"Baby ayo ke kelas jam istirahat udah habis" Rora menyimpan kembali kotak makan Faresta tadi di dalam tas kecil yang ia bawa.
"Tapi mereka ga ke kelas lagi, Faresta mau main disini aja" Faresta merengek ingin tetap tinggal dan bermain.
Rori memberi kode agar mereka berhenti bermain Game dan kembali ke kelas, dan mereka yang mengerti itu pun langsung menyimpan Handphone nya.
"Kita mau ke kelas kok" Ucap salah satu dari mereka dan dibalas anggukan dari lainnya.
"Tuh kan mereka mau ke kelas Baby, Baby mau main sendiri disini?" Ucap Rora dan Faresta dengan cepat menggelengkan kepalanya tanda tak mau.
"Gamauu takut" Faresta mendekati Rora dan langsung menggenggam ujung seragam Rora.
Rori tersenyum kecil, ini terlalu gemoy tidak baik untuk jantung Rori yang mudah mlenyot.
Mereka berjalan ke kelas masing masing dan sebelum itu mereka mengantarkan Faresta terlebih dahulu.
Mereka rela tidak bolos demi Faresta, entah lah atau mungkin takut di banting ama pawangnya:v
"Rora sama Rori ke kelas dulu ya Baby, jangan nakal kalau ada yang nakal sama Baby kasih tau Rora sama Rori ya" Ucap Rora.
"Iyaa" Setelah itu Faresta langsung masuk kedalam kelasnya sedangkan Rora dan Rori sudah kembali ke kelas nya.
"Dari mana aja lo" Ucap Kevan saat melihat Faresta yang sudah duduk di samping Rejava.
"Makan" Balas Faresta.
"Woi anak setan!!, dengerin ya gue ga mau ngulang, Nih bu Tirta ngasih Tugas hal 25 dikumpul pas bel pulang" Ucap Dion selaku ketua kelas.
"Al liat yaa" Kevan menunjukkan wajah melasnya dihadapkan Alfin.
"Gausah sok melas y gue tabok nih, kerjain sendiri" Kevan cemberut dan segera menulis di bukunya, biasanya dia tidak akan mengerjakan Tugas.
Tapi waktu itu ia pernah dimarahi Alfin karna tidak mengerjakan tugas dan Alfin terlihat sedikit menyeramkan:v
Dan dia takut:)
"Ja Gue ga yakin bisa kerumah lo" Ucap Faresta, Rejava berhenti menulis dan menatap Faresta meminta alasan.
"Gue suka ga diizinin Daddy keluar"
"Jadi?"
"Ya kasih saran kek atau gimana gitu" Kesal Faresta, berbicara dengan Rejava sangat membutuhkan banyak kesabaran.
"Hmm"
"Busett ham hem ham hem aja Jawaban lo, Gue cabein juga tuh mulut biar lo bilang Haa ga hmm doang" Setidaknya ada perubahan kan? Dari hmm ke haa:v
"Haa" Faresta memutar bola matanya malas, berbicara sampai mulut berbusa pun jawabannya tak akan berbeda.
"Alfin" Alfin memutar badannya menghadap ke arah Faresta.
"Kenapa?"
"Nanti gimana jadi?" Ucap Faresta.
"Iya jadi gue tunggu yaa" Sedangkan Rejava terus menatap dalam mata Alfin.
Terlihat raut aneh diwajahnya namun sepertinya Faresta tak menyadarinya, Rejava yakin ada sesuatu yang akam dilakukan Alfin, ia harus bergerak cepat.
Tak lama bel pulang pun berbunyi, dan semuanya mengumpulkan tugas yang tadi di kerjakan ke Dion.
Faresta membereskan barang barang nya dan segera berjalan keluar untuk melihat Rora dan Rori yang sudah menunggu di depan pintu kelasnya.
"Baby Rora sama Rori ada urusan sebentar sama ketua OSIS, Baby gapapa kan tunggu sebentar atau mau ikut?" Ucap Rora dan ini kesempatan Faresta untuk bertemu Alfin.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARESTA [END]
RandomMenceritakan seorang pemuda nakal yang tak kenal namanya aturan, Dikarnakan hidupnya yang tidak di dampingi orang tua dan dimana hidup nya hancur berkeping-keping saat orang tuanya memutuskan untuk bercerai tanpa memikirkan resiko apa yang berdampak...