"Ahkk ahh hiks sakit Daddy"
"Tahan sebentar Baby"
"Hiks sakit Daddy ahkk ughh pelan pelan"
"Iya Baby ini Daddy pelan pelan" Ucap Rajendra sambil meniup lutut Faresta yang ia sedang ia obati.
(Syokk berat😱😱)
"Makanya jangan lari lari jatuh kan" Rajendra menaruh kembali obat yang ia gunakan ke dalam kotak P3K.
"Kan lantainya yang nakal Daddy" Ucap Faresta dan Rajendra hanya tertawa kecil.
"Daddy ruangan yang ada di bawah tangga itu ruangan apa?" Ucap Faresta membuat Rajendra terdiam.
"Emm i-itu hanya gudang Baby" Ucap Rajendra.
"Tapi kok Faresta ga dibolehin masuk oleh Bobi, kan Faresta mau liat" Faresta cemberut dan melipat kedua tangannya di depan dada.
"Ruangan itu ada hantunya jadi Faresta ga dibolehin Bobi masuk, emang mau nanti Faresta di gigit?" Ucap Rora yang baru saja masuk kedalam kamar Faresta.
"Memang ada hantunya Rora?" Ucap Faresta sambil memiringkan kepalanya kesamping.
"Iyaa dong, Hantunya serem terus dia ada gigi taring kalo gigit kulit nya bisa robek" Ucap Rora.
"Iss gamau lah takut"
"Baiklah ayo tidur besok mau sekolah kan" Rajendra menggendong Faresta dan membawanya kedalam kamarnya.
Jujur saja sebenarnya kamar Faresta itu tak ada gunanya sama sekali, gapapa lah namanya juga orang kaya:)
Buang duit dengan gaya.
Rajendra menurunkan Faresta dari gendongannya, Anak itu terlihat sudah mengantuk bahkan matanya sudah sedikit terpejam.
"Daddy MiMi" Rajendra pun langsung mengambil susu yang sudah ia buat tadi jaga jaga jika Faresta ingin susu, Dan benar saja.
"Sstt sssttt Baby Daddy pasti lelah yaa karna pergi kesekolah, pasti disekolah main lari larian" Rajendra mengelus rambut Faresta yang tengah menyusu dengan mata terpejam.
Rajendra bangkit dari tempat tidur dengan perlahan dan berjalan kearah balkon kamarnya untuk menikmati udara segar pada malam hari, Sungguh menenangkan.
"Begitu baik Tuhan kepada manusia seperti ku, dimana ia memberikan kesempatan kedua kepada ku untuk menjaga seseorang dengan wajah yang sama"
"Andai hal itu tidak terjadi mungkin Dia masih berdiri dihadapkanku"
"sebenarnya tak pantas orang seperti ku yang penuh dosa meminta sesuatu yang lebih, sedangkan menjalankan ibadah saja tak pernah ku jalankan, namun aku akan tetap meminta meski sedikit memaksa"
"Aku hanya ingin lindungi anak ku saat ada atau tidak adanya diriku, jika anak anak ku memiliki penyakit tolong pindah kan kedalam tubuhku"
"Daddy sudah gila?" Rori masuk kedalam kamar Rajendra dan berjalan mendekati Rajendra.
"Apa maksudmu" Ucap Rajendra sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Ck Daddy sudah gila berbicara sendiri seperti itu" Ucap Rori ikut menikmati angin malam bersama Rajendra.
"Kenapa belum tidur, emm apa kau ingin Daddy kelonin seperti Faresta?" Ucap Rajendra sedikit tertawa.
"Aku bukan anak kecil pak tua sialan" Rori menatap tajam Rajendra yang tertawa.
"Daddy tau kau juga merindukannya bukan?" Rajendra menghentikan tawa nya dan tersenyum sambil merangkul Rori.
"Sangat"

KAMU SEDANG MEMBACA
FARESTA [END]
RandomMenceritakan seorang pemuda nakal yang tak kenal namanya aturan, Dikarnakan hidupnya yang tidak di dampingi orang tua dan dimana hidup nya hancur berkeping-keping saat orang tuanya memutuskan untuk bercerai tanpa memikirkan resiko apa yang berdampak...