BREATH (15)

1.2K 224 11
                                    

Langkah gadis berkaki jenjang itu terhenti saat melihat keadaan mansion mewah dihadapannya. Sebuah garis polisi tampak membentang di gerbang mansion. Hatinya seketika bergemuruh saat segala pemikiran buruk mulai berputar dikepalanya. Sojung segera membuka gerbang lalu berlari masuk ke dalam mansion.

Tak ada siapapun, keadaan di dalamnya benar-benar berantakan. Sojung bergegas menuju gudang bawah tanah tempat penyimpanan narkotika milik kelompoknya. Ia terkejut saat pintu baja gudang tampak terbuka begitu saja. Semua barang haram itu juga habis tak tersisa.

'Polisi sialan.'

Sojung berlari keluar dari mansion menuju mobilnya berada. Tangannya tampak sibuk dengan ponselnya untuk menghubungi seseorang. Ia harus tau keadaan juga keberadaan Krystal sekarang. Tidak mungkin jika pimpinan kelompoknya tertangkap. Namun sejak tadi ia coba menghubungi, nomor Krystal tidak aktif.

Sojung menghentikan langkahnya saat akan memasuki mobil. Ia terdiam ketika merasa ujung sebuah senjata api menempel di punggungnya.

"Angkat tanganmu dan jangan coba-coba melawan polisi."

Posisinya sungguh terdesak, mau tak mau Sojung mengangkat kedua tangannya. Sedikit mengumpat karna ia tidak sadar jika sejak tadi ada polisi yang mengawasinya. Perlahan ia membalikkan tubuhnya, dua orang perempuan yang ia yakini adalah anggota polisi kini tampak menodongkan senjata ke arahnya.

"Akhirnya aku benar-benar menangkapmu." ucap salah satu dari polisi wanita itu.

Takk

Akh...

Pistol itu terjatuh setelah Sojung mencekal tangan polisi itu. Satu rekan polisi tampak mendekati namun dengan cepat Sojung mendorong tubuh polisi yang ia cekal. Ia menggunakan kesempatan itu untuk lari dari sana.

"Sinb-ah kau baik-baik saja?"

"Jangan pedulikan aku, cepat kejar dia!"

Seulgi segera berlari mengejar Sojung. Sinb ikut menyusul setelah lebih dulu mengambil pistolnya yang terjatuh. Jika saja menggunakan senjata tak memiliki aturan, mungkin ia sudah menembak kepala gadis bandar narkoba tadi.

Aksi kejar-kejaran tak dapat terhindarkan. Menelusuri sebuah gang sempit yang begitu gelap, atensi Seulgi masih bisa menangkap bayangan gadis yang tengah ia kejar. Beberapa kali berteriak seraya memberikan tembakan peringatan ke udara. Namun tampaknya hal itu tak di indahkan oleh buronannya.

'Bandar sialan, aku akan meledakkan kepalamu.'

Gerutu Sinb di tangah pengejarannya. Ia merutuki kebodohannya karna sempat lengah hingga membuat gadis bandar narkoba itu bisa melarikan diri. Sinb mencoba menghubungi Jisoo untuk meminta bantuan. Mereka harus bisa menangkap salah satu pimpinan sindikat barang haram itu.

Sojung berlari dengan sesekali menoleh ke arah belakang, memastikan para polisi tak lagi mengejarnya. Sebuah tangan begitu mengejutkannya saat tubuhnya di tarik untuk bersembuyi di balik dinding. Sojung segera melepas tangan yang tampak membekap mulutnya.

"Diamlah, ini aku." bisik seseorang yang mengajak Sojung bersembunyi

"Krystal-ah, kau..."

Sstt

Krystal menyuruh Sojung diam saat suara beberapa langkah kaki terdengar mendekat. Keduanya segera berjongkok agar tak terlihat. Di balik celah dinding, Sojung bisa melihat dua polisi yang tadi sempat akan menangkapnya. Beberapa anggota polisi lain juga terlihat berdatangan. Hal itu tentu membuat Sojung was-was. Bisa saja mereka menemukannya.

"Mereka bisa menemukan kita." bisik Sojung.

"Tidak akan." ucap Krystal.

Keduanya kembali menatap ke arah polisi yang mulai berpencar. Entah dari mana datangnya, seorang pria berseragam polisi sudah berada di belakang Krystal dan Sojung.

BREATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang