1. Ratu gombal

7.2K 650 56
                                    

"Eh Sya, itu bukannya si Solihin ya?"

Asya yang mendengar nama sang mantan kekasih disebut langsung menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Tiara. Benar saja, di seberang gedung kampusnya terdapat sepasang kekasih yang tak lain adalah Sho Lee Hin bersama mark coo nah, pacar barunya.

"Gila nggak tuh, belum 24 jam udah punya gandengan baru aja," kompor Hilma.

"Panas nggak, panas nggak? Panas lah, masa nggak!" Tiara ikut mengompori.

Asya menatap kedua sahabatnya tajam. "Berisik lo pada!" desisnya.

Tiara dan Hilma kompak terkekeh geli, aneh rasanya melihat Asya yang biasa selalu mempermainkan laki-laki, kini justru dipermainkan oleh makhluk berbatang itu.

"Tapi bagus lho Sya, beruntung lo bisa putus dari playboy cap kadal kayak dia," komentar Tiara.

Asya menatap sang sahabat heran, sementara Hilma justru mengangguk, menyetujui ucapan Tiara. "Bener tuh, Sya. Lo 'kan playgirl, nah si Solihin 'kan playboy. Kan nggak lucu kalau anak kalian nanti jadi playStore," ucapnya asal.

"Anjir, lo!" maki Asya.

Mereka bertiga kini mulai melangkah meninggalkan area gedung bertingkat lima itu, meledek Asya sembari tertawa sesekali.

Langkah ketiganya terhenti ketika melihat siluet pria berseragam loreng yang tampak lebih tampan dengan kulit sawo matang mereka.

Ketiga sahabat itu saling bertukar pandang.

Seakan tahu dengan isi pikiran kedua sahabatnya, Tiara sontak menghela nafas panjang. Sementara Asya langsung memulai aksinya, mendekati para tentara tampan yang nampaknya tengah beristirahat, disusul Hilma dan Tiara di belakangnya.

"Ehm, cowok."

Mendengar panggilan -yang lebih mengarah ke godaan- dari Asya, salah satu dari ketiga tentara itu 'pun langsung menghampiri ketiga gadis cantik tersebut.

"Widih, pas banget nih. 3 Vs 3," celetuk Hilma.

Asya mengangguk mengiyakan, sementara Tiara justru tengah menahan diri untuk tidak mengumpati kedua sahabat gilanya itu. Diantara mereka bertiga, memang Tiara yang paling kalem, paling pendiam dan paling jaim.

Tentara tampan itu memandang Asya dan kedua temannya intens. "Kenapa ya, Dek?" tanyanya.

"Oh, ini om. Saya mau tanya," ucap Asya.

"Iya, silahkan."

"Eum... Om punya pacar nggak?" tanya Asya. Netranya menatap dua tentara lain yang berada di belakang Kaisar, wajah mereka tak kalah tampan dari tentara yang tengah ia goda saat ini.

Sial, jiwa playernya meronta-ronta.

"E-eh? Alhamdulillah nggak punya, Dek." Kaisar merutuki mulutnya yang mendadak gagap hanya karena pertanyaan konyol dari gadis mungil di hadapannya ini.

Asya berdehem singkat, mengibaskan rambut pirangnya bak seorang model profesional. "Nggak punya pacar? Kalau nomor WhatsApp, punya dong?" godanya.

DIRGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang