Hari ini Jaehyun mengunjungi Taeyong di apartemennya tanpa mengajak kedua sahabatnya yang lain.
"Yong, gue ajak Seulgi hari ini aja ya?" Tanya Jaehyun.
"Terserah lu deh." Jawab Taeyong acuh. Ia sedikit kesal dengan Jaehyun yang semena-mena memasukkan namanya dalam kelompok belajar.
Jaehyun pun segera mengabari Seulgi dengan mengiriminya pesan. Nomor ponselnya ia dapatkan dari grup kelas.
"Ok nih kata Seulgi." Kata Jaehyun pada Taeyong.
"Males banget gue." Taeyong menghela nafas.
"Males apa males? Tenang aja, ada gue. Gue balikin pertemanan lu sama dia." Jaehyun merangkul Taeyong.
"Apaan sih lu? Ga perlu."
"Mumpung gue lagi baik nih. Gue juga pengen baik sama Seulgi."
"Kesambet apa lu?"
***
Jongin menepati janjinya pada Seulgi untuk mengajaknya berjalan-jalan kemanapun setelah ia kembali ke Korea.
Namun ia cukup bingung membawa Seulgi jalan-jalan kemana, jadi ia hanya mengajak Seulgi ke pusat perbelanjaan."Nini gak asik. Kalau ke mall doang mah Aku bisa tiap hari sendiri." Seulgi merajuk.
"Abis bingung, maaf ya. Emangnya Seulgi mau kemana? Makanya, kalau mau ke suatu tempat bilang dong sama Nini."
"Ah, benar juga."
Seketika ia mengingat Taeyong yang mengajaknya ke sebuah pameran di salah satu museum."Yaudah deh kapan-kapan aja ya? Nini, temenku kirim pesan katanya mau belajar bareng. Boleh gak?" Tanya Seulgi.
"Teman? Sekarang Seulgi punya teman selain Nini? Kok gak cerita? Tapi Nini seneng sih kalau Seulgi ada perkembangan." Ledek Jongin.
"Temen kelas tau!"
"Tapi Nini mesti ke suatu tempat abis ini, soalnya Nini ada urusan. Nini anter aja ya? Nanti kalau udah selesai, Nini jemput lagi deh."
"Hm, yaudah deh."
Jongin membeli beberapa barang untuk Seulgi sebagai ganti oleh-oleh yang tak ia bawakan untuknya.
Ya, beberapa barang seperti hoodie dan tas dengan merek terkenal.Ia pun mengantar Seulgi ke Def Cafe.
Seulgi, Jaehyun dan juga Taeyong akan belajar bersama disana."Kok belum pulang? Katanya ada urusan?" Tanya Seulgi mengernyitkan dahinya.
"Pelit! Nungguin temen kamu dateng, pengen liat orangnya." Jongin tersenyum miring sambil memukul-mukul kepala Seulgi pelan.
"Eh? Hmm, Hai Seul!"
Sapa Jaehyun yang memergoki Seulgi dan Jongin.
Tentu saja ada Taeyong juga di belakang Jaehyun.
Tentu saja mereka berdua kaget melihat ada orang lain bersama Seulgi."Mereka temen kamu?" Tanya Jongin.
"He'em." Seulgi mengangguk dan tersenyum masam pada Jongin.
"Hm... Yaudah Aku tinggal ya? Nanti telpon Aku kalau udah selesai. Dah Seul.." Jongin pun berpamitan hanya pada Seulgi dan melempar tatapan tak suka kepada dua anggota The Rose ini.
Taeyong sedikit kesal melihat mereka berdua barusan.
Untung saja ada Jaehyun yang mencairkan suasana."Udah daritadi Seul?" Tanya Jaehyun basa basi.
"Nggak kok." Jawab Seulgi santai.
"Mau pesan apa? Biar Aku yang pesanin." Tanya Seulgi lalu segera menuju meja kasir untuk memesan makanan dan minuman sebagai cemilan yang mendampingi mereka saat belajar.
"Thankyou Seul." Ucap Jaehyun berterimakasih atas traktiran Seulgi.
Sejujurnya awalnya mereka berdua tak ingin, namun Seulgi bersikeras untuk tetap meneraktir teman belajarnya.
Katanya, karena ia lebih dulu tiba di cafe.Jaehyun mengeluarkan lembaran soal yang diberikan oleh Pak Kim beberap hari yang lalu.
Memberikannya pada Seulgi dan juga Taeyong.Mereka mengerjakannya masing-masing.
Jaehyun tak sungkan untuk bertanya pada Seulgi hal yang tak ia mengerti."Seul, kok lu bisa cepet gitu ngertinya?" Tanya Jaehyun.
"Diajarin kakak ku." Jawab Seulgi singkat.
"Oh gitu. Wah, enak ya sekeluarga otaknya encer."
"Terus yang tadi siapa Seul? Kalau gak salah senior di sekolahan bukan sih?" Tanya Jaehyun sok tau.
Taeyong menyenggol lengan Jaehyun karena pertanyaan yang ia lontarkan barusan pada Seulgi."Iya benar, Kim Jongin sunbae. Sahabat kecil Aku." Lagi-lagi Seulgi menjawab singkat dan jelas, fokus dengan soal-soalnya.
"Oh..."
Sedari tadi Taeyong tak banyak bicara.
Seulgi bahkan tak bertanya apapun padanya.
Hanya Jaehyun yang bertanya pada Seulgi ataupun sebaliknya.Setelah 2 jam mereka belajar bersama, Seulgi masih duduk di tempatnya menunggu Jongin menjemputnya.
Sementara Taeyong sudah berberes dan akan segera pulang."Jae, lu belum mau balik?" Tanya Taeyong.
"Lu duluan aja Yong!" Jaehyun tersenyum dengan makna tersirat.
"Udah sih ayo balik!"
"Udah sono duluan! Pamit gih sama Seulgi!" Perintah Jaehyun.
"Gak jadi deh, gue nungguin lu aja."
"Alesan." Batin Jaehyun sambil tersenyum dengan salah satu ujung bibirnya yang terangkat.
Krik.. Krik...
Jam menunjukkan pukul 7 malam. Sudah satu jam mereka menunggu.
Tak ada yang memulai percakapan.
Seulgi asik dengan buku yang baru ia ambil dari rak.
Jaehyun yang sibuk dengan ponselnya.
Sementara Taeyong, tak tau ingin melakukan apa."Kalau mau pulang duluan gapapa kok." Ucap Seulgi tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang ia baca.
Jaehyun dan Taeyong baru saja melihat ekspresi dingin Seulgi saat itu."Hm, sahabat lu masih lama jemputnya? Lu bisa pulang bareng gue atau Taeyong. Nanti sahabat lu jemputnya kelamaan. Udah malem juga nih." Usul Jaehyun.
"Duluan aja." Kata Seulgi masih sambil membaca buku.
"Ngeri cuy..." Bisik Jaehyun pada Taeyong.
Jaehyun tak menyangka Seulgi bisa bersikap dingin seperti itu. Ia juga tak tahu apa penyebabnya, apa karena Taeyong?"Yaudah ayo Jae pulang aja! Gue pengen kerjain PR. Udah ayo!" Taeyong bangkit lalu menarik Jaehyun untuk segera pulang.
"Ah yaudah yaudah. Seul, gue sama Taeyong pulang duluan. Thanks for today." Pamit Jaehyun pada Seulgi.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Identity
FanficJangan pernah meremehkan seseorang! Nanti kau jatuh cinta padanya. Jangan pernah menilai seseorang hanya karena tampilannya! Nanti kau akan menyesal. Seperti yang dialami oleh seorang lelaki bernama Lee Taeyong. Ia terlalu meremehkan sosok gadis yan...