"Baby cepat bangun dan pergi mandi" Rajendra menepuk pelan pipi Faresta.
"Uughhh" Bukannya bangun Faresta malah semakin terlelap dengan Pacifier yang menyumpal mulutnya.
"Baby gamau sekolah hmm?"
"Sekolah Daddy" Faresta bangkit dan melepas Pacifier nya, ia terdiam sejenak untuk mengumpulkan nyawanya.
"Yaudah mandi sana Daddy tunggu di ruang makan, seragam sekolah nya udah Daddy siapin" Rajendra bangkit dan berjalan keluar dari kamar menuju ruang makan.
Sedangkan Faresta sudah memulai ritual mandinya, setelah selesai ia langsung menggunakan seragam yang sudah Daddy nya siapkan lalu segera ke ruang makan untuk ikut sarapan pagi.
"Pagi Daddy, Rora sama Rori" Faresta menyapa semua yang ada di meja makan dan duduk dihadapan Rora.
"Pagi juga Baby" Jawab mereka bersamaan.
Mereka memulai sarapan pagi nya dengan tenang hanya terkadang Faresta saja yang berceloteh menanyakan hal yang tak penting.
Setelah selesai sarapan Faresta, Rora dan Rori langsung berangkat kesekolah menggunakan mobil milik Rora. Hari ini Rajendra tak bisa mengantar mereka sekolah.
Faresta langsung masuk kedalam kelas setelah sampai tadi tak lupa ia mencium kedua pipi Rora dan Rori secara bergantian.
Faresta duduk di samping Alfin dan tentunya sudah ada si Kevan yang tengah makan jajanan kantin.
"Pagi pagi udah jajan aja lo" Ucap Faresta sambil menatap malas Kevan.
"Gue laper goblok, lo mau Gue mati kelaperan"
"Idihh bukan urusan Gue kali"
"Sialan lo, pen Gue pites tapi ntar Gue dislebeww bapak lo" Ucap Kevan dan kembali melanjutkan memakan makannya.
"Diem lo Kevan, makanan lo muncrat sampe sini bangsat" Ucap Alfin dengan wajah kesalnya.
"Gapapa Vitamin buat kulit"
"Vitamin pala lo"
Tak lama bel jam pertama pun sudah berbunyi dan guru pun sudah masuk ke dalam kelas untuk mengajar.
Semuanya hanya Fokus ke pelajaran berbeda dengan Alfin dan Rejava yang melamun dengan pikiran berbeda.
Entahlah tak ada yang tau apa yang mereka pikiran, entah itu niat baik maupun buruk.
"Yang tidak mengerjakan tugas kemarin harap keluar dari kelas saya" Ucap Guru yang tengah mengajar Bahasa Inggeris.
"Iss gabikin lagi" Faresta bangkit dan keluar dari kelas dengan murung.
Rejava yang melihat Faresta keluar pun ikut keluar dari kelas, sebenarnya ia membuat tugas tapi ia hanya ingin lebih dekat dengan Faresta.
"Ngapain lo ngikutin Gue" Faresta menatap tajam Rejava yang berdiri disebelah nya.
"Gue gabikin tugas"
Faresta tak menjawab lagi dan memilih untuk diam.
"Jauhin Alfin"
"Lo kenapa sih? Lo kalo ga suka sama Alfin ga gini caranya sampe lo hasut orang lain buat jauhin dia" Faresta menarik kerah baju milik Rejava yang masih menunjukkan wajah yang tak bisa di artikan.
"Gue gasuka lo deket sama Alfin" Ucap Rejava sambil menggenggam tangan Faresta dengan kuat.
"Siapa lo ngatur gue"
"Lo ga denger? Jauhin dia!" Bentak Rejava.
Bughh
"Sialan lo, Gue harap orang kek lo gabakal hidup lama" Ucap Faresta setelah itu pergi meninggalkan Rejava yang hanya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARESTA [END]
RandomMenceritakan seorang pemuda nakal yang tak kenal namanya aturan, Dikarnakan hidupnya yang tidak di dampingi orang tua dan dimana hidup nya hancur berkeping-keping saat orang tuanya memutuskan untuk bercerai tanpa memikirkan resiko apa yang berdampak...