diliatin banyak orang. Aku gak enak. Abis kamu ganteng banget sih! Nanti pada iri sama Aku." Kata Seulgi sambil tertawa.

"Kamu kan juga cantik." Jongin tersenyum dan memukul-mukul kepala Seulgi pelan.
Senyuman yang selalu membuat hati Seulgi tenang dan luluh.

Mereka pun tiba di kediaman keluarga Kang.
Jongin juga ikut masuk, berniat menemui Suho namun rupanya Suho sedang tak ada di rumah.

"Nini ayo ke kamar!" Ajak Seulgi.

"Oleh-oleh ku mana?" Tanya Seulgi sesampainya di kamar.

Jongin segera berjalan menuju Seulgi dan memeluknya.
"Memangnya Aku saja tidak cukup? Huh? Ah, Aku sangat merindukanmu."

***

Hayu dikomen atuh.
Btw maaf ya Aku pakai bahasanya campuran, baku dan bahasa sehari-hari :')

Secret IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang