HAPPY READING
-
-
-
-VOTE★!
Sudah 2 hari gadis yang bernama griselia itu belum sadar. Selama 2 hari pula William tidak meninggalkan ruangan tersebut. Masalah makanan, itu akan diantarkan Alex, masalah pakain, kemaren dia sudah membawa beberapa pakaian, masalah mandi, ini ruangan VVIP jadi ada kamar mandi yang sudah disiapkan. William juga melakukan pekerjaanya di ruangan itu.
William sudah berumur 21 tahun sudah tamat kuliah, dia sudah bekerja di perusahaannya sendiri. Rio- Daddy nya sudah menawarkan perusahaannya tapi William menolak dengan alasan ingin mandiri. Rio pun memilih mengiyakannya saja mendengar sang anak yang keras kepala dengan syarat dia juga akan mengurus perusahaan yang dipegang Daddy-nya sekarang karena dia adalah anak satu-satunya.
William mengikuti Kelas akselerasi yang merupakan kelas khusus untuk anak-anak berbakat yang program kegiatan kelasnya dipercepat dalam hal waktu dan kurikulum pembelajaran. itulah sebabnya William tamat sekolah serta kuliahnya diumur 17 tahun dan selama 4 tahun ini dia mendirikan perusahaannya dengan hasil usahanya sendiri. Rio sudah menawarkan bantuan tapi William menolak mentah mentah.
William duduk di sebelah brankar itu sambil menggenggam tangan gadis itu. Dia merasakan pergerakan pada jari jari lentik griselia.
Dia langsung menekan tombol Yang ada disudut brankar. Dokter dan perawat langsung datang mengecek keadaan pasien.
Griselia mengerjapkan matanya hal yang pertama dia lihat adalah langit-lagit ruangannya yang berwarna putih dan menghirup aroma obat- obatan khas rumah sakit. Dia memegangi kepalanya yang terasa sakit.
"Nona, kau mendengarku"
"Ahk S-sakit" ucap griselia terbata-bata dengan suara yang serak. Dia pun langsung menyentuh tenggorokannya yang sakit. William yang melihat itu langsung menyodorkan segelas minuman kepada griselia. Griselia hanya menatap gelas itu tidak minat mengambilnya dan menatap orang yang memberikannya air itu lalu beralih ke dokter dan perawat tersebut.
"Itu apa?" Tanya griselia sambil melirik minuman itu
"Kita akan melakukan CT scan untuk memeriksa bagian kepalanya, sepertinya apa yang saya diagnosis kemaren benaran terjadi"
"Baik dok akan saya siapkan"
Perawat itu langsung pergi untuk melakukan perintah dokter itu. Tidak berapa lama beberapa perawat datang membantunya menduduki kursi roda dan membawanya ke sebuah ruangan untuk melakukan pemeriksaan dibagian kepalanya.
Setelah melakukan pemeriksaan dokter tersebut menjelaskan kepada William kalau pasien tersebut benar-benar mengalami amnesia tidak tau ini hanya sementara atau selamanya.
Entah mengapa William senang mendengarnya.Griselia dibantu perawat untuk duduk di kursi roda dan membawanya ke ruangannya kembali. Setelah melakukan tugasnya para perawat keluar meninggalkan William dan Griselia. Griselia merasa canggung melihat William yang menatapnya.
"Kau siapa?" Tanya griselia takut-takut
"Kau ternyata melupakanku juga, nama ku William. William Aderson dan aku adalah pacarmu dan kita akan bertunangan sebentar lagi" bohong William. Dia berencana akan memamfaatkan keadaan griselia dengan cara berbohong. Agar dia mendapatkan griselia dengan mudah.
"Pacar?, Tunangan?. Apa itu?" Tanya griselia tidak mengerti
"Baiklah minggir aku akan menjelaskan semuanya kepadamu" ucap William sambil menyuruh griselia agar menggeser badannya agar mereka berdua bisa berbaring ditempat tidur yang sama. Untung saja kasur itu cukup untuk 2 orang karena ruangan ini adalah ruangan VVIP jadi tentu saja perabotannya juga agak spesial.
"Ada namanya Pacar, tunangan, menikah dimana ketiga itu adalah sebuah hubungan yang bertahap. Kita sekarang sudah ada di fase pacaran, dan sebentar lagi tunangan lalu menikah"
"Menikah?" Tanya griselia lagi
"Iya menikah. Dimana Pernikahan adalah sebuah ikatan yang disepakati oleh dua insan manusia untuk hidup bersama dan saling menyayangi dalam setiap jalan hidup yang dilewati. Dan akan membangun keluarga kecil yang bahagia nantinya. Kau akan mengerti nanti pelan-pelan"
"Kalau nama mu adalah William lalu aku siapa?"
William terdiam sejenak memikirkan sesuatu
"Namamu Clarisa. Clarisa Anastasya" bohong William. Dia akan mengubah seluruh identitas Griselia dan juga akan memberikan informasi palsu kepada Griselia.
"Jadi namaku Clarisa" ucap Griselia percaya kata-kata William. William tersenyum senang sambil memeluk Griselia. dia menenggelamkan kepalanya di ceruk leher milik Griselia membuat Griselia merasa geli saat merasakan hembusan napas milik William.
"Bisakah kau menceritakan tentang diriku lagi, agar aku bisa mengetahuinya"
"Tidurlah dulu pelan- pelan kau akan mengetahuinya." Ucap William sambil mengubah posisi Griselia menghadap dada bidangnya, Membuat William lebih leluasa memeluk nya, dengan hati-hati takut terkena infusnya.
"Tidurlah, agar kau lebih cepat sembuh" ucap William sambil mengelus kepala Griselia
William merasakan hembusan nafas griselia yang mulai teratur. William yakin Griselia sudah tidur. William menelusuri lekuk wajah griselia dengan telunjuknya. 'cantik' batin William. dia pelan pelan berdiri tidak ingin membuat Griselia bangun.
Dia menghubungi Alex untuk melakukan sesuatu
"Halo tuan" ucap Alex disebrang sana
"Aku ingin kau mengubah seluruh identitas Griselia. Ubah namanya menjadi Clarisa Anastasya."
"Baik tuan, akan segera saya lakukan" sambungan telepon langsung terputus.
William tersenyum bahagia, rencana nya berhasil dia tinggal meracuni pikiran griselia dengan kebohongannya.
Dia berjalan menuju brankar itu dan tidur disebelah griselia sambil memeluknya.
"You are mine" ucap William sebelum tertidur sambil mengecup kening Griselia
Hingga tidak lama William tertidur sambil memeluk Griselia.
Bersambung...
VOTE★!
TERIMA KASIH
by: ratuhaluu_
KAMU SEDANG MEMBACA
WILLIAM'S OBSESSION
Fiksi RemajaJadilah pembaca yang bijak Cerita ini hasil pemikiran saya sendiri bukan hasil novel terjemahan. William Aderson adalah seorang CEO muda tampan dan kaya raya yang terkenal didunia gelapnya. William yang kejam dan egois penuh dengan obsesi lebih mem...