25

37 5 4
                                    

Ujian berlangsung, semua siswa dan siswi fokus dengan lembaran ujiannya.
Seperti biasanya, Seulgi paling pertama yang mengumpulkan lembar ujiannya pada sang guru. Kemudian disusul Jaehyun dan juga Taeyong. Sementara siswa lain selalu merasa iri dengan mereka yang lancar menjawab soal-soal ujiannya.

"Selalu lancar seperti biasanya. Otak lo emang encer ya Seul kayak Papa lo." Ucap Jaehyun yang menghampiri Seulgi. Ia keceplosan menyebut soal Papa Seulgi.

"Ah? Kalau rajin belajar ya pasti bisa dengan mudah menjawab soal-soalnya kan?" Seulgi membulatkan matanya pada Jaehyun. Memberi isyarat untuk tidak melanjutkan pembicaraan soal sang Papa.

"Maksud lo lo kenal orangtuanya Seulgi?" Tanya Taeyong dengan tatapan curiga.

"Seulgi sering cerita sama gue soal keluarganya." Jawab Jaehyun canggung.

"Oh... Lo berdua udah sedekat itu ya sampai cerita soal keluarga." Ungkap Taeyong dengan raut wajah datar.

"Kenapa Yong? Ada masalah?" Tanya Jaehyun berusaha agar Taeyong tak curiga.

"Gapapa. Yaudah lah gue cabut duluan." Ucap Taeyong segera meninggalkan mereka berdua.
Taeyong cukup kesal melihat kedekatan antara Seulgi dan Jaehyun setiap harinya.
Rasanya tak ada kesempatan untuknya kembali dekat dengan Seulgi. Ia bahkan merasa bodoh untuk menyadari perasaannya terhadap Seulgi dan telah menyia-nyiakan Seulgi.

Setelah ujian hari ini usai, Seulgi dan Jaehyun kembali pulang bersama. Namun hari ini mereka berdua singgah di Def Cafe untuk melepas penat. Sebenarnya tadi ia ingin mengajak Taeyong namun Taeyong segera pulang.

"Mumpung berdua aja boleh nanya-nanya gak Seul?" Tanya Jaehyun sambil meminum cappucino frappenya.

"Hm." Seulgi mengangguk fokus dengan buku catatan materi ujian besok.

"Waktu pacaran sama Taeyong lo seneng gak?"

Sontak pertanyaan yang dilontarkan Jaehyun membuat Seulgi terkejut.

"Hm... Tentu saja. Bodohnya Aku mulai memainkan perasaanku karena kukira Taeyong benar-benar serius dengan perasaannya." Jawab Seulgi sambil tersenyum masam pada Jaehyun.

"Gimana kalau memang Taeyong suka beneran sama lo?" Lanjut Jaehyun.

"Ah... Melihat sikapnya setelah mencampakkanku Aku sangat kesal dengannya. Jadi Aku tidak percaya." Tegas Seulgi.

"Tapi semenjak pacaran sama lo walaupun cuma sebulan Taeyong tuh berubah. Ya... Emang Taeyong tuh orangnya gengsian jadi mungkin lo ngerasa Taeyong ga peduli sama lo."

"Udahlah Jae. Seulgi udah gamau bahas Taeyong lagi."

Jaehyun hanya ingin mengetahui perasaan Seulgi terhadap Taeyong, sebab Jaehyun tahu bahwa Taeyong masih menyimpan rasa pada Seulgi.
Ya, itu karena mereka bersahabat sejak kecil dan membuat Jaehyun tahu bagaimana sikap dan sifat Taeyong walaupun ia menyembunyikannya.

"Kalau gue yang suka sama lo gimana Seul? Gue ada kesempatan gak?" Tanya Jaehyun dengan nada dan ekspresi bercanda.

Seulgi menoleh dan tersenyum heran pada Jaehyun.

"Apaan sih Jaehyun." Seulgi menggeleng kepalanya tak percaya.

"Ah iya sih. Pasti susah kan buat percaya sama orang yang pernah mainin perasaan lo? Pernah ngebully elo?" Tanya Jaehyun menyesal.

"Sedikit." Jawab Seulgi pelan.

"Kalau gitu mulai sekarang dan kedepannya lo harus percaya sama gue ya Seul!"
Jaehyun menggenggam tangan Seulgi, memastikan pada Seulgi kalau ia tidak akan bermain-main lagi dengan Seulgi. Ia ingin Seulgi percaya padanya.

Secret IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang