"Ughhh hiks sakit" Faresta yang tengah tertidur pun terbangun saat tangannya terasa sakit dan pegal mungkin efek dari suntikan tadi.
Faresta menatap sekelilingnya memperhatikan kamar yang sedang ia tempati, ini sama sekali bukan kamar nya Maupun Daddy nya.
"Nii kamar siapa njir?, Apa gua diculik lagi yee wahh gila sihh emang yee ketampanan gua emang tinggi banget sihh sampe di rebutin" Kekeh Faresta melupakan seseorang yang tengah duduk di sofa kamar itu.
"Sudah bangun Baby?" Tanya seseorang yang tengah menatap Faresta lekat.
"Ehh buta mata lo, lo kira gua di sini ngapain?kayang" Jawab Faresta ngegas.
Kedua pasang mata itu menatap Faresta dengan tajam membuat Faresta Sedikit takut.
Dia berjalan mendekati Faresta yang sedang mengalihkan pandangannya agar tak bertemu dengan tatapan tajam itu.
"Kamu mau hukuman Baby hmm?" Tangan kekar itu mencengkram pipi tembam Faresta.
"Bacot lo" Faresta malah melayangkan tatapan tajam.
Dia melepaskan cengkramannya dan menatap datar bocah ini.
"lo kalo mau culik gue bilang bilang dong biar gue bisa minta duit sama Daddy buat bayar lo biar bisa lepasin gue " Dia memijat pangkal hidungnya, Lagi pula siapa yang mau menculik modelan begitu.
"Diamlah Atau ku jahit mulut mu" Ucap Dia agar Faresta berhenti berbicara yang tidak jelas.
"Saya abang upss maksud saya Adik kamu LARORA RAJENDRA MAHAWIRYA" Faresta menatap Rora dengan wajah polos nya dia heran kenapa Rora bisa lebih tinggi daripada dirinya.
Padahal Faresta lebih Tua dari Rora, jika mereka berjalan bersama mungkin orang lain menganggap Rora adalah abangnya.
"Gue Ga nanya nama lo" Ucap Faresta ketus.
"Berhenti menggunakan bahasa gaul mu" Rora sebenarnya orang yang sangat penyayang dan lembut tapi Faresta sangat pembangkang dan membuat nya marah.
"Bodo amat emang gue peduli?engga yaa wlee" Faresta berlari meninggalkan Rora yang tengah menahan emosinya yang sudah meluap luap.
Faresta masih mengangap Rora bukanlah orang yang sangat kejam tapi sepertinya akan seru jika Faresta bertemu dengan seseorang yang ada di dalam tubuh Rora.
Faresta berlari menuruni tangga dengan cepat agar dirinya tidak tertangkap oleh Rora.
Faresta tak melihat sekelilingnya sehingga ia tak sengaja menabrak tubuh seseorang membuat ia terduduk dilantai yang dingin.
"Ahkk lo kalo jalan liat liat d--" Faresta menghentikan ucapannya saat matanya bertemu dengan mata tajam itu, tatapan itu membuat Faresta gelagapan tatapan itu lebih menyeramkan daripada milik Rajendra maupun Rora.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARESTA [END]
RandomMenceritakan seorang pemuda nakal yang tak kenal namanya aturan, Dikarnakan hidupnya yang tidak di dampingi orang tua dan dimana hidup nya hancur berkeping-keping saat orang tuanya memutuskan untuk bercerai tanpa memikirkan resiko apa yang berdampak...