Seulgi, Taeyong dan Jaehyun pun belajar bersama di cafe langganan mereka, mereka mengerjakan soal-soal pemberian walikelasnya yang tidak lain adalah kisi-kisi ujian nanti. Jadi, mereka begitu fokus memecahkan soal tersebut bersama.
Sementara Johnny asik bermain game di ponselnya sambil sesekali menyeruput es americano yang ia pesan, sementara Doyoung masih asik membaca beberapa buku yang telah ia ambil di rak rak buku di cafe ini.
"Istirahat dulu. Mumet banget nih." Ucap Jaehyun sambil meregangkan otot-ototnya.
"Yaudah, Aku liat-liat buku dulu ya. Kali aja ada buku baru yang masuk." Ucap Seulgi sambil beranjak meninggalkan mejanya.
Selang beberapa waktu, Taeyong ingin menyusul Seulgi yang sedang mencari buku. Melihat ketiga temannya yang sedang asik sendiri, Taeyong pun beranjak mencari keberadaan Seulgi.
Taeyong ingin bicara dengan Seulgi.
Ingin berterimakasih dan mengungkapkan rasa bersalahnya. Itu menjadi beban bagi Taeyong setelah putus dari Seulgi. Saat ini Seulgi tidak lagi acuh padanya dan Taeyong merasa lega."Hai, Seul..." Ucap Taeyong mendekati Seulgi.
"Eh... Hai... Taeyong cari buku apa? Biar Seulgi bantuin." Tanya Seulgi menoleh sebentar lalu kembali membaca buku yang ada di tangannya.
"Cari lu Seul."
Seulgi refleks menoleh ke arah Taeyong karena sedikit terkejut. Ia menaruh buku yang ia pegang kembali ke rak buku.
"Gue seneng, akhirnya kita bisa ngobrol kayak dulu lagi. Makasih ya Seul.. Gue juga minta maaf dan gue nyesel Seul." Sambung Taeyong.
"Hm.. Bukan masalah." Ucap Seulgi sedikit tersenyum.
"Lu udah gak marah kan Seul sama gue?" Tanya Taeyong, ia sedikit gugup menanyakan hal itu pada Seulgi.
"Hm. Nggak kok. Yang kemarin lupain aja."
"Lupain? Gue... Gue gak bisa lupain kenangan.."
"Kenangan apaan? Curiga gue sama lu Yong. Ayo balik! Mendung tuh, apes banget hari ini gue bawa motor, elu juga kan." Johnny datang memotong pembicaraan Taeyong mengajaknya pulang karena langit terlihat mendung di luar.
"Yaudah, mau beres-beres dulu." Seulgi dan Johnny pun segera kembali ke meja sementara Taeyong mengambil jeda lalu kembali ke meja juga.
"Santai aja Seul. Nanti gue yang anter, ga keujanan kok." Ucap Jaehyun membuat ketiga temannya menatap Jaehyun aneh.
Lucunya Seulgi hanya menurut dan membuat ketiga temannya itu semakin merasa aneh.
Jaehyun pun mengantar Seulgi sampai ke rumah.
Iya benar, tidak seperti Taeyong yang dulu hanya mengantar Seulgi sampai di halte karena itu permintaan Seulgi sendiri.
Itu karena Jaehyun sudah mengetahui identitas asli Seulgi.Jaehyun cukup terkejut karena Seulgi tinggal di perumahan elit dan rumahnya sangatlah besar.
"Wah, lu bener-bener anak orang kaya ya. Kalau gue ngeliat lu kayak gini kayak gue gak percaya aja gitu." Ucap Jaehyun sambil melihat Seulgi dari bawah kakinya sampai atas kepalanya.
"Hm..."
"Jangan melihat dan menilai seseorang dari penampilannya.
Kau tahu? Itulah yang membuatku memutuskan berpenampilan biasa seperti ini. Aku benci saat orang-orang hanya melihat status sosialku dan berteman denganku karena memanfaatkan statusku.
Aku ingin merasakan kehidupan biasa, Aku ingin melihat siapa orang-orang yang tulus denganku."
Ucap Seulgi menjelaskan alasannya pada Jaehyun.Jaehyun membenarkan perkataan Seulgi.
Ia merenungi perbuatannya bersama The Rose dan merasa bersalah. Ia merasa mempermainkan orang-orang yang berstatus sosial dibawahnya merupakan hal terburuk yang pernah ia lakukan."Udah, gak usah merasa bersalah lagi. Seulgi tahu kamu orang baik. Kau dan teman-temanmu hanya bersenang-senang bukan?" Ucap Seulgi pada Jaehyun agar tak terlalu memikirkan perbuatannya dulu pada Seulgi.
"Seul? Sama siapa?" Ucap Suho yang keluar dari rumah bersama Jongin, mereka melihat Seulgi bersama seorang pria yang tak asing baginya.
Nampak Suho dan Jongin tak menyukai Jaehyun yang mengantar Seulgi pulang."Saya Jung Jaehyun teman sekelas Seulgi. Tadi habis belajar bareng di Def Cafe jadi sekalian nganter Seulgi pulang kak." Ucap Jaehyun gugup.
"Jaehyun anak Paman Jung oppa." Kata Seulgi.
Sejujurnya ia belum berani menatap Jongin yang berada di sisi Suho."Kalau gitu saya pamit." Ucap Jaehyun dan segera pamit dari kediaman Kang.
Dua orang lelaki sedang berdiri dengan kedua tangannya menyilang di bawah dadanya, matanya tersorot tajam pada perempuan yang kini berada di hadapannya.
"Jaehyun cowok yang orangtua kita kenalin ke kamu kemarin kan?" Tanya Suho dengan nada dingin.
"Ih oppa, Seulgi jadi takut. Udah sana katanya mau meeting!" Seulgi berusaha menghindar.
"Yaudah, nanti kita bicarakan. Jongin tolong awasi anak gadis ini!" Suho pun berangkat dan kini hanya ada Jongin dan Seulgi.
Jongin belum mengucapkan sepatah katapun.
"Nini marah?" Seulgi berdiri hanya beberapa senti dari hadapan Jongin.
"Kenapa hpnya gak aktif? Tau gak Nini khawatir kamu belum sampai rumah daritadi?" Tanya Jongin serius enggan menatap Seulgi.
"Hp Seulgi lowbat Ni. Nih liat! Tadi juga keburu diajakin sama temen-temen buat kerjain soal dari walikelas. Jadi gak nungguin Nini dulu, soalnya Nini ada tambahan kelas kan." Seulgi menunjukkan ponselnya yang mati total pada Jongin.
Jongin tidak menjawab. Ia masih mendiami Seulgi.
"Nini maaf." Seulgi membujuk Jongin.
"Iya."
"Cuma iya?"
"Hm."
"Nini cemburu ya?" Seulgi sedikit menggoda Jongin.
"Cemburu kan sama Jaehyun? Hehe."
"Sedikit."
"Jangan cemburu ya..."
"Abis sekarang bukan cuma Nini yang deket sama Seulgi. Sekarang banyak cowok yang deket sama Seulgi."
"Mereka cuma temen Seulgi."
"Nini juga cuma temen Seulgi. Sama kayak mereka."
"There's nothing special between me and other boys." Seulgi menatap Jongin.
"Okey."
"Nini!"
Tentu saja seorang Jongin yang dulu hanya satu-satunya yang dekat dengan Seulgi cemburu dengan kedekatan Seulgi bersama laki-laki lain. Apalagi ia tahu bahwa Seulgi pernah berkencan dengan salah satu dari mereka.
Ia tahu Seulgi perempuan yang baik, Seulgi tidak memilah milih orang yang ingin dekat dengannya, dengan satu syarat ia orang yang tulus berteman dengannya.
Saat ini Jongin berada di kelas 12 yang sedang sibuk mempersiapkan ujian kelulusan dari sekarang.
Tidak mungkin ia untuk meminta Seulgi menunggu kelas tambahannya. Mungkin saat ini sulit untuk pulang bersama seperti biasanya.Tapi melihat ia pulang bersama lelaki lain rasanya ia sangat marah.
***
"Jaehyun, nanti ajak anak tante Gaeun ke peresmian toko Mama yah!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Identity
FanfictionJangan pernah meremehkan seseorang! Nanti kau jatuh cinta padanya. Jangan pernah menilai seseorang hanya karena tampilannya! Nanti kau akan menyesal. Seperti yang dialami oleh seorang lelaki bernama Lee Taeyong. Ia terlalu meremehkan sosok gadis yan...