20

63 7 6
                                    


"Jung.. Jae.. Hyun.." Ucap Seulgi saat mereka tiba di pinggir kolam renang hotel.

"Ah, gue ga bisa ngomong apa-apa. Jadi, lu beneran si cupu? Maksud gue Seulgi temen kelas gue kan?" Tanya Jaehyun yang masih tak percaya.

"Iya, Seulgi yang jadi bahan taruhan kalian." Seulgi frontal di hadapan Jaehyun agar ia bisa percaya bahwa dia yang berada di hadapannya kini adalah seseorang yang selalu ia bully bersama teman-temannya.

Jaehyun berjalan mondar mandir sambil memegangi kepalanya yang tak sakit.

***

Jaehyun masuk ke kelas dan bertemu dengan Taeyong teman duduknya.
Oh ya, Seulgi juga sudah ada di kelas. Rasanya masih tak percaya saat ia melihat Seulgi kembali dan membandingkannya dengan Seulgi yang kemarin ia temui di acara

"Gimana kemarin lu jadi ketemu sama cewek yang mau dikenalin ortu lu, Jae?" Tanya Taeyong membuat Jaehyun segera menoleh dan melotot pada Taeyong.

"Ngapa lu?" Tanya Taeyong heran.

"Gak usah dibahas." Jawab Jaehyun.

Kemarin Jaehyun sudah meminta maaf pada Seulgi, dan Seulgi tidak mempermasalahkannya. Hanya saja rasanya canggung setelah mengetahui identitas Seulgi yang sebenarnya. Apalagi kedua orangtua mereka ingin mereka menjadi akrab, kalau bisa mereka sesekali pergi berkencan. Itulah yang kedua orangtua mereka katakan. Bahkan Jaehyun diperintahkan agar menjaga Seulgi dengan baik.

Bel istirahat pun berdering, segera Johnny dan Doyoung datang menghampiri Taeyong dan Jaehyun di kelasnya seperti biasa.

"Asik, gimana Jaehyun jadi lu udah ketemu calon istri lu?" Tanya Johnny frontal sambil mengalungkan lengannya di leher Jaehyun.

"Sialan lu! Emang gue ngomong kayak gitu? Udah jangan dibahas!" Kata Jaehyun kesal.

"Kenapa? Ceweknya jelek? Ga terima gitu." Tanya Doyoung tak kalah penasaran.

"Kaga! Cantik kok. Gue gamau bahas aja. Udah udah ayo ke kantin!" Jaehyun mendorong teman-temannya segera keluar dari kelas.

Ah rasanya Jaehyun sangat malu pada Seulgi karena sudah menceritakan pada teman-temannya bahwa ia ingin dikenalkan dengan anak perempuan sahabatnya yang ternyata adalah Seulgi. Pasti Seulgi mendengar ucapan teman-temannya saat ini.

"Jaehyun Taeyong." Seulgi memanggil nama dua orang yang kini duduk di belakangnya.

"Iya?" Sontak mereka berdua terkejut dan menjawab bersamaan.

Rasanya tidak percaya Seulgi memanggil Taeyong. Sementara Jaehyun masih terbawa suasana kemarin.

"Kapan kita belajar bersama lagi?" Tanya Seulgi.

"Ah.. itu... Gimana Jae?" Dalam hatinya Taeyong bersemangat, saking bersemangatnya ia sampai sulit berkata-kata.

"Ah iya... Nanti gue tanya Pak Kim dulu." Kata Jaehyun.

"Oke. Kabarin ya!"

Jaehyun setelah itu beranjak menuju ruang guru untuk menemui Pak Kim walikelasnya.

Seulgi hanya ingin melupakan kejadian-kejadian lalu, ia ingin hidup seperti biasa. Terserah Jaehyun sudah tahu tentang dirinya, terserah Taeyong pernah menyakiti hatinya. Kini ia tidak peduli. Ia ingin menjadi siswa normal seperti biasanya.

Tapi tidak dengan kedua lelaki yang berada di belakangnya itu. Jaehyun merasa terbebani sementara Taeyong cukup senang karena Seulgi sudah bicara padanya.

