Banyak hal yang tak mereka ketahui mengenai masa lalu kedua orang tua mereka. Sang Ayah yang harus terlibat cinta segitiga dengan Suzy dan Yeji. Akibat dari masa lalu kelam itu salah satu pihak harus merasakan penderitaan semasa hidupnya. Tak cukup sampai di situ, anak-anak bahkan ikut menjadi korban.
Kehidupan yang sulit, rasa sakit yang terus menghampiri bahkan hingga nafas terakhir. Suzy, Yerin, dan Sojung, tiga orang yang tak lain adalah korban keegoisan keluarga Choi.
Bertahun-tahun bahkan sampai Tuhan memanggil nyawa ketiganya, Choi Soo Hyun belum satu kali pun mengucapkan kata maaf. Orang-orang yang seharusnya ia jaga, ia lindungi, namun justru ia campakkan.
Apa yang tersisa untuknya sekarang?
Sebuah penyesalan yang mungkin akan terus menghantui hidupnya. Bahkan nyawanya sekalipun tak akan cukup untuk menebus semua kesalahannya pada Suzy dan ketiga putrinya.Menatap lirih tiga makam dihadapannya, mata sembab di balik kacamata hitam yang bertenger di hidungnya. Choi Soo Hyun, entah sudah berapa lama pria itu berdiri di hadapan ketiga makam orang-orang yang menderita karna ulahnya. Hatinya terus di liputi perasaan bersalah juga penyesalan.
Sungguh pria itu memiliki niatan untuk menebus kesalahannya pada Suzy. Tapi sepertinya Tuhan tak memberinya kesempatan. Tepat saat ia akan kembali menginjakkan kakinya di Korea, hal pertama yang ingin ia lakukan adalah mencari keberadaan Suzy dan ketiga putrinya. Namun sayang semua itu sudah sangat terlambat. Ia kehilangan Suzy dan dua putri kandungnya, bahkan sebelum mereka bertemu.
Hatinya sesak, sungguh. Tuhan benar-benar membalasnya dengan cara yang menyakitkan. Bahkan sekarang ia harus merasakan kebencian yang begitu besar dari putri bungsunya, Choi Yewon.
Kepulangannya tak membuat keadaan membaik, namun justru sebaliknya.
"Aku ingin menemuinya."
Ucapan Yeji membuat Soo Hyun mengalihkan perhatiannya. Wanita itu juga ikut mengunjungi makam. Ikut merasa bersalah karna dulu ia juga membenci Suzy. Menganggap Suzy sebagai perusak rumah tangganya. Kenyataannya semua itu bermula dari Soo Hyun sendiri.
"Choi Yewon, aku ingin membawanya pulang. Dia... dia juga putrimu." ucap wanita itu.
Yeji tampak menunduk, setitik air mata jatuh dari pelupuk matanya. Mengingat bagaimana sikap buruknya terhadap Suzy dulu. Seharusnya ia tak membiarkan Suzy pergi dengan kedua gadis yang masih begitu kecil, bahkan saat itu Yewon masih berada dalam kandungan.
Kenyataan yang semakin membuatnya begitu bersalah, saat putri sulungnya mengatakan jika putri pertama Suzy meninggal setelah menyelamatkan Chaeyoung. Kesalahannya yang tak termaafkan namun justru dibalas kebaikan oleh putri Bae Suzy. Sojung sudah merelakan nyawanya demi menyelamatkan Chaeyoung.
'Mianhae Suzy-ah, aku bersalah padamu juga pada ketiga putri kita.'
Lengan kekar Soo Hyun perlahan mendekap tubuh Yeji. Mengusap lembut punggung istrinya yang bergetar hebat. Penyelasan keduanya memang sudah sangat terlambat. Namun dalam hati mereka berharap agar Yewon, satu-satunya gadis yang tersisa bersedia memaafkan mereka.
"Kita akan membawanya pulang." ucap Soo Hyun lirih seraya terus memeluk Yeji.
.
.
.
"Kau tidak memberitahuku jika Yewon sudah di perbolehkan pulang."
Jisoo hanya menatap jengah pada Jennie. Pikirannya sedang kalut karna Bogum membawa Yewon pergi. Dan sekarang ia harus mendengar suara Jennie yang terus mengomel padanya.
"Mengapa..."
"Kau pikir selama beberapa hari terakhir Yewon di rawat kau datang menjenguknya? Kau hanya sibuk memikirkan Eomma dan Appa yang akan pulang." potong Jisoo pada ucapan Jennie.

KAMU SEDANG MEMBACA
BREATH
FanficDibalik setiap hembusan nafas, sebuah tanggung jawab besar harus dipikul. Meski hidup tak sesuai keinginan, Tuhan lebih tau jalan mana yang lebih baik. . . . Jisoo-Sojung-Jennie-Yerin-Chaeyoung-Lisa-Yewon. # 1 - gfriend 15-09-2021 # 1 - sibling 13-1...