8-boy and his obsession

24K 1.4K 12
                                    

Happy Reading..........

Maaf typo🍑🌹

~~~~~~~~~~~

"Duduk dulu Run"

Fazen yang sedang menuruni tangga pun menoleh kearah Nando dengan gadis yang belum pernah dia liat. Padahal kemarin kakaknya itu mengajak teman perempuan kuliahnya ke rumah. Kenapa sekarang dengan gadis sma?

Runa menatap arah pandang Nando dan mengernyit saat pernah melihat pria yang tengah menuju ke dapur tersebut. Ah benar, di area balap. "Itu adek lo kak?"

"Hm, gue nyamperin dia bentar abis itu pergi sesuai janji gue tadi"

"Tapi kemaren kita kan udah pergi jalan jalan. Anterin gue pulang aja deh kak"

"No, kemaren itu kita nggak sengaja ketemu jadi hari ini kita harus pergi" ujar Nando kemudian pergi ke dapur menghampiri Fazen yang sekarang sedang minum.

Fazen melirik Nando lalu meletakkan gelas yang dia pegang. "Kenapa?"

"Gue mau keluar, Nanti lo jemput mama"

"Hm–" Fazen menatap Nando lalu menunjuk ruang tamu dengan dagunya. "–Lo pacaran sama anak sma?"

"Mantan pacar" ucap Nando sambil tersenyum kecil.

"Dan lo mau ngajak dia balikan?" Fazen mengernyit saat Nando tertawa.

"Runa udah punya pacar Zen. Gue berangkat, inget jemput mama"

Fazen mengangguk dan berjalan dibelakang Nando kemudian berhenti di samping tangga. Dia menatap Runa dan memperhatikan seragam yang di pakai Runa yang terasa familiar menurutnya.

"Hm seragam dari sekolah Bara" gumamnya lalu berjalan ke ruang keluarga.

"Eee bentar ya Run gue ke kamar dulu"

Runa mengangguk dan memperhatikan  Nando yang berjalan dengan tergesa gesa menuju kamarnya kemudian menatap Fazen yang duduk di sofa sambil menatap ponselnya dengan serius.

Fazen yang merasa di perhatikan pun menatap balik Runa yang tersenyum kearahnya tanpa mau memutus kontak mata diantara mereka. Fazen tidak ambil pusing dan menatap ponselnya kembali.

"Nggak seramah kak Nando ternyata" ucapnya pelan. Apa pria itu berteman dengan Garen?

"Runa ayo, pakai ini dulu" Nando menyerahkan jaketnya kepada Runa. Jika seperti ini dirinya nanti tidak akan menjadi pusat perhatian karena seragam Runa tertutup oleh jaketnya.

"Ayo" ujar Runa kemudian melirik Fazen yang benar benar tidak memperdulikan sekitar.

•••••••••••••••••••

Fazen memasukan ponselnya ke saku lalu menjalankan mobilnya menjauhi rumah. Masih ada 2 jam lagi mama nya pulang dan daripada hanya diam dirumah lebih baik dia keluar terlebih dahulu.

Dia melirik tangannya yang sudah sembuh walaupun masih sedikit terasa sakit. Fazen berdecih mengingat wajah Garen setelah mematahkan tangannya.

"Lo fikir gue bakal diem aja?"

Dia harus membalas perlakuan Garen kepadanya. Apalagi Garen mengalahkannya di tempat umum. Dia sangat membenci itu.

"Kenapa semarah itu? Apa Garen–"

Drrtt Drrtt

"Hallo"

"Ke rumah gue kalau lo nggak sibuk"

Fazen mengumpat ketika Brian mematikan panggilanya secara sepihak. Dia meletakkan ponselnya dan langsung membanting setir saat dia hampir saja menabrak seseorang.

Boy and His ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang