16-boy and his obsession

20.8K 1.2K 31
                                    

Kalian nggak dapet notif part 14 kah? Banyak banget yang loncat ke part 15 Hmmm nggak papa nggak papa

Happy Reading.............

Maaf typo. 🍑🌹

~~~~~~~~~~~~~~

"Mas ini hpnya. Makasih ya"

Nolan tersadar dari lamunannya kemudian mengambil ponselnya mengangguk. Gadis di depannya ini mempunyai senyuman yang sangat cantik dengan gigi gingsul di sebelah kiri.

"Sama sama"

Gadis itu melihat ke belakang Nolan kemudian mengangguk saat temannya melambai kearahnya. "Sekali lagi makasih ya mas. Permisi"

Nolan mengurungkan niatnya untuk memanggil gadis itu kemudian tertawa kecil. "Nggak udah dikejar. Kalau jodoh pasti balik lagi"

Ya pasti berjodoh karena dirinya mendapatkan sinyal yang dia rasa di hatinya. Semoga saja.

Deva membuka minuman kalengnya sambil menatap Nolan yang menghampirinya dengan senyum idiot andalannya. "Darimana? Pergi gitu aja nggak ngomong ngomong"

"Hah~~ jadi gini ya rasanya kasmaran" Nolan memejamkan mata dan memeluk lengan Deva dengan erat.

"Lo belok ke Deva No?"

Deva menyemburkan minumnya setelah mendengar ucapan Aryo. Dia terbatuk kecil lalu mendorong Nolan agar menjauh darinya. "No? Gila banyak cewek cakep No! Jangan gini lah"

"Yeu siapa juga yang belok"

"Nyerong berarti" ujar Jeo lalu menghindar saat Nolan akan memukulnya.

"Gue ketemu cewek tadi cantik banget pokoknya. Cuma ya gue nggak sempet buat nanya namanya tapi gue liat huruf u di kalung yang dia pakai"

"Udin–" Bara mengusap tengkuknya saat Nolan menunjuk dirinya datar. "–Nama cewek u langka No. Lo tau nggak Ren?"

"Ya setau gue u emang Udin"

"Dih stress. Orang dia cantik masa namanya Udin"

Drrtt Drrtt

"Ngapain Zia telfon–" Jeo menatap Zia dan yang lainnya yang sedikit jauh darinya kemudian mengangkat panggilan tersebut. "–Hallo, kenapa?"

"Pacar lo haus. Bawain minum!"

Tut

Jeo berdecak kemudian meraih 3 minuman kaleng dan beranjak dari tempat duduknya. "Gue kesana. Ratu sama selir selir gue haus katanya"

"Mode babu on ya Je. Ikutlah, gue mau berenang–" Nolan membuka bajunya dan menatap keempat temannya lalu memeluk tubuhnya dengan raut ketakutan yang di buat buat. "–Ngapain om!"

"Skip gue nggak tertarik sama yang batangan" ujar Deva dan menyusul Jeo yang sudah pergi.

"Jangan shirtless No kata Jeo sore sore gini banyak cewek mateng yang renang. Mampus lo nanti kalau dibawa" celetuk Bara yang berjalan bersama Garen dan Aryo.

"Anjir!"

Jeo duduk di samping Thia dan membagikan kaleng yang dia bawa tadi. "Tuh liat, kaki kamu jadi gitu kan gara gara kelamaan di air"

"Nggak papa seru tau. Kapan lagi aku main air laut"

"Kaki gue juga Je, tuh" adu Zia sambil memperhatikan kakinya.

"Tidak ada urusannya dengan saya" ujarnya acuh dan langsung memekik saat Zia mencubit nya.

"Enak kan dicubit" Chana tertawa lalu minum kembali sambil melihat Garen yang sedang menjahili Nolan bersama Bara. Pria itu lebih banyak tersenyum daripada tadi malam.

Boy and His ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang