Happy Reading..........
Maaf typo🍑🌹
~~~~~~~~~Bara menatap Alana yang berjongkok disudut kelas sambil menutupi wajahnya. Dia menghampiri gadis tersebut lalu menepuk nya pelan.
"Na, lo-" Bara terhuyung ke belakang saat Alana memeluknya dengan tiba tiba. Dia melirik heran Alana yang terisak kecil. Apa terjadi sesuatu mengingat Alana datang terlalu pagi bahkan saat ini saja hanya ada mereka berdua.
"Ada yang jahatin lo Na? Hei jawab"
"Katak"
"Hah?" seru Bara sambil mengernyit bingung.
"Katak Bara! Yang loncat loncat itu-" jelas Alana dengan tangan yang masih memeluk Bara. Bahkan isakannya pun belum mereda. "-Gue ditempelin sama katak. Takut"
Bara diam beberapa detik kemudian terkekeh pelan. Ternyata Alana phobia dengan spesies amfibi itu. "Cengeng. Sekarang kataknya kemana?"
"Keluar"
"Wow Bar" ujar Deva membuat keduanya menoleh.
"Hah? Bara kenapa-" Nolan terdiam sambil menatap keduanya terkejut. "-YES AKHIRNYA CHANA JOMBLO!"
Ctak
"Diem lo! -" ucap Bara setelah melempar Nolan dengan pulpen di meja guru lalu menatap Alana yang mulai tenang. "-Parah banget Na phobia lo sampai pucet gini. Ayo gue anter ke UKS"
"Hu'um"
"Nih kunci uksnya. Denis nggak masuk-" Deva menyerahkan kunci uks kepada Bara yang mengangguk. "-Nanti kuncinya kasih aja ke Alya"
"Hm, ayo Na"
"BAR CHANA BUAT GUE!" teriak Nolan dan langsung menghindar saat Bara melemparnya dengan sepatu.
"BACOT. AWAS LO YA!"
••••••••••••••••••
"Cha, lo nggak papa kan?" Zia menatap aneh Chana yang terus saja memperhatikan bibirnya sendiri dengan kaca kecil. Setelah malam acara sekolah mereka, Chana menjadi banyak tersenyum dan akan menyentuh bibir dengan tiba tiba.
"Nggak papa"
Zia merengut sambil merebut kaca miliknya. "Lo ketempelan deh Cha. Kata Arka di belakang sekolah kan ada penunggunya"
"Nggak tau ah" seru Chana lalu menelungkupkan kepalanya dilipatan tangan dan memekik pelan. Hatinya benar benar tidak bisa diajak kerja sama, ada desiran aneh jika dia mengingat kejadian malam itu.
"Selamat pagi para selir"
"Ekhem ini nih oknum yang nyanyi romantis ke pacar tapi yang baper bukan pacarnya doang-" Zia menatap sinis Jeo saat pria itu menampilkan wajah congkak. "-Lo sekarang jadi idola cewek cewek Je. Coba liat ig sekolah banyak banget cewek yang pengen kenal sama lo"
"Zonk banget mereka"
Chana yang mengerti maksud Jeo pun langsung mendengus. "Si Thia sekarang juga jadi inceran cowok cowok. Hati hati"
"Ya itu, gue udah nyuruh dia jangan terlalu nanggepin cowok yang pengen kenalan apalagi nanya nanya ke hal yang pribadi. Takut gue kalau kejadian yang dulu ke ulang lagi.
"Lo boyfriend able banget Je" Zia menghentikan tepuk tangannya saat Jeo melempar fly kiss kepadanya.
"Kata Thia hari ini guru guru rapat-" Jeo meletakkan tasnya di meja lalu menatap Deva yang baru datang. "-Tumben dateng siang. Tadi malem abis jajan mahal ya?"
Duk
"Gue berangkat dari pagi tolol. Katanya guru guru rapat makanya gue stay di kelas Bara. Keluar nggak lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy and His Obsession
Teen FictionEND Sedikit 🔞 Siapa yang tidak mengagumi sosok Garen Savander Reinar? Ketua OSIS yang tampan cerdas ramah kepada siapapun. Tidak ada yang tidak mengagumi Garen apalagi teman sekelasnya terutama Elzaina Chana Anandami dan bahkan Garen sudah merebut...