TIGA PULUH LIMA (END)

14.7K 547 31
                                        

HAPPY READING----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING
-
-
-
-

VOTE★!


William sudah sampai di masion milik Kenneth orang yang membawa kabur Griselia

William melangkahkan kakinya cepat mencari Griselia. Anak buah William melawan anak buah Kenneth yang menghalangi jalan William.

William mencari semua ruangan yang dilewatinya. William melewati ruangan yang berpintu cokelat William membukanya dan meyakinkan kalau ini adalah ruangan Kenneth.

William memasuki ruangan itu dan melihat notes yang tertempel di atas mejanya.

Sudah sampai? Oh maaf aku membawa gadismu pergi. Datanglah ke alamat ini sendiri

William meremas notes itu hingga tak terbentuk. William berjalan ke bawah tidak mempedulikan anak buahnya yang sedang berperang.

William mengendari mobilnya sendiri untuk pergi ke alamat yang diperintahkan.

.
.
.

"Kalian berjanji untuk tidak membunuhnya kan?"

"Masalah itu kami tidak bisa janji" ucap kenneth

"Tidak bisakah kalian menyelesaikan masalah itu baik-baik?"

"Tidak bisa. Dendam ini sudah lama aku simpan"

"Setidaknya orang tuanya bertanggungjawab untuk merawatmu menggantikan posisi orang tuamu"

"Itu memang kewajiban mereka. Jika mereka tidak menyuruh orang tuaku untuk pergi melakukan perjalan bisnis aku tidak akan menjadi yatim piatu"

"Itu sudah takdirmu"

"Takdir" ucap kenneth sambil tertawa mengejek

"Itu salah William. Jika William tidak merengek untuk pergi berlibur maka papanya lah yang pergi dan papaku tidak akan meninggal di pesawat itu membuat ibuku harus sakit-sakitan karena ditinggalkan ayahku."

Ya Kenneth sudah menceritakan segalanya dimana kejadian saat ayahnya meninggalkannya.

Saat itu William berumur 5 tahun dan merengek untuk berlibur ke Paris untuk melihat menara Eiffel. Bertepatan saat itu Rio sedang memiliki urusan bisnis di Spanyol. Rio dan Juni sudah membujuk William kalau mereka akan pergi kalau Rio sudah pulang dari Spanyol.

William yang keras kepala pun merajuk untuk tidak makan, tidak sekolah, dan tidak mau keluar kamar. Rio yang melihat putranya seperti itu pun tidak tega apalagi melihat istri tercintanya itu yang terus membujuk William yang membuatnya pusing sendiri.

Rio memutuskan untuk masalah bisnis di Spanyol diberikan pada asistennya si Roy- papa Kenneth. Bertepatan saat Kennet sudah mau berumur 5 tahun dan papanya yang sudah bersiap untuk pergi ke Spanyol membuat acara ulang tahun yang sudah direncanakan tidak jadi dan papanya sudah berjanji akan memberikannya hadiah dari Spanyol yang akan dibawakannya nanti.

William's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang