part 14

3.7K 74 0
                                    

Happy reading....

Harap bijak dalam membaca...
Positif boleh diikuti yang negatif jangan ya hehehe...
.
.

"Di ambang kebingungan antara nyaman dan rindu kasih sayang"

~Maudy~

Sesampainya si rumah,mark pun membukakan pintu mobil untuk maudy,maudy yang diperlakukan seperti itu pun hanya dapat tersenyum simpul.

Maudy dan mark pun berjalan beriringan menuju rumah dan di sambut hangat oleh pembantu di rumah tersebut

"Pengantin baru,sudah pulang"ujar bibi terkekeh

"Bi"ujar maudy sopan

"Bi tolong buatkan sarapan"ujar mark

"Baik tuan"ujar bibi melenggang pergi ke dapur

"Sekarang kamu tidur dikamarku"ujar mark

"Ba-baik"ujar maudy bimbang

Mark pun menuju ruang kerjanya meninggalkan maudy yang berdiri disana

"Hari ini alvin mengajakku ketemu,bagaimana mencari alasannya supaya aku bisa keluar,kalo aku izin ke desti dia pasti akan mengantarkan ku atau bahkan dia akan meminta desti yang kesini,kalo ke supermarket pasti mark meminta bibi yang kesana"batin maudy

Maudy pun melihat jam di dinding yang menunjukkan pukul 9 pagi pun memilih membantu bibi membuat sarapan

"Nyonya"ujar bibi

"Nyonya butuh sesuatu biar bibi buatkan"ujar bibi

"Engga bi,maudy cuma mau bantu buat sarapan saja "ujar maudy lembut

"Ga perlu nyonya,ini tugas bibi biarin bibi saja nyonya duduk saja"ujar bibi

"Saya mau bantu bi,tolong biarkan saya yang memasak bibi lanjutkan saja tugas bibi"ujar maudy

"Baik nyonya kalo gitu,nyonya hati hati ya kalo butuh sesuatu panggil bibi saja"ujar bibi,maudy pun hanya mengangguk
.
.
.
Maudy pun terus berkutat dengan dapur,ia memasak dengan begitu tenang,semua perlatan begitu lengkap di dapur ini,bahkan semua bahan begitu banyak bahkan cukup untuk satu bulan.

"Aku buat nasi goreng mata sapi aja deh"ujar maudy mulai memotong dan mengiris semua daging dan sayuran tersebut tidak lupa ia mencuci nya terlebih dahulu..

Tak butuh waktu lama makanan pun jadi ia pun menatap piring di meja makan untuk dirinya dan mark.

Maudy teringat pesan ibunya saat sebelum ibunya menghembusan nafas terkahirnya dan sebagai pertemuan terkahir mereka

#FLASHBACK#

sore hari di saat keadaan sangat mendung,disebuah rumah kecil bahkan lebih kecil dari rumah rumah lainnya terdapat satu keluarga namun ayahnya sangat jarang untuk pulang.

Maudy yups orang itu adalah maudy yang saat itu sedang berbincang dengan ibu nya yang sedang sakit.
Ibunya begitu menyayangi maudy dengan cinta kasih yang begitu besar,bagi ibunya maudy adalah harta yang paling tiada tara di banding kan harta lainnya.

"Nak,sini sayang ibu ingin bicara"ujar yurisa,ibu dari maudy tepatnya yurisa oliviana

"Iya bu,ada apa"ujat maudy menghampiri ibunya

"Umur maudy kan sekarang sudah 19 tahun,itu berarti sudah besar ya,ibu mau nitip pesan untuk maudy"ujar yurisa

"Kelak jika maudy sudah menikah,maudy berjanji dengan ibu,kalo maudy akan menjalankan tugas sebagai seorang istri yang baik untuk suami maudy kelak ya "ujar yurisa kembali dengan nada yang begitu serius

falling in love with devil CEO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang