••
"Saya nikahkan dan kawinkan engkau, saudara Dirgantara Brawijaya dengan saudari Arsyana Ayu Basagita binti Brotoseno Atmaja dengan mas kawin satu karung squishi hello Kitty, lima cabang bakso aci Eneng, dan uang tunai sebesar lima ribu rupiah, dibayar TUNAI."Dirga menjabat tangan pria paruh baya dihadapannya dengan sedikit ragu-ragu. Sementara di sampingnya, sang calon istri tengah berusaha mati-matian untuk tidak mengumpat di acara sakral ini.
"Katanya tentara kaya, jabatan tinggi, pewaris tunggal perusahaan bokapnya, tapi ngasih mahar istrinya cuma lima ribu? Apa kata dunia?! Pake ngasih cabang bakso aci segala lagi! Dia kira gue Arief Muhammad apa?!" batin Asya, menatap wajah tampan suaminya sinis.
"Saya terima nikah dan kawinnya Arsyana Ayu Basagita dengan mas kawin tersebut dibayar TUNAI." Tentara tampan itu menghembuskan nafas panjangnya setelah selesai mengucapkan kalimat sakral tersebut dalam satu kali tarikan napas.
"Bagaimana para saksi?" tanya pak penghulu, menatap ke kanan dan kirinya.
"SAH"
Sepasang pengantin baru itu kompak menghembuskan nafas lega. Lirik-lirikan, malu-malu kucing garong.
Asya memejamkan matanya saat wajah tampan suaminya hanya berjarak beberapa centi di depannya. Ia memonyong-monyongkan bibir ranumnya, berniat memudahkan Dirga untuk menciumnya.
Belum sempat pertemuan antar dua buah bibir terjadi, tiba-tiba...
Brukk
"Awshh,"
Asya mengusap-usap pantatnya yang terasa nyeri, bibirnya mengerucut sebal.
"Ish, sialan! Udah capek-capek monyong, taunya cuma mimpi. Dasar, DIRGANJING!"
Asya segera bangkit, melirik jam dinding di kamarnya yang masih menunjukkan pukul tujuh pagi. Beruntung hari ini sedang tidak ada mata kuliah, jadilah ia bebas melakukan apapun di hari Kamis manis ini.
Saat hendak menunju kamar mandi untuk membersihkan diri, netranya tak sengaja menangkap bayangan yang sedikit aneh di atas ranjang miliknya.
Dengan sedikit ragu, Asya memberanikan diri untuk mendekati kasur king size-nya. Menyentuhnya dengan sedikit hati-hati, jantungnya berdegup kencang bagai bertemu cinta pertama.
Basah.
"J-jangan bilang...."
Asya menutup mulutnya tak percaya, bola matanya membulat sempurna.
"GUE NGOMPOL?!"
>>><<<
Sementara itu, di depan pintu kediaman keluarga Atmaja. Terdapat sekitar sepuluh orang pria tampan yang berusia sekitar 23-25 tahun, saling dorong dan adu bacot di hadapan seorang wanita paruh dan dua balita di kanan-kirinya."GAK USAH NGAKU-NGAKU LO, GUE COWOKNYA ASYA!"
"LO YANG NGAKU-NGAKU, GUE COWOKNYA ASYA."
"DIEM LO SEMUA! GUE COWOKNYA ASYA, GUE UDAH LIMA TAHUN PACARAN SAMA DIA."
"LIMA TAHUN AJA BELAGU LO! GUE YANG UDAH PACARAN SAMA ASYA DARI ZIGOT AJA BIASA WAE!"
"AHH, BODO AMAT. COBA SEKARANG KITA TANYA LANGSUNG AJA SAMA ASYA, BIAR DIA YANG JELASIN SEMUANYA."
"NAH, BENER TUH."
"SEMBILAN!"
"SETUJU, PE'A."
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRGANTARA
RomanceDijodohin?! Sama tentara? Bagaimana rasanya menjadi istri dari seorang panglima Dirgantara? Asya yang menyukai kebebasan tanpa mempedulikan aturan-aturan yang ada, kini dituntut untuk selalu patuh dan taat pada setiap aturan yang diberikan oleh suam...