Jaehyun kembali ke kelas dengan beberapa kertas yang merupakan soal-soal pemberian Pak Kim untuk dikerjakan bersama.

"Mau kerjain hari ini?" Tanya Jaehyun pada Seulgi dan Taeyong.

"Hm." Taeyong mengangguk sambil melirik ke arah Seulgi, berharap Seulgi juga setuju.

"Okey." Seulgi setuju.

Rasayanya Taeyong tidak sabar ingin cepat-cepat belajar bersama di Def Cafe seperti biasanya.

Saat jam pelajaran terakhir selesai mereka pun berjalan beriringan keluar dari gedung sekolah.

Taeyong ingin memberanikan dirinya mengajak Seulgi untuk ke Def Cafe bersama dengannya.

"Seul, bareng gue aja ya."

Taeyong menoleh ke arah Jaehyun dengan tatapan sinis. Baru saja ia ingin mengajak Seulgi tapi Jaehyun lebih dulu menawarkan Seulgi tumpangan.

Bareng gue ya Seul... batin Taeyong agar Seulgi menolak tawaran Jaehyun.

"Boleh Jae."

Ah sial... Taeyong sedikit kesal.

"Eh pada mau kemana? Mau ke Def Cafe?" Doyoung dan Johnny menghampiri mereka.

"Ikut ikut! Boleh kan Seul? Gue pengen cerita novel yang gue baca." Tanya Doyoung semangat.

"Eh, kita mau belajar bareng. Jan ganggu lu." Ucap Taeyong.

"Lu aja berdua yang belajar. Yuk dah gas...."

Seulgi senang mereka sudah berbeda.
Lambat laun mereka menjadi baik pada Seulgi.
Ia percaya kali ini mereka tidak mempermainkannya seperti dulu.

Melihat pemandangan antara Seulgi dengan The Rose membuat siswa siswi heboh. Apalagi melihat Seulgi masuk ke mobil milik Jaehyun.

"Cih. Sekarang sama Jaehyun? Gila tuh cewek. Apa dia jadi budak The Rose?"
Ucap beberapa siswi yang kesal melihat Seulgi.

Saat di mobil, Jaehyun fokus menyetir sementara Seulgi melihat ke arah luar jendela.

"Ga perlu sampai tumpangin Seulgi. Jaehyun takut sama orangtua Seulgi yang minta Jaehyun jagain Seulgi?" Tanya Seulgi tiba-tiba.

"Iya dong. Em.. Lu kan calon istri gue. Hahaha." Jaehyun tertawa, kali ini ia hanya bercanda dan tidak ingin canggung lagi dengan Seulgi.

"Canda Seul. Sekarang lu bisa anggep gue temen lu. Jadi jangan sungkan sama gue. Okey?" Ungkap Jaehyun percaya diri.

"Okey Jae." Seulgi mengangguk.

"Gue boleh nanya?" Tanya Jaehyun.

"Apa?"

"Maaf nih ya. Kok lu ke sekolah dengan tampilan kayak gini? Kan lu cantik Seul." Ucap Jaehyun terang-terangan.

"Iya kah? Soal itu... hanya ingin. Hanya ingin menjadi orang biasa. Dulu, orang-orang memanfaatkanku saat tahu status sosialku." Kata Seulgi.

"Ah begitu rupanya."

"Rahasiain ini dari yang lain ya?" Seulgi menatap Jaehyun.

"Wah... Jangan liat gue dengan tatapan gitu. Gue jadi deg degan. Iya iya gue rahasiain.
Lu juga jangan larang gue buat jagain lu, soalnya ini amanah orangtua gue dan orangtua lu. Okey?"

Sebagai anak yang baik Jaehyun selalu menjaga amanah dari orangtuanya.

"Okey."

***

Hai... Jadi sekarang cerita 'Secret Identity' ini bukan cerita soal Seulyong aja yaaa. Tapi tentang persahabatan dan juga perasaan cinta anak muda. Hehehe

Zulkidin ga nongol dulu. Entar dia cemburu juga sama Jaehyun 😁

Secret IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang