"Tuan Awass!!"
Bughhh!!
Brakk!!
"MALING YAA LO!!" Ucap pemuda dengan sapu di tangannya.
Bug!
Bug!
Bug!
"Rasain ya lo makanya jangan maling" Ucap pemuda itu dan terus memukuli Rajendra yang memeluk Alfin agar anak itu tak terkena pukulan sapu itu.
"Eja nih maling nihh Ambil tali cepet!!" Teriak pemuda itu.
"Akhhh sudah cukup, kita bukan maling" Ucap Rajendra yang masih melindungi Alfin.
"Kita?lo berdua aja kali yang maling" Benar juga sihh.
Rajendra menahan sapu yang akan kembali memukul nya dan segera berbalik menghadap orang yang sudah memukul nya.
"DADDY!!" Terlepas sudah sapu yang ia pegang . yap, dia Faresta.
"Babi eh Baby" Rajendra langsung memeluk Faresta dengan erat begitu juga dengan Faresta.
Cukup lama pelukan hangat ayah dan anak ini sampai seorang pemuda yang datang dari dapur membuat suasana menjadi canggung.
"Faresta ada ap-" Rejava terdiam saat melihat tubuh kekar yang sedang memeluk Faresta.
Rajendra berbalik menghadap Rejava, pandangan Rajendra bertemu dengan pandangan Rejava, begitu indah.
Mata yang sangat indah yang sayang nya Rajendra tak pernah memandang mata itu barang semenit pun.
Selalu mengabaikan mata yang selalu memandang nya dengan tulus dan yang selalu mencari sosok ayah di tubuh Rajendra.
Mencari sosok ayahnya yang sebenarnya, yang dapat menjadi tempat berlindung nya.
Namun sayang Mata itu tak lagi secerah dulu, begitu banyak awan hitam yang menutupi mata indah itu.
Selalu turun air hujan dengan membawa petir yang begitu menakutkan seperti menangis dengan diiringi rasa yang begitu menyakitkan dan begitu membuat hati resah.
Belum ada air mata bahagia selama ini, apakah sudah saatnya atau belum untuk mendapatkan Air mata bahagia?.
Rajendra berjalan mendekati Rejava yang mundur untuk menjauhi Rajendra.
"T-tidak jangan pukul aku" Begitu menyakitkan saat mendengar kata lirih yang keluar dari mulut anaknya ini.
"Tidak aku tidak akan memukulmu" Rajendra masih berusaha mendekati Rejava Namun sayang Rejava terus mundur menjauhi Rajendra.
"T-tidak hiks pergi! P-pergi!" Rejava terus mundur menjauhi Rajendra.
"PERGII!!" Tangan Rejava menggapai vas bunga beling yang ada di dekatnya dan akan melemparkan nya kearah Rajendra.
Namun belum sempat Vas buang itu mengenai Rajendra, tangannya sudah di tahan oleh Faresta.
"Lepas" Rejava terus berusaha melepaskan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARESTA [END]
RandomMenceritakan seorang pemuda nakal yang tak kenal namanya aturan, Dikarnakan hidupnya yang tidak di dampingi orang tua dan dimana hidup nya hancur berkeping-keping saat orang tuanya memutuskan untuk bercerai tanpa memikirkan resiko apa yang berdampak...