PART 23

17.3K 1.9K 61
                                    

"Masuk aja kali yaa" Faresta berdiri di depan pintu yang ada di bawah tangga, ruangan itu terlihat aneh bahkan ada ukiran nama di pintu tersebut.

'Baby vian' tak mungkin kan jika itu adalah gudang? Ini pasti ruangan seseorang yang mungkin sudah tak di pakai lagi.

"Di kunci ga yaa, tapi tadi pas Rori keluar dari sini ga di kunci pintunya. Coba aja deh" Faresta memegang gagang pintu itu dan yap pintunya tak terkunci.

"Faresta jangan nanti Daddy Rajendra marah, kan Faresta ga boleh masuk kesana" Ucap Mumu yang tiba tiba muncul di hadapan Faresta.

"Apasih gue cuma mau liat aja" Dan Faresta langsung masuk dan di ikuti oleh Mumu yang tengah menunduk.

Saat masuk kedalam ruangan itu terasa sunyi barang barang bahkan foto foto yang terpajang di dinding di tutupi oleh kain putih.

Faresta semakin penasaran, sebenarnya apa yang terjadi sehingga di tutupi kain putih, Faresta menarik kain putih yang menutupi Foto besar yang ada di dinding.

Faresta diam sebentar mengamati Foto itu di sana ada Rajendra dengan wanita dan 4 anak laki-laki.

"Apakah ini istrinya Daddy?" Ucap Faresta sedikit mengusap debu yang menempel di bingkai foto itu.

"Cantik sekali"

"Tunggu bukanya wajah ini seperti Mumu??" Ucap Faresta sambil menunjuk salah satu anak laki laki yang ada di dalam foto.

"Dan wajah ini seperti tak asing?" Faresta beralih mengamati anak laki laki lainnya.

"BABY DADDY PULANG" Faresta yang mendengar suara Daddy nya pun langsung berlari keluar dari ruangan itu tak lupa ia menutup kembali pintu nya.

"Daddyyyy" Faresta berlari dan langsung melompat ke arah Rajendra dan dengan sigap Rajendra menangkapnya.

"Jangan berlari Sayang" Rajendra menghujani pipi Faresta dengan kecupan, ia sangat merindukan bayi besarnya ini.

"Daddy kenapa ga ajak Faresta" Faresta memandang Rajendra dengan wajah cemberut nya.

"Maafkan Daddy sayang, Daddy sangat terburu buru kemarin" Rajendra berjalan membawa Faresta masuk kedalam kamarnya.

Rajendra baru saja mendarat di Indonesia setelah menyelesaikan masalah nya, ia tak ingin berlama lama meninggalkan bayi nya ini.

Sekarang Faresta tengah berbaring dengan Faresta dan mulutnya sudah tersumpal dengan botol susu.

"Daddy" Rajendra membuka kembali mata nya untuk menatap Faresta.

"Kenapa Baby?"

"Foto besar yang ada di dinding dalam ruangan dibawah tangga itu Foto siapa Daddy?" Rajendra terdiam ia tak tau jika Faresta se penasaran itu.

"Baby tau dari mana?"

"Tadi Faresta masuk kesana"

"Faresta ingin tau?" Dengan cepat Faresta menganggukan kepalanya.

Rajendra bangkit dan mengambil sebuah kotak yang sudah ia simpan begitu lama.

Rajendra membawa kotak itu kehadapan Faresta, ia membuka kotak itu lalu mengambil sebuah bingkai Foto dengan Foto anak laki-laki yang lucu yang tengah tersenyum lepas.

"Dia RELVIANA Putra sulung ku, ia sangat manis dan ceria, sayang dia memiliki tubuh yang lemah. Semua orang menyayanginya kecuali ibunya, ibunya sedikit berbeda memperlakukan nya"

"Dan pada hari ulang tahunnya yang ke 7 tahun ia diculik dalam 5 hari"

"Kenapa?"

"Ini karna wanita ular itu, dia istri ku dan juga ibu Relviana, LARAS  adalah namanya entah apa yang ada dipikirkan wanita itu sehingga menculik anaknya sendiri"

"Ia di sekap lalu di pukuli hingga babak belur, dan juga ia mendapat 5 tusukan di perut dan 7 sayatan yang ada di tubuhnya ia juga bahkan kehilangan jari kelingking nya"

"Dan dimana pada saat kami menemukannya ia sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan darah kering yang membanjiri tubuhnya"

"Dan pada saat itu Laras tak ada bersama kami ia juga ikut menghilang, kami memastikan jika yang menculik Relviana adalah Laras"

"Laras berhasil kabur dengan membawa salah satu putra ku, dan menghilang dalam beberapa tahun"

"Dan hanya tersisa Rora dan Rori tapi sekarang sudah bertambah karna adanya dirimu" Air mata Rajendra tak bisa ia tahan, ini sungguh menyiksa.

"Ini pakaian yang ia pakai saat ia diculik dan saat ia menghembuskan nafas terakhirnya" Rajendra mengambil kemeja putih yang lusuh dan dipenuhi bercak Darah.

"Jujur saja Wajah mu sangat mirip dengan nya, sungguh keberuntungan apa yang saya dapat sehingga dapat kembali melihat wajah anakku walaupun dengan raga yang berbeda"

"Daddy sangat menyayangimu Faresta, Dan Daddy juga menyayangi Vian" Tentu Mumu ohh bukan melainkan Vian mendengar nya, ia begitu bahagia.

"Faresta juga sayang Daddy" Faresta dan Rajendra memeluk satu sama lain dan menumpahkan keluh kesahnya.

Pada akhirnya semua yang di sembunyikan akan terbongkar juga walaupun hal tersebut belum tentu benar, kenapa? Karna kita tak menyaksikannya secara langsung.

Faresta dan Rajendra sudah tertidur, dan Faresta kembali lagi di tempat yang indah, dimana ia bertemu dengan mumu yang ternyata adalah Relviana.

Namun kali ini bukanlah wujud yang sempurna ia menunjukkan wujud aslinya seperti apa.

Sangat buruk, banyak luka yang tertanam di dirinya entah dari luar atau pun di dalam lubuk hatinya.

"Kau Relviana?" Faresta memberanikan diri mendekat.

Sungguh wajah nya tak bisa membuat kita mengenalinya, kenapa? Wajah nya sudah hancur.

Tak ada lagi yang bisa melihat senyuman nya bahkan walaupun sekarang ia tengah tersenyum itu tak ada artinya wajah nya yang hancur menutupi semuanya.

"Tak apa kau sangat tampan dan lucu persis seperti apa yang Daddy katakan" Mata Faresta berkaca kaca ia tak menyangka wujud tampan nan cantik yang ia temui kemarin berubah menjadi seperti ini.

"Maaf aku sudah membuat janji tapi aku lah yang mengingkarinya" Suara yang begitu buruk tak ada lagi suara yang lemah lembut dan merdu kali ini.

Faresta menatap kedua tangan Relviana yang sudah tak memiliki jari kelingking nya.

"Aku akan pergi, aku tak bisa menjadi teman mu lagi. Karna kita berbeda"

"Jaga dirimu baik baik, dan ingatlah satuhal, kamu adalah aku dengan tubuh yang sama"

"Dan satu lagi kenyataan yang sebenarnya tak sama seperti yang kau dengar" Setelah itu Relviana menghilang.

"Tidak! Tunggu sebentar"

"TIDAKKK" Faresta terbangun dari tidurnya nafas nya memburu, serta keringat dingin yang membasahi tubuhnya.

"Baby ada apa" Rajendra ikut terbangun mendengar teriakan Faresta, ia bangkit dan menghapus keringat yang membasahi wajah Faresta.

"D- dia pergi Daddy, dia sudah pergi hiks" Faresta langsung memeluk tubuh Rajendra dan menangis didekapan Rajendra.

"Siapa yang pergi sayang?"

"Dia t-tidak dia tidak boleh p-pergi Daddy" Faresta berbicara yang tak di mengerti Rajendra.

"Ssssttt kau pasti bermimpi Buruk" Rajendra mengelus punggung Faresta agar membuat Faresta tenang.

Dan tak lama dengkuran halus terdengar dari Faresta, Rajendra sangat bingung sebenarnya apa yang ia mimpikan?

......

Hayoo udah tau kan sekarang siapa Mumu itu:)

Penulis (ikaa1130)
Publish 4 Februari 2022√

FARESTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang