BREATH (16)

1.2K 216 49
                                    

Berdiri di rooftop sekolah dengan pandangan lurus ke depan. Awal memasuki musim semi, udara dari musim dingin masih terasa. Seorang gadis tampak mengeratkan pakaian hangatnya saat angin berhembus. Beberapa helai rambut tampak ia biarkan menutupi wajahnya.

Satu bulan setelah kejadian dimana ia harus benar-benar ditinggalkan sang kakak, Yewon berubah menjadi sosok yang lebih banyak diam. Ia sudah berusaha mencari keberadaan kakaknya, bahkan polisi yang memburu sang kakak juga tak dapat menemukannya. Sojung seperti hilang ditelan bumi.

Dalam benak Yewon, ia merasa bersalah karna semua kejahatan yang pernah mereka lakukan bersama tapi justru hanya Sojung yang menerima hukuman. Yewon sempat berpikir untuk menyerahkan diri. Ia mengurungkan niatnya saat menyadari jika Sojung pergi karna untuk melindunginya.

Beberapa hari yang lalu saat ia mengunjungi gedung kepolisian dengan tujuan untuk menyerahkan diri, seorang pria yang juga anggota polisi datang menghampirinya.

"Ku harap ini terakhir kalinya kau datang kemari. Jangan mengecewakan perjuangan kakakmu untuk melindungimu."

Kalimat yang mampu meruntuhkan pertahanan Yewon. Alasan kepergian sang kakak adalah untuk melindunginya. Ia sempat menanyakan tentang keberadaan Sojung, namun pria itu hanya menjawab dengan gelengan kepala.

"Semuanya sudah berakhir, kakakmu hanya berpesan agar kau menjalani hidupmu seperti seharusnya."

Hela nafas lelah keluar dari mulut Yewon. Memikirkan dirinya yang sekarang hanya seorang diri. Tak pernah terbayangkan dalam benaknya jika ia akan berpisah dengan kakaknya. Setelah Yerin pergi menghadap Tuhan, sekarang Sojung yang pergi entah kemana. Rasanya hidup pun tak ada gunanya tanpa dua orang yang menjadi sumber cahaya untuknya.

Drrt  Drrt

"Kau dimana? Unnie sudah di depan gerbang sekolahmu."

Yewon menatap layar ponselnya, nama Chaeyoung tampak tertera dilayar ponselnya.

"Nde, aku akan keluar sebentar lagi."

Yewon memutus panggilan telponnya. Terdiam sejenak saat menyadari jika beberapa waktu terakhir gadis Choi yang juga saudarinya berubah sikap padanya. Mereka yang tidak berhenti memberinya perhatian. Bahkan sekarang pergi sekolah pun ia akan di antar jemput salah satu dari mereka.

Entah apa yang tiba-tiba membuat mereka begitu baik pada Yewon. Sangat berbeda dari saat pertama kali mereka bertemu. Yewon dan kedua kakaknya yang selalu mendapat penolakan. Tapi sekarang justru mereka lah orang yang paling peduli pada Yewon.

Gadis berseragam SMA itu segera melangkah untuk pergi dari rooftop. Ia tidak ingin membuat Chaeyoung menunggunya lebih lama atau ia akan mendapat ocehan. Meski ia hanya akan mendiamkan ocehan Chaeyoung, tapi tetap saja itu akan membuat telinganya memanas.

Yewon menatap mobil saudarinya yang sudah berada di depan gerbang. Gadis itu berjalan perlahan menuju mobil berwarna merah milik Chaeyoung. Ia segera membuka pintu mobil lalu duduk manis tepat di jok sebelah kemudi.

"Kenapa lama sekali? Aku bertanya pada murid seangkatanmu dan mereka bilang kelasmu sudah keluar sejak tadi."

Tebakan Yewon benar, baru saja ia masuk mobil ia sudah dihadiahi omelan Chaeyoung.

"Aku ke rooftop." ucap Yewon singkat.

"Untuk apa?"

"Cari angin."

"Yak! Udara sedang dingin dan kau malah mencari angin?"

"Unnie aku lelah, bisakah kau segera jalankan mobilnya."

BREATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang