"Dimana anak manis ini bersembunyi hmm" Faresta bergetar ketakutan didalam sebuah lemari yang cukup besar dan cukup muat untuk tubuh nya.
Faresta berhasil kabur namun belum sempat ia sampai didepan pintu Mansion yang mengurungnya, ia sudah mendengar suara langkah kaki menuju kearah nya. Jadi yaa ia berakhir didalam lemari ini untuk menyelamatkan diri.
"Ahh sayang sekali aku tidak bisa menemukan anak manis itu" Ucap seorang pria yang sepertinya sedang berada di depan pintu lemari yang sedang Faresta gunakan untuk bersembunyi.
Faresta membekap mulut nya rapat rapat agar tak mengeluarkan suara apapun, Faresta sudah berkeringat dingin karna didalam lemari ini sangat panas dan sedikit oksigen membuatnya susah bernafas.
"Ohh apakah ada tikus kecil didalam lemari ini? Sayang sekali aku sangat takut dengan tikus jadi aku akan mencari di tempat lain saja" Pria itu berjalan seolah olah akan menjauh dari lemari itu.
Faresta bernafas lega akhirnya pria itu pergi, Faresta membuka pintu lemari dengan perlahan agar tak mengeluarkan suara.
Brakkk!!
"Dapat" Jantung Faresta berhenti 1 detik dia sangat terkejut saat melihat pria itu sudah ada dihadapannya dengan wajah yang menyeramkan.
"Upss maaf kau jaga hahaha" Pria itu tertawa lepas namun beberapa saat kemudian kembali dengan wajah yang begitu dingin dengan tatapan tajam nya.
"Berhenti bermain sialan" Pria itu menyeret Faresta dengan kuat tak jarang Faresta terjatuh membuat kulit nya yang mulus harus berakhir berciuman dengan lantai.
Pria itu tetap menyeret Faresta walaupun Faresta terjatuh bahkan Faresta memberontak agar dapat melepaskan genggaman yang begitu menyakitkan, namun tenaganya tak bisa membandingi tenaga pria yang menyeretnya ini.
Brakkk!!
Faresta tersungkur saat pria itu mendorongnya dengan kencang kedalam ruangan yang menjadi tempat untuk Faresta.
"Hiks apa salah ku sialan" Ucap Faresta dengan suara serak nya dengan tubuh yang penuh dengan luka.
"Salah mu karna memiliki wajah yang mirip dengan nya"
"Siapa sialan?" Tunggu Faresta ingat sesuatu.
"Jawab Gue bajingan lo Rejava!!" Yap dia Rejava, anak kedua dari Tuan Rajendra dan Nyonya Laras.
"Ck seharusnya kau tak secepat itu memperkenalkan diriku" Ucap Rejava.
"Jawab Gue!!"
"Karna wajah mu sama dengan Relviana! Aku membenci wajah bajingan kecil itu"
"Kau tau rasanya ada namun seperti tak ada? Aku bagai bayangan yang bergentayangan kesana kemari, tak ada yang bisa melihat kehadiran ku! SEPASANG MATA PUN TAK ADA YANG MELIHATKU!!"
"Selalu dituntut untuk sempurna, dituntut untuk terus mengalah, dituntut untuk menjadi dewasa walaupun belum saatnya"
"Begitu iri dengan kehidupan yang lain tertawa lepas seperti tak ada beban yang dipikul, dari berjuta juta manusia di dunia ini kenapa harus aku?"
"Kenapa harus aku? Jawab aku! Kenapa harus aku yang seperti ini?"
"Jika boleh memilih, aku lebih memilih memiliki penyakit yang dapat menarik perhatian mereka"
"Apa yang salah dengan diriku? Diabaikan, dilupakan, tak dianggap apakah memang pantas untuk diriku?" Terlihat jelas kesedihan yang dipendam Rejava selama ini, terlihat dengan jelas raut wajah kecewa dan putus asa nya.
"Aku hanya manusia biasa hiks, tak ada yang menyayangiku hiks aku selalu sendiri disaat terluka bahkan bahagia"
"Dimana tempat ku untuk mengadu? Bahkan mereka tak tau bahwa aku menjadi bahan bullyan disekolah, selalu pulang dengan keadaan terluka dan pakaian yang kotor"
![](https://img.wattpad.com/cover/280492933-288-k705261.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FARESTA [END]
RandomMenceritakan seorang pemuda nakal yang tak kenal namanya aturan, Dikarnakan hidupnya yang tidak di dampingi orang tua dan dimana hidup nya hancur berkeping-keping saat orang tuanya memutuskan untuk bercerai tanpa memikirkan resiko apa yang berdampak...