PART 11

37K 3.1K 85
                                    

Kemarin Rajendra telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit, dan pagi ini Faresta kembali membuat Mansion Mahawirya ricuh.

Pagi ini para maid dikejutkan dengan datang nya tuan muda kecil mereka di dapur.

Faresta bilang ingin memasak sesuatu untuk Rajendra membuat para maid dan para bodyguard panik.

"Tuan muda kecil biar saya saja yang akan memasak" Ucap salah satu maid yang tengah memperhatikan apa yang dilakukan Faresta.

"Diem lo gausah bacot" Ucap Faresta sambil menunjuk maid tadi menggunakan wortel yang ia pegang.

Tangan Faresta bergerak ingin mengambil pisau dan itu membuat yang lain ketar ketir.

Mereka takut jika nanti tangan Faresta akan terluka dan itu akan menjadi masalah besar jika pawangnya tau.

"Tuan muda kecil biar saya saja yang memotong wortel nya" Ucap Bobi ikut membujuk Faresta, karna Bobi akan terkena amukan para pawang Faresta juga:)

"Ehh babi diem deh lo" Ingin rasanya Bobi mencabik cabik wajah imut Faresta tapi yaa gimana y kak:)

"Nama saya Bobi tuan" Ucap Bobi membenarkan namanya, yakali nama yang udah bagus dikasih orang tuanya malah diganti jadi Babi oleh bocah tengil ini.

"Gak nanya a-akhhh" Faresta kaget saat pisau itu tak sengaja mengenai tangan nya dan itu membuat para maid dan bodyguard panikk.

"Hiks sakit DADDY....huaaa" Nah kan udah lah kubur aja Bobi hidup hidup.

Rajendra turun dengan tergesa-gesa saat mendengar teriakan anaknya bahkan Rora dan Rori ikut turun.

"Kenapa Baby?" Tanya Rajendra sembari mendekati Faresta yang masih menangis.

"Hiks h-hiks sakit" Faresta menunjukkan jari telunjuk nya yang terluka kehadapan Rajendra.

"Kenapa bisa terluka?" Tanya Rori kepada para maid termasuk Bobi yang tengah menunduk bersiap menerima amarah tuan nya.

"TIDAK PUNYA MULUT!?"Bentak Rori sedangkan Rajendra tengah mengobati tangan Faresta yang terluka.

" A-anu tuan tadi tuan muda kecil ingin memasak sesuatu untuk tuan besar, kami sudah melarangnya tapi tuan muda kecil tak mau mendengarkan " Jelas salah satu maid disana.

"Hiks Rori jangan marahin mereka hiks kan ini hiks salahnya Faresta yang nakal" Ucap Faresta setelah diobati oleh Rajendra.

"Huff baiklah kali ini kalian selamat, tapi ingat jika hal ini terjadi lagi maka nyawa kalian adalah bayarannya" Ucap Rori dengan tegas.

"Dan kamu Faresta jangan sampai kakimu menginjak dapur ini lagi, jika itu terjadi kamu akan dihukum" Jelas Rori dan di balas anggukan oleh Faresta.

"Kamu tidak punya mulut hmm" Ucap Rora dengan tatapan tajam nya.

"Iyaa hiks... Daddy liat tuh mereka berdua nakall" Adu Faresta kepada Rajendra.

"Iyaa sayang nanti mereka Daddy pukul" Ucap Rajendra sambil mengangkat Faresta kedalam gendongannya.

"Baiklah ayo kita mandi Baby, kamu bau iler" Ucap Rajendra disertai kekehan kecil.

"Iss mana ada yaa Daddy" Ucap Faresta sambil manyun.

......

Siang ini entah mengapa mansion terlihat sangat sepi dan biasanya Siang siang begini pasti Salah satu dari pawangnya akan menemaninya tidur siang.

"Iss bosen" Ucap Faresta yang tengah berbaring di karpet berbulu yang ada dikamarnya.

"Eh iya yaa gue belum ngabarin Ranzi sama Ramza" Faresta baru ingat sekarang kepada 2 sahabatnya itu pasti mereka sedang mencari cari orang ganteng ini.

FARESTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang