"CEPAT SELAMAT KAN ANAKKU" Teriakan Rajendra menggelegar memenuhi rumah sakit.
"Ada apa ini" Ucap Gara yang baru saja keluar dari salah satu ruangan pasien.
"Diam bodoh, periksa anakku" Ucap Rajendra.
Gara tak bertanya kembali ia segera membawa Faresta yang masih terkulai lemas kedalam untuk di periksa.
Setelah beberapa menit akhirnya Gara selesai memeriksa Faresta bahkan Faresta sudah dipindahkan ke ruangan khusus untuknya.
"Bagaimana keadaan putra ku" Ucap Rajendra saat melihat Gara keluar dari Ruangan Faresta.
"Dia terkena demam tinggi, dan mungkin telah terjadi sesuatu sehingga membuat ia takut dan terus mengucapkan kata maaf" Jelas Gara membuat Rajendra menggeram marah.
Ini semua sebab Ravendra.
"Kau boleh menemuinya aku akan kembali lagi untuk melihat infus nya" Ucap Gara dan dibalas Anggukan dari Rajendra.
Rajendra masuk kedalam ruangan Faresta dan dapat ia lihat anak manis nya itu tengah terbaring lemah di atas kasur rumah sakit.
Rajendra menatap sendu Faresta, ia jadi teringat seseorang yang sangat ia sayangi Dulu.
Rajendra tersenyum saat teringat kenangan bersamanya dimana ia tertawa lepas saat mendengar candaan garing darinya.
Tanpa sadar air mata Rajendra mengalir membasahi pipinya saat ia sadar bahwa dia sudah pergi dan tidak akan mungkin kembali.
"Daddy kenapa menangis" Rajendra mengalihkan perhatiannya kearah suara yang terdengar lemah.
Ia melihat Faresta yang tengah menatap nya dengan tatapan sendu nya.
"Tidak haha, Tadi Daddy hanya kelilipan" Ucap Rajendra sambil mengelus rambut hitam lebat milik Faresta.
"Daddy bohong" Ucap Faresta sambil menghapus air mata yang ada di pipi Rajendra.
"Daddy hanya sedih melihat Putra Daddy yang nakal ini sedang sakit sekarang" Ucap Rajendra sambil mengecup pipi Faresta yang terasa panas.
"Daddy tidak usah menangis nanti Daddy jelek kayak Bobi" Ucap Faresta membuat Rajendra tertawa.
Walaupun dalam keadaan sakit Faresta masih sempat sempatnya untuk menghina Bobi.
"Berarti Daddy tampan dong" Ucap Rajendra.
"Tidak, kan yang tampan cuma Faresta" Ucap Faresta dengan bangganya.
"Kamu itu lucu bukan tampan" Ucap Rajendra membuat Faresta menatapnya dengan sengit.
"Iya Faresta itu lucu+ tampan gak kayak Daddy udah tua" Rajendra menatap Faresta dengan datar, Heyy dia tidak setua itu:)
"Wahh selain dirimu anakmu juga suka menistakan seseorang" Ucap Gara yang baru saja masuk kedalam ruangan Faresta.
"Diam kau" Ucap Rajendra dan Gara hanya terkikik geli saat melihat wajah masam Rajendra.
"Baiklah anak nakal apa kau masih mengingatku" Ucap Gara.
"Siapa lo gausah sksd" Ucap Faresta.
"Sabar, kalo ga ada bapaknya udah saya buang ni anak" Ucap Gara dalam hati tentunya.
Gara hanya diam dan memeriksa infus Faresta dan ia menyuntikkan cairan kedalam infus Faresta.
"Baiklah aku harap dia makan dengan teratur dan jangan terlalu membuat nya tertekan" Ucap Gara.
"Baiklah" Ucap Rajendra Setelah itu Gara pergi dan meninggal kan Rajendra dan Faresta.
"Daddy sini Faresta mau cerita sama Daddy" Rajendra menghampiri Faresta dan ikut berbaring di atas ranjang Faresta yang cukup besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARESTA [END]
RandomMenceritakan seorang pemuda nakal yang tak kenal namanya aturan, Dikarnakan hidupnya yang tidak di dampingi orang tua dan dimana hidup nya hancur berkeping-keping saat orang tuanya memutuskan untuk bercerai tanpa memikirkan resiko apa yang berdampak